Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wali Kota Jakbar Diperiksa 5 Jam soal Kehadirannya di Kampanye Djarot

Kompas.com - 11/11/2016, 23:15 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Badan Kepegawaian Daerah (BKD) DKI Jakarta memeriksa Wali Kota Jakarta Barat Anas Effendi selama lima jam di di Balai Kota, Jalan Medan Merdeka Selatan, Gambir, Jakarta Pusat, Kamis (10/11/2016).

Pemeriksaan tersebut terkait dugaan keterlibatan Anas, dalam kampanye calon wakil gubernur DKI Jakarta, Djarot Saiful Hidayat, di Kembangan, Jakarta Barat.

Sekretaris Daerah (Sekda) DKI Jakarta Saefullah, mengatakan telah menyimpulkan hasil pemeriksaan.

"Saya lakukan pemeriksaan dari pukul 16.00 sampai 21.00 WIB. Hasilnya, tidak ada pelanggaran terkait pelaksanaan pilkada," kata Saefullah di Balai Kota, Jalan Medan Merdeka Selatan, Gambir, Jakarta Pusat, Jumat (11/11/2016).

Pemeriksaan tersebut dilakukan dengan turut hadir dari unsur inspektorat dan Badan Kepegawaian Daerah (BKD) DKI Jakarta.

"Wali Kota mempunyai tugas pemerintahan umum. Salah satunya menjaga ketertiban umum. Jika ada keributan takut menjalar harus dicegah itu tugas dia. Sah-sah saja. Dia juga tidak meneriakkan atau mengajak warga memilih salah satu pasangan calon," katanya.

Anas mengaku ketika itu sedang berada di kantornya. Hanya berjarak 200 meter terjadi aksi penolakan kehadiran Djarot.

"Kapolres Jakarta Barat menelepon Anas, memberitahu adanya aksi tersebut. Anas langsung ke lokasi," katanya.

Kemudian di tempat tersebut, lanjut Saefullah, Djarot memanggil Anas. Kemudian bersalaman. Anas sempat duduk bersama Djarot. Saat itulah dirinya difoto.

"Djarot menanyakan kabar kepada Anas. Anas menjawab, baik dan memohon izin untuk bergabung bersama Kapolres Jakarta Barat. Anas memisahkan diri dari Djarot," katanya.

Karena itu, dari hasil pemeriksaan tersebut, tidak dapat dibuktikan Anas terlibat. (Baca: Sekda DKI: Wali Kota Jakbar Salah jika Hadiri Kampanye Paslon)

Meski demikian, Saefullah mengatakan agar kejadian tersebut menjadi pelajaran PNS lainnya.
 
"Tapi, ini menjadi pelajaran PNS lain agar tidak datang ke tiga paslon saat berkunjung ke satu wilayah.  arusnya didelegasikan ke Satpol," katanya.
 
Saefullah mengaku, sudah membuat nota dinas atas hasil pemeriksaan tersebut. Ia akan melaporkannya ke Plt Gubernur. (Mohamad Yusuf)
Kompas TV Cawagub Djarot Hadiri Festival Budaya Betawi
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Megapolitan
Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Megapolitan
Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Megapolitan
RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

Megapolitan
Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Megapolitan
Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Megapolitan
Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Megapolitan
Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Megapolitan
PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

Megapolitan
Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Megapolitan
Paniknya Mahasiswa di Tangsel, Kontrakan Digeruduk Warga saat Sedang Beribadah

Paniknya Mahasiswa di Tangsel, Kontrakan Digeruduk Warga saat Sedang Beribadah

Megapolitan
Jasad Balita Tersangkut di Selokan Matraman, Orangtua Sempat Lapor Kehilangan

Jasad Balita Tersangkut di Selokan Matraman, Orangtua Sempat Lapor Kehilangan

Megapolitan
Jasad Balita di Matraman Ditemukan Warga Saat Bersihkan Selokan, Ternyata Sudah 3 Hari Hilang

Jasad Balita di Matraman Ditemukan Warga Saat Bersihkan Selokan, Ternyata Sudah 3 Hari Hilang

Megapolitan
Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com