JAKARTA, KOMPAS.com - Calon wakil gubernur DKI nomor pemilih tiga, Sandiaga Uno, memiliki sejumlah ide untuk melestarikan budaya Betawi.
Sandiaga menilai, saat ini banyak anak muda yang tidak mengenal budaya Betawi.
Salah satu cara yang ingin dia lakukan ialah mewajibkan "palang pintu" pada setiap acara resmi yang melibatkan kebudayaan Betawi.
(Baca juga: Jika Terpilih, Sandiaga Akan Jual Saham Pemprov DKI di Perusahaan Miras)
Bahasa yang digunakan juga bisa menggunakan bahasa internasional sehingga bisa dimengerti oleh tamu luar negeri yang datang.
Jika terpilih sebagai wakil gubernur DKI, Sandiaga akan memberikan bantuan subsidi kepada sejumlah komunitas yang melestarikan budaya itu.
Adapun "palang pintu" merupakan kebudayaan Betawi yang mempertunjukkan silat dan seni pantun untuk menyambut tamu yang hadir pada sebuah kegiatan.
"Acara resmi harus ada 'palang pintu', bukan hanya di Balai Kota, tetapi di acara-acara resmi yang melibatkan elemen masyarakat Betawi. Mereka pakai bahasa bahasi Inggris, Italia, Belanda," ujar Sandiaga di Kemayoran, Jakarta Pusat, Rabu (30/11/2016).
(Baca juga: Sandiaga Sebut Istrinya Datangi Majelis Taklim untuk Bantu Berkampanye )
Ide lainnya, Sandiaga ingin agar kuliner khas Betawi disajikan saat acara-acara Pemprov DKI. Ini dilakukan agar makanan khas Betawi kembali dikenal oleh warga Jakarta.
"Kami akan subsidi mereka, tetap memperkenalkan kuliner Betawi. Karena kalau enggak, kerak telor enggak ada lagi (tidak dikenal), mereka enggak tahu makanan Betawi seperti apa," ujar Sandiaga.