JAKARTA, KOMPAS.com - Sekelompok pemain ondel-ondel kabur saat melihat calon gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat dalam kunjungan kampanyenya ke Kramat, Senen, Jakarta Pusat, Selasa (8/11/2016).
Sebelumnya, sekelompok pemain ondel-ondel itu sedang berkeliling mengamen dari rumah ke rumah. Tak diketahui pasti apa penyebab kaburnya para pemain ondel-ondel itu saat melihat Djarot.
"Yok kabur yok kabur," kata salah seorang di antaranya sambil mengangkat ondel-ondelnya.
Warga yang ada di sekitar lokasi menyebut para pemain ondel-ondel mengira rombongan Djarot adalah rombongan petugas yang hendak merazia mereka.
"Takut ditangkap Dinsos (Dinas Sosial)," teriak salah seorang warga itu.
Djarot yang melihat hal itu tampak heran. Namun, ia sempat berujar kurang setuju dengan adanya pemain ondel-ondel yang memanfaatkan kesenian itu untuk mengamen.
Djarot menilai ondel-ondel merupakan simbol budaya Jakarta. Karena itu, ia berharap Bamus Betawi bisa tegas menindak penyalahgunaan ondel-ondel.
"Itu kan merendahkan budaya. Harusnya ada wadahnya untuk acara kawinan. Bukan untuk ngamen," ujar Djarot.
Tak jauh dari lokasi, ada seorang perajin ondel-ondel bernama Mulyadi. Djarot sempat berbincang dengan pria paruh baya itu.
Djarot: Berapa harganya?
Mulyadi: Satu pasang kalau pesenan Rp 3,5 juta. (Baca: Pemprov DKI Akan Razia Pengamen Ondel-ondel)
Kepada Mulyadi, Djarot menyampaikan kekhawatirannya soal pengamen ondel-ondel. Ia pun mengimbau agar perajin agar tidak menjual ondel-ondel pada pengamen. Namun, Mulyadi mengatakan dirinya tidak bisa memantau siapa pembeli ondel-ondel produksinya.
Di samping itu, kalau pembelian dibatasi, kata Mulyadi, akan berpengaruh pada pemasukan perajin.
"Enggak ada pembinaan, gimana Pemda. Yang beli kan tidak setiap hari," kata Mulyadi.
Menanggapi hal itu, Djarot pun berjanji ke depannya Pemprov DKI lah yang akan membeli hasil karya pengrajin ondel-ondel.