JAKARTA, KOMPAS.com — Calon wakil gubernur DKI Jakarta, Sandiaga Uno, mengatakan sudah sempat berbincang dengan Direktur Utama Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan Fahmi Idris terkait layanan kesehatan di Jakarta.
Hal itu disampaikan Sandiaga saat berkunjung ke permukiman warga di Jakarta Barat, Selasa (1/11/2016).
Sandiaga mengungkapkan hal tersebut saat seorang ibu berbagi pengalaman tentang layanan BPJS Kesehatan di salah satu rumah sakit.
Menurut ibu tersebut, dia sering diperlakukan tidak adil dengan tidak langsung dilayani dan antre lama sekali dibanding pasien lain yang langsung dilayani ketika datang ke sana.
"Ibu, jangan khawatir. Memang itu keluhan yang sering saya dapat waktu safari ke tempat-tempat warga kemarin. Saya sudah bicara dengan Dirut BPJS Pak Fahmi, katanya layanan BPJS akan ditingkatkan lagi. Jadi, enggak ada yang dianggurin lama di UGD lagi nanti, apalagi gubernurnya kan bakalan ganti, insya Allah ada perubahan," kata Sandiaga.
(Baca: Telat Sambangi Warga, Sandiaga Melayat Ayah Erick Thohir)
Menurut dia, layanan kesehatan, baik dengan BPJS maupun Kartu Jakarta Sehat (KJS), di Jakarta belum maksimal.
Jika dia terpilih pada Pilkada 2017, Sandiaga berjanji tidak ada lagi perbedaan perlakuan antara warga yang membayar premi lebih rendah dan yang membayar premi tinggi untuk jaminan layanan kesehatan tersebut.
Selain bicara soal BPJS, Sandiaga turut menjawab pertanyaan dari warga lain tentang layanan Kartu Jakarta Pintar (KJP) yang dinilai lebih difokuskan di sekolah negeri ketimbang sekolah swasta.
Menurut dia, seharusnya layanan KJP di sekolah swasta sama dengan yang ada di sekolah negeri karena tidak semua murid di sekolah swasta berasal dari kalangan yang mampu.