JAKARTA, KOMPAS.com - Pemprov DKI Jakarta melalui Dinas Kelautan Pertanian dan Ketahanan Pangan (DKPKP) DKI berencana membangun restoran apung di Muara Angke, Jakarta Utara. Pembangunan itu dilakukan karena lokasi restoran di Muara Angke yang ada saat ini sudah tak layak.
Dari pantauan Kompas.com, Senin (21/11/2016), ada 29 restoran yang menjajakan olahan hasil laut di kawasan Muara Angke. Jarak lokasi restoran dan laut sekitar 100 meter. Seluruh bangunan restoran di Muara Angke dibangun dari bahan dasar kayu dan beton.
Restoran itu berdempetan, hanya dipisahkan tripleks. Lingkungan di restoran tersebut tidak bersih, bahkan berbau. Lokasi restoran hanya berjarak 200-300 meter dari lokasi pelelangan ikan.
Beberapa bangunan restoran juga terlihat sudah reot dan rusak. Rata-rata bangunan sudah berdiri belasan tahun lalu.
Jalan menuju restoran juga sebagian sudah rusak.
Warga sekitar mengatakan, jika hujan, lokasi restoran akan terendam air setinggi 50 sentimeter.
"Kalau hujan turun sebentar saja pasti banjir di sini," ujar Muji salah satu pemilik restoran.
Sekitar 100 meter dari lokasi restoran, ada lahan kosong. Menurut informasi dari warga sekitar, lahan kosong itu merupakan lokasi pembangunan restoran apung yang direncanakan pemerintah. Namun, belum terlihat pengerjaan apapun di lokasi itu. Tak ada alat berat di lokasi.
Restoran apung khusus olahan hasil laut itu rencana akan dibangun di lahan seluas 5.000 meter persegi. Resto itu akan menampung sebanyak 29 pedagang dengan kapasitas pengunjung 300 orang di lantai dasar dan 80 orang di lantai dua.
Pembangunan restoran apung itu sebelumnya direncanakan dibangun pada April 2016.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.