JAKARTA, KOMPAS.com - Calon wakil gubernur DKI Jakarta, Djarot Saiful Hidayat, berharap debat cagub dan cawagub tidak diwarnai saling serang karakter. Menurut Djarot, adu gagasan lebih baik ketimbang saling serang secara personal.
"Enggak usah saling serang dari sisi pribadi. Yang obyektif, apa yang ditampilkan visi misi program. Bukan yang menyerang karakter," kata dia usai blusukan di kawasan Menteng Dalam, Tebet, Jakarta Selatan, Selasa (20/12/2016).
Djarot menilai adu gagasan dalam acara debat kandidar sejalan dengan nilai budaya Indonesia yang mengedepankan musyawarah.
"Konsepnya ya ala Indonesia aja lah, bukan ala AS, China, India. Ya senyum-senyum. Enggak usah tegang-tegangan. Namanya musyawarah mufakat ngobrol semua bersaudara," ujar Djarot.
Sampai saat ini, sudah dua kali acara debat kandidat diselenggarakan. Kedua acara debat itu diselenggarakan stasiun televisi. Adapun debat antarcagub dan cawagub yang digelar KPU DKI baru akan dilaksanakan pada 13, 27 Januari, serta 10 Februari 2017.
Untuk menghadapi debat yang diadakan KPU DKI, Djarot mengaku tidak melakukan persiapan khusus.
"Saya dengan Pak Basuki ini kan banyak mengerjakan, banyak menunjukkan kinerja. Jadi mungkin pertajaman visi misi aja," ucap Djarot.