Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Korban Pembunuhan di Pulomas Pernah Makan Malam dengan Jokowi

Kompas.com - 27/12/2016, 17:50 WIB
Akhdi Martin Pratama

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Salah satu korban pembunuhan di Pulomas, Jakarta Timur, Dodi Triono (59), pernah bertemu dengan Presiden RI Joko Widodo. Dodi bertemu saat Jokowi masih menjabat Gubernur DKI Jakarta.

"Pak Jokowi baru jadi gubernur satu bulan saja langsung makan malam sama Pak Dodi sama saya bareng," ujar Gani, Ketua RW 16, Kelurahan Kayu Putih, Kecamatan Pulogadung, Jakarta Timur, di Jalan Pulomas Utara.

Menurut Gani, Jokowi diundang makan malam oleh Dodi saat baru menjabat selama satu bulan menjadi Gubernur DKI Jakarta. Ia menyebut, pertemuan itu juga dihadiri oleh Wali Kota Jakarta Timur.

"Dia (Dodi) dapat ucapan dari Jokowi. Diundang makan itu dulu sama Pak Dodi. Berarti punya kedekatan kan ya," ucap dia.

Gani menyampaikan, Dodi merupakan Ketua RT 14 di RW 16. Selain itu, setahu Gani, Dodi merupakan seorang arsitek.

"Ya mungkin pengusaha arsitek mungkin ya. Saya ketemu Pak Dodi cuma hari Sabtu. Sehari-hari ke luar negeri. Ke Jepang dan ke Hongkong," kata Gani. (Baca: Pemilik Rumah yang Jadi Korban Pembunuhan di Pulomas Hobi Koleksi Mobil Mewah)

Selain Dodi, dalam kasus ini, korban yang meninggal adalah Diona Arika (16), Dianita Gemma (9), Amel yang merupakan teman anak korban, serta Yanto dan Tasrok yang merupakan sopir keluarga.

Sementara itu, Zanette Kalila (13) ditemukan masih hidup, bersama Emi, Santi (22), dan Fitriani, serta Windy, yang merupakan pembantu rumah tangga. Polisi saat ini masih melakukan olah tempat kejadian perkara.

Semua korban tersebut ditemukan tengah disekap di dalam kamar mandi rumah Dodi. Diduga, mereka disekap sejak Senin (26/12/2016) sore dan baru ditemukan pada Selasa pagi ini.

Kompas TV Ini Lokasi Penyekapan 11 Orang di Pulomas
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

KPAI Minta Polisi Kenakan UU Pornografi ke Ibu yang Rekam Anaknya Bersetubuh dengan Pacar

KPAI Minta Polisi Kenakan UU Pornografi ke Ibu yang Rekam Anaknya Bersetubuh dengan Pacar

Megapolitan
Sudah Lakukan Ganti Untung, Jakpro Minta Warga Kampung Susun Bayam Segera Kosongi Rusun

Sudah Lakukan Ganti Untung, Jakpro Minta Warga Kampung Susun Bayam Segera Kosongi Rusun

Megapolitan
Anak di Jaktim Disetubuhi Ayah Kandung, Terungkap Ketika Korban Tertular Penyakit Kelamin

Anak di Jaktim Disetubuhi Ayah Kandung, Terungkap Ketika Korban Tertular Penyakit Kelamin

Megapolitan
Viral Video Pencopotan Spanduk Sekda Supian Suri oleh Satpol PP Depok

Viral Video Pencopotan Spanduk Sekda Supian Suri oleh Satpol PP Depok

Megapolitan
BNN Tangkap 7 Tersangka Peredaran Narkoba, dari Mahasiswa sampai Pengedar Jaringan Sumatera-Jawa

BNN Tangkap 7 Tersangka Peredaran Narkoba, dari Mahasiswa sampai Pengedar Jaringan Sumatera-Jawa

Megapolitan
Tren Penyelundupan Narkoba Berubah: Bukan Lagi Barang Siap Pakai, tapi Bahan Baku

Tren Penyelundupan Narkoba Berubah: Bukan Lagi Barang Siap Pakai, tapi Bahan Baku

Megapolitan
Kronologi Kampung Susun Bayam Digeruduk Ratusan Sekuriti Suruhan Jakpro

Kronologi Kampung Susun Bayam Digeruduk Ratusan Sekuriti Suruhan Jakpro

Megapolitan
KPAI: Siswa SMP yang Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah Rawat Jalan di Rumah

KPAI: Siswa SMP yang Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah Rawat Jalan di Rumah

Megapolitan
BNN Ungkap Lima Kasus Peredaran Narkoba, Salah Satunya Kampus di Jaktim

BNN Ungkap Lima Kasus Peredaran Narkoba, Salah Satunya Kampus di Jaktim

Megapolitan
Antisipasi Percobaan Bunuh Diri Berulang, KPAI Minta Guru SMP di Tebet Deteksi Dini

Antisipasi Percobaan Bunuh Diri Berulang, KPAI Minta Guru SMP di Tebet Deteksi Dini

Megapolitan
Bus Transjakarta Bisa Dilacak 'Real Time' di Google Maps, Dirut Sebut untuk Tingkatkan Layanan

Bus Transjakarta Bisa Dilacak "Real Time" di Google Maps, Dirut Sebut untuk Tingkatkan Layanan

Megapolitan
Kampung Susun Bayam Dikepung, Kuasa Hukum Warga KSB Adu Argumen dengan Belasan Sekuriti

Kampung Susun Bayam Dikepung, Kuasa Hukum Warga KSB Adu Argumen dengan Belasan Sekuriti

Megapolitan
Fakta Penutupan Paksa Restoran di Kebon Jeruk, Mengganggu Warga karena Berisik dan Izin Sewa Sudah Habis

Fakta Penutupan Paksa Restoran di Kebon Jeruk, Mengganggu Warga karena Berisik dan Izin Sewa Sudah Habis

Megapolitan
KPAI Minta Hukuman Ibu yang Rekam Anaknya Bersetubuh dengan Pacar Diperberat

KPAI Minta Hukuman Ibu yang Rekam Anaknya Bersetubuh dengan Pacar Diperberat

Megapolitan
Pemerkosa Remaja di Tangsel Masih Satu Keluarga dengan Korban

Pemerkosa Remaja di Tangsel Masih Satu Keluarga dengan Korban

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com