Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Seorang Balita Meninggal dengan Memar di Tubuhnya

Kompas.com - 24/11/2016, 15:01 WIB
Nibras Nada Nailufar

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com -
Seorang balita berinisial BE, meninggal pada Rabu (23/11/2016) dini hari, di Cilangkap, Tapos, Depok. Ada luka memar di tubuh bocah berusia 2 tahun 8 bulan tersebut.

Kasubag Humas Polres Metro Jakarta Selatan Kompol Purwanta menuturkan, kasus ini bermula saat ayah BE, Mohamad Reza (26), mendapat kabar pada Rabu dini hari bahwa anaknya meninggal dunia.

Reza telah bercerai dengan istrinya, Gadis Julianti (22), dan kedua anak mereka diasuh Gadis.

Sebelum dan saat meninggal, BE tengah dirawat oleh Nia, pengasuhnya, di rumah kontrakan Nia, di Cilangkap.

Pada Selasa (22/11/2016) sekitar pukul 21.00, Gadis mendapat kabar dari Adi, suami Nia, bahwa anaknya dibawa ke kamar mandi untuk bersih-bersih sebelum tidur.

Tak berapa lama, Gadis mendapat kabar kembali dari Adi bahwa BE muntah-muntah kemudian pingsan.

Adi dan Nia membawa BE ke klinik di daerah Cilangkap, mereka menyebut saat itu dokter menyatakan korban terkena paru-paru basah.

"Kemudian Gadis ke Cilangkap pada hari Rabu sekitar pukul 00.30, melihat korban sudah kaku dan meninggal dunia," kata Purwanta, dalam keterangan tertulisnya, Kamis (24/11/2016).

Setelah dinyatakan meninggal, mereka bersama-sama membawa BE ke rumah orangtua Nia di Gang Baso, Kebagusan, Jakarta Selatan.

Namun, Reza kemudian membawa BE ke rumahnya yang juga berada di bilangan Kebagusan, untuk disemayamkan.

Melihat banyak memar di tubuh BE, Reza dan tetangganya melaporkan ke polisi. Polisi mengatakan luka memar itu terdapat pada pipi kanan, paha kanan, sikut kanan, dan mata kaki kanan. Reza meminta anaknya diotopsi.

"Kasusnya sudah dilimpahkan ke Polres Depok, karena tempat kejadian perkaranya di sana," kata Purwanta.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Nasib Malang Calon Pengantin di Bogor, Kena Tipu WO Hingga Puluhan Juta

Nasib Malang Calon Pengantin di Bogor, Kena Tipu WO Hingga Puluhan Juta

Megapolitan
Jadwal dan Lokasi Samsat Keliling di Jakarta 26 Juni 2024

Jadwal dan Lokasi Samsat Keliling di Jakarta 26 Juni 2024

Megapolitan
Daftar Lokasi SIM Keliling di Jakarta Hari Ini 26 Juni 2024

Daftar Lokasi SIM Keliling di Jakarta Hari Ini 26 Juni 2024

Megapolitan
Pemerintah Diminta Tunjuk Perumnas untuk Kelola Rumah Subsidi agar Tepat Sasaran

Pemerintah Diminta Tunjuk Perumnas untuk Kelola Rumah Subsidi agar Tepat Sasaran

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Rumah Subsidi Pemerintah di Jarah, Pengamat : Bank dan Pemilik Tak Peduli Nilai Bangunan | Calon Pengantin Ditipu WO

[POPULER JABODETABEK] Rumah Subsidi Pemerintah di Jarah, Pengamat : Bank dan Pemilik Tak Peduli Nilai Bangunan | Calon Pengantin Ditipu WO

Megapolitan
Pemerintah Diminta Evaluasi dan Coret Pengembang Rumah Subsidi yang Bermasalah

Pemerintah Diminta Evaluasi dan Coret Pengembang Rumah Subsidi yang Bermasalah

Megapolitan
Kepiluan Calon Pengantin di Bogor Kena Tipu WO, Dekorasi dan Katering Tak Ada pada Hari Pernikahan

Kepiluan Calon Pengantin di Bogor Kena Tipu WO, Dekorasi dan Katering Tak Ada pada Hari Pernikahan

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Rabu 26 Juni 2024 dan Besok: Pagi ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Rabu 26 Juni 2024 dan Besok: Pagi ini Cerah Berawan

Megapolitan
Rute KA Jayakarta dan Tarifnya 2024

Rute KA Jayakarta dan Tarifnya 2024

Megapolitan
PKB Harap Kadernya Duet dengan Anies di Pilkada Jakarta, tapi Tak Paksakan Kehendak

PKB Harap Kadernya Duet dengan Anies di Pilkada Jakarta, tapi Tak Paksakan Kehendak

Megapolitan
Cegah Judi Online, Kapolda Metro Jaya Razia Ponsel Anggota

Cegah Judi Online, Kapolda Metro Jaya Razia Ponsel Anggota

Megapolitan
Akhir Hidup Tragis Pedagang Perabot di Duren Sawit, Dibunuh Anak Kandung yang Sakit Hati Dituduh Maling

Akhir Hidup Tragis Pedagang Perabot di Duren Sawit, Dibunuh Anak Kandung yang Sakit Hati Dituduh Maling

Megapolitan
Bawaslu Depok Periksa Satu ASN yang Diduga Hadiri Deklarasi Dukungan Imam Budi Hartono

Bawaslu Depok Periksa Satu ASN yang Diduga Hadiri Deklarasi Dukungan Imam Budi Hartono

Megapolitan
Nasdem Tunggu Arahan Surya Paloh soal Pilkada Jakarta, Akui Nama Anies Masuk Rekomendasi

Nasdem Tunggu Arahan Surya Paloh soal Pilkada Jakarta, Akui Nama Anies Masuk Rekomendasi

Megapolitan
Calon Siswa Tak Lolos PPDB Jalur Zonasi di Depok, padahal Rumahnya Hanya 794 Meter dari Sekolah

Calon Siswa Tak Lolos PPDB Jalur Zonasi di Depok, padahal Rumahnya Hanya 794 Meter dari Sekolah

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com