JAKARTA, KOMPAS.com - Pelaksana tugas Gubernur DKI Jakarta Soemarsono mengaku tidak berkonsultasi dengan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama sebelum menghentikan 14 lelang dini. Soemarsono memilih membiarkan Basuki fokus kepada kegiatan politiknya saat ini.
"Posisinya tidak setiap kebijakan harus kemudian ditanya dan dikonsultasikan kepada Pak Ahok yang sedang sibuk kampanye. Beri kesempatan Pak Ahok untuk memanfaatkan waktunya melamukan pendidikan politiknya," ujar Soemarsono di Balai Kota, Jalan Medan Merdeka Selatan, Selasa (1/11/2016).
Soni, sapaan Soemarsono, juga yakin Basuki atau Ahok menghormati kewenangannya sebagai Plt gubernur. Selain itu, keputusan untuk menghentikan lelang juga bukan keputusan dia pribadi.
Keputusan itu diambil setelah rapat dengan PNS DKI lainnya. Di samping itu, pembatalan lelang juga bukan semata-mata karena menyalahi aturan saja, melainkan untuk menjaga hubungan baik antara Pemprov DKI dan DPRD DKI.
Sebab, lazimnya lelang dilakukan setelah Pemprov DKI dan DPRD bersama-sama membahas KUA-PPAS. Bukan sebelum KUA-PPAS dibahas.
"Psikologi politik itu untuk saling menghargai antar-mitra. Pemerintahan itu ada kata 'an'. Kalau pemerintah saja itu kita di sini (eksekutif), kalau pemerintaha itu dengan DPRD juga," ujar Soni.