JAKARTA, KOMPAS.com - Emi dan Santi, merupakan korban yang selamat setelah disekap di dalam kamar mandi ukuran kecil di rumah Dodi Triono (59), Jalan Pulomas Utara, Jakarta Timur. Keduanya mempunyai hubungan darah, yaitu ibu dan anak.
Bibih, suami dari Emi, mengaku istrinya belum lah lama bekerja di rumah Dodi. Istrinya bekerja di rumah pengusaha properti tersebut karena diajak oleh anaknya Santi.
"Baru tiga minggu kerjanya (Emi dan Santi). Belum juga sebulan (bekerja)," ujar Bibih saat ditemui di Rumah Sakit Kartika Pulomas, Jakarta Timur, Rabu (28/12/2016).
Bibih mengungkapkan, istrinya baru pernah kerja di Jakarta. Sedangkan Santi sudah bekerja selama 2 tahun di Jakarta. Namun, bekerja untuk keluarga Dodi baru tiga pekan lamanya.
Santi diajak bekerja di rumah pengusaha properti itu oleh sopir Dodi yang bernama Yanto. Dalam kejadian ini, Yanto juga tewas karena diduga kehabisan oksigen lantaran disekap di kamar mandi berukuran 1,5 meter x 1,5 meter persegi.
"Kalau Santi dulu kerja di Rawangun, sama, jadi pembantu juga," kata Bibih.
Emi dan Santi kini masih menjalani perawatan secara intensif di RS Kartika Pulomas. Keduanya ditempatkan di kamar rawat inap nomor 240 di rumah sakit tersebut.
Peristiwa penyekapan tersebut diduga terjadi pada Senin (26/12/2016) sore. Warga bersama polisi baru mengetahui insiden penyekapan tersebut pada Selasa (27/12/2016) pagi.
Akibat peristiwa tersebut, enam orang meninggal, yakni Dodi Triono (59), Diona Arika (16), Dianita Gemma (9), Amel yang merupakan teman anak korban, serta Yanto dan Tasrok yang merupakan sopir keluarga.
Sementara itu, Zanette Kalila (13) ditemukan masih hidup bersama Emi, Santi (22), Fitriani, dan Windy.
Polisi saat ini sedang mengumpulkan barang bukti dan memeriksa saksi untuk mengungkap peristiwa tersebut. Selain itu, polisi juga sedang melakukab pengejaran terhadap pelaku.