Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

SPBU Tak Terganggu Isu Mogok Sopir Truk Tangki Pertamina

Kompas.com - 27/10/2016, 16:22 WIB
Robertus Belarminus

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Awak mobil tangki Pertamina yang berstatus outsourcing dikabarkan akan mogok kerja pada 1 November 2016. Sejumlah SPBU di Jakarta Timur yang ditemui Kompas.com, Kamis (27/10/2016), menyatakan tidak terpengaruh dengan isu tersebut dan akan beroperasi secara normal.

"Walaupun mereka jadi mogok pendistribusian BBM tidak terganggu," kata Dedi, pengawas SPBU 3413306, di Jalan Raya Jatinegara Timur, Jatinegara, Jakarta Timur, Kamis sore.

Pasalnya, Dedi mendengar informasi kalau jadi mogok, Pertamina meminta bantuan TNI untuk menggantikan membawa mobil truk tangki BBM tersebut. Selain itu, dari sejumlah sopir, dirinya juga mendengar akan ada sopir cadangan.

"Dengar dari sopir, ada 300 sopir yang disiapkan untuk cadangan," kata Dedi.

(Baca: Pertamina Jamin Pasokan BBM Terkait Isu Mogok)

Dedi melanjutkan, dari sejak informasi soal mogok sopir outsourcing truk tangki BBM beredar, ada imbauan dari Pertamina agar H-7 sebelum rencana mogok para pengelola SPBU mengisi stok semua prodak BBM di tangki pedam-nya.

"Jadi kalau jadi mogok kita masih punya stok jualan. Kalau jadi tanggal 1 November mogok, saya masih punya stok untuk dua hari. Tapi kita belum tahu mogoknya berapa hari," ujar Dedi.

Adapun Hasan, Pengawas SPBU 3413103 di Jalan Matraman, juga mengaku tidak terpengaruh dengan isu mogok sopir truk tangki Pertamina itu.

"Dan di berita di koran kan antisipasi Pertamina katanya mau menggunakan sopir dari TNI," ujar Hasan.

Ia pun sudah membaca informasi kalau para sopir itu batal untuk mogok. Distribusi BBM ke SPBU-nya juga berjalan normal sesuai kebutuhan.

"Enggak ada terpengaruh, rutinitas kita stabil. Mau stok banyak juga enggak mungkin, tempat kita terbatas (sudah ada kapasitasnya). Mau taruh mana," ujar Hasan.

PTPertamina Persero beberapa waktu lalu mendapat ancaman aksi mogok dari beberapa awak mobil tangki depot Plumpang yang melayani 800 SPBU di Jabodetabek, Puncak, dan Sukabumi. Salah satu pesannya adalah menghentikan operasi pengiriman bahan bakar mulai 1 November 2016.

Menanggapi hal tersebut, Corporate Communications Pertamina Wianda Pusponegoro, memastikan bahwa suplai bahan bakar di awal November akan berjalan normal.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Mayat Laki-laki Mengapung di Perairan Kepulauan Seribu, Kaki dalam Kondisi Hancur

Mayat Laki-laki Mengapung di Perairan Kepulauan Seribu, Kaki dalam Kondisi Hancur

Megapolitan
Mayat Laki-laki Mengapung di Perairan Laut Pulau Kotok Kepulauan Seribu

Mayat Laki-laki Mengapung di Perairan Laut Pulau Kotok Kepulauan Seribu

Megapolitan
Tak Lagi Marah-marah, Rosmini Tampak Tenang Saat Ditemui Adiknya di RSJ

Tak Lagi Marah-marah, Rosmini Tampak Tenang Saat Ditemui Adiknya di RSJ

Megapolitan
Motor Tabrak Pejalan Kaki di Kelapa Gading, Penabrak dan Korban Sama-sama Luka

Motor Tabrak Pejalan Kaki di Kelapa Gading, Penabrak dan Korban Sama-sama Luka

Megapolitan
Expander 'Nyemplung' ke Selokan di Kelapa Gading, Pengemudinya Salah Injak Gas

Expander "Nyemplung" ke Selokan di Kelapa Gading, Pengemudinya Salah Injak Gas

Megapolitan
Buntut Bayar Makan Sesukanya di Warteg Tanah Abang, Seorang Pria Ditangkap Polisi

Buntut Bayar Makan Sesukanya di Warteg Tanah Abang, Seorang Pria Ditangkap Polisi

Megapolitan
Cegah Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke, Kini Petugas Patroli Setiap Malam

Cegah Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke, Kini Petugas Patroli Setiap Malam

Megapolitan
Satu Rumah Warga di Bondongan Bogor Ambruk akibat Longsor

Satu Rumah Warga di Bondongan Bogor Ambruk akibat Longsor

Megapolitan
Taruna STIP Tewas di Tangan Senior Pernah Terjadi pada 2014 dan 2017, Bukti Tradisi Kekerasan Sulit Dihilangkan

Taruna STIP Tewas di Tangan Senior Pernah Terjadi pada 2014 dan 2017, Bukti Tradisi Kekerasan Sulit Dihilangkan

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini, 6 Mei 2024 dan Besok: Pagi Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini, 6 Mei 2024 dan Besok: Pagi Cerah Berawan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas | Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang

[POPULER JABODETABEK] Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas | Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang

Megapolitan
Suasana Berbeda di RTH Tubagus Angke yang Dulunya Tempat Prostitusi, Terang Setelah Pohon Dipangkas

Suasana Berbeda di RTH Tubagus Angke yang Dulunya Tempat Prostitusi, Terang Setelah Pohon Dipangkas

Megapolitan
Dedie Rachim Daftar Penjaringan Cawalkot ke Partai Lain, Bentuk Bujuk Rayu PAN Cari Koalisi di Pilkada

Dedie Rachim Daftar Penjaringan Cawalkot ke Partai Lain, Bentuk Bujuk Rayu PAN Cari Koalisi di Pilkada

Megapolitan
Kemenhub Tambah CCTV di STIP usai Kasus Pemukulan Siswa Taruna hingga Tewas

Kemenhub Tambah CCTV di STIP usai Kasus Pemukulan Siswa Taruna hingga Tewas

Megapolitan
Kasus Kecelakaan HR-V Tabrak Bus Kuning UI Diselesaikan Secara Kekeluargaan

Kasus Kecelakaan HR-V Tabrak Bus Kuning UI Diselesaikan Secara Kekeluargaan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com