JAKARTA, KOMPAS.com - Calon wakil gubernur DKI Jakarta nomor pemilihan dua, Djarot Saiful Hidayat, menilai pasangan lain yang menjadi pesaing dia dan cagub pendampingnya, Basuki "Ahok" Tjahaja Purnama, baru bisa sebatas mengumbar janji-janji. Ia mengistilahkan umbar janji sebagai jualan kecap.
"Pasangan ini mengatakan akan menjual kecap nomer satu. Padahal kecapnya itu belum tentu nomor satu, alias cuma janji-janji doang," kata Djarot saat menghadiri pelantikan pengurus dan apel siaga 2.000 relawan Posko Perjuangan Rakyat (Pospera) Jakarta Barat, Minggu (18/12/2016).
Menurut Djarot, umbar-umbar janji yang dilontarkan pasangan lain tidak akan dilakukan dirinya dan Ahok. Djarot menilai dirinya dan Ahok sudah punya rekam jejak dan hasil kerja yang nyata yang bisa dilihat dan dinilai orang.
Djarot yakin, mayotitas warga Jakarta tidak lagi mempertimbangkan unsur SARA (suku, agama ras, dan antar-golongan) dalam memilih pemimpin pada Pilkada DKI 2017. Karena itu, ia yakin warga Jakarta akan lebih memilih dirinya dan Ahok pada Pemilihan Kepala Daerah DKI 2017.
"Tidak boleh SARA dimasukan ke pilkada. Kita bangsa yang berbeda. Kita diikat kesatuan, sebagai sesama warga negara Indonesia yang punya hak dan kewajiban yang sama," kata Djarot.
(Baca: Penghadang Kampanye Djarot di Petamburan Ditetapkan Masuk DPO)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.