Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Citilink Akan Umumkan Hasil Tes Oknum Pilot yang Diduga Mabuk

Kompas.com - 04/01/2017, 15:56 WIB
Robertus Belarminus

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Badan Narkotika Nasional (BNN) membenarkan telah memeriksa seorang pilot maskapai Citilink Indonesia yang saat ini telah dibebastugaskan. Pilot yang diperiksa itu diduga mabuk sebelum menerbangkan pesawat pada 28 Desember 2016.

(Baca: Soal Dugaan Pilot Mabuk, Ini Kata Penumpang dan Manajemen Citilink)

Kepala Bagian Humas BNN, Komisaris Besar Polisi Slamet Pribadi mengatakan, pemeriksaan berlangsung mulai pukul 09.30 Rabu (4/1/2017) pagi.

"Kami membenarkan ada pemeriksaan assessment dan uji lab. Tadi itu (pilotnya) diantar dari manajemen Citilink," kata Slamet, di BNN, Cawang, Jakarta Timur, Rabu (4/1/2017).

Pilot berinisial TP itu selesai diperiksa pada pukul 13.58 WIB. Pemeriksaan assessment, kata Slamet, untuk mengetahui riwayat penggunaan zat narkotika oleh seseorang, kapan di pakai, berapa jumlahnya dan lainnya. Belum ada hasil apakah TP menggunakan narkotika atau tidak.

Di Lab BNN tersebut sampel rambut TP diambil untuk diperiksa. Hasil pemeriksaan hari ini, lanjut Slamet, baru akan diketahui tiga sampai empat hari ke depan. Namun, bukan BNN yang akan mengumumkan.

"Yang umumkan manajemen Citilink, secara teori dan prosedur begitu," kata Slamet.

BNN menambahkan, permintaan pemeriksaan ini atas inisiatif maskapai dan Kementerian Perhubungan.

Pilot Citilink itu diduga mabuk saat sebelum melakukan penerbangan dari Surabaya ke Jakarta pada 28 Desember lalu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Marak Kasus Pemalakan Sopir Truk, Polisi Rutin Patroli

Marak Kasus Pemalakan Sopir Truk, Polisi Rutin Patroli

Megapolitan
Sopir Truk Dipalak Rp 200.000 di Kapuk Muara, Pelaku Masih Diburu Polisi

Sopir Truk Dipalak Rp 200.000 di Kapuk Muara, Pelaku Masih Diburu Polisi

Megapolitan
Pesinetron 'Tukang Bubur Naik Haji' Rio Reifan Positif Sabu

Pesinetron "Tukang Bubur Naik Haji" Rio Reifan Positif Sabu

Megapolitan
Aktor Rio Reifan Ditangkap Kelima Kalinya, Lagi-lagi Kasus Narkoba

Aktor Rio Reifan Ditangkap Kelima Kalinya, Lagi-lagi Kasus Narkoba

Megapolitan
Brigadir RAT Bunuh Diri, Sudah Tak di Manado Sejak 10 Maret karena Izin Kunjungi Kerabat

Brigadir RAT Bunuh Diri, Sudah Tak di Manado Sejak 10 Maret karena Izin Kunjungi Kerabat

Megapolitan
Rumah TKP Brigadir RAT Bunuh Diri Pernah Dimiliki Fahmi Idris, Lalu Kini Dihuni Bos Tambang

Rumah TKP Brigadir RAT Bunuh Diri Pernah Dimiliki Fahmi Idris, Lalu Kini Dihuni Bos Tambang

Megapolitan
Cara Daftar Online Urus KTP dan KK di Tangsel

Cara Daftar Online Urus KTP dan KK di Tangsel

Megapolitan
Preman Perusak Gerobak Bubur di Jatinegara adalah Warga Setempat

Preman Perusak Gerobak Bubur di Jatinegara adalah Warga Setempat

Megapolitan
Polisi Kantongi Identitas Preman Perusak Gerobak Bubur Pakai Celurit di Jatinegara

Polisi Kantongi Identitas Preman Perusak Gerobak Bubur Pakai Celurit di Jatinegara

Megapolitan
Preman Penghancur Gerobak Bubur di Jatinegara Masih Buron

Preman Penghancur Gerobak Bubur di Jatinegara Masih Buron

Megapolitan
Jambret Beraksi di Depan JIS, Salah Satu Pelaku Diduga Wanita

Jambret Beraksi di Depan JIS, Salah Satu Pelaku Diduga Wanita

Megapolitan
Kondisi Terkini TKP Brigadir RAT Bunuh Diri: Sepi dan Dijaga Polisi

Kondisi Terkini TKP Brigadir RAT Bunuh Diri: Sepi dan Dijaga Polisi

Megapolitan
Wanita Jatuh ke Celah Peron dan Gerbong KRL di Stasiun Manggarai

Wanita Jatuh ke Celah Peron dan Gerbong KRL di Stasiun Manggarai

Megapolitan
Tepergok Curi Motor di Kelapa Gading, Pelaku Tembaki Sekuriti dengan Airsoft Gun

Tepergok Curi Motor di Kelapa Gading, Pelaku Tembaki Sekuriti dengan Airsoft Gun

Megapolitan
Kompolnas Tetap Dorong Brigadir RAT Diotopsi: Untuk Memperjelas Penyebab Kematian

Kompolnas Tetap Dorong Brigadir RAT Diotopsi: Untuk Memperjelas Penyebab Kematian

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com