Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ahok Dimarahi Timsesnya gara-gara Kampanye "Jangan Pilih Saya"

Kompas.com - 11/01/2017, 10:31 WIB
Alsadad Rudi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Calon gubernur DKI Jakarta nomor pemilihan satu, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, mengaku dimarahi anggota tim suksesnya karena kerap berkampanye dengan kalimat "jangan pilih saya".

"Saya kan selalu bilang, 'Kalau ada yang lebih baik, jangan pilih saya'. Eh, dimarahin tim sukses saya, 'Awas ya, jangan lagi'," kata Ahok saat berorasi di depan pendukungnya di Rumah Lembang, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (11/1/2017).

Ketika berkampanye, Ahok diketahui memang lebih sering melontarkan kalimat agar pendukungnya tidak sungkan untuk memilih calon lain apabila calon lain itu dinilai lebih baik darinya.

Menurut Ahok, cara tersebut sudah dilakukannya sejak terjun ke dunia politik, termasuk saat mencalonkan diri pada Pilkada Belitung Timur 2005 dan sebagai calon anggota DPR RI pada Pileg 2009.

"Dari di Belitung, DPR RI, kalau ada yang lebih baik, jangan pilih saya," ujar Ahok.

Saat berorasi di Rumah Lembang pada hari ini, Ahok sempat memaparkan berbagai keberhasilannya selama dua tahun memimpin Jakarta, seperti meminimalkan banjir dan memperbanyak jumlah ruang terbuka hijau di permukiman penduduk. (Baca: Megawati Akan "Turun Gunung" untuk Ahok-Djarot)

Selain itu, Ahok menyatakan, bantuan pendidikan Kartu Jakarta Pintar mulai tahun ini tidak hanya menyasar anak keluarga tidak mampu yang sekolah di tingkat SD, SMP, dan SMA, tetapi juga yang berhasil masuk perguruan tinggi negeri.

"Makanya, perpanjang kontrak saya," kata Ahok disambut tepuk tangan pendukungnya.

Kompas TV Ahok-Djarot Sayangkan Aksi Kekerasan pada Relawannya
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Teka-teki Mayat Pria dalam Toren di Pondok Aren: Kronologi Penemuan dan Hasil Otopsi Sementara

Teka-teki Mayat Pria dalam Toren di Pondok Aren: Kronologi Penemuan dan Hasil Otopsi Sementara

Megapolitan
Temuan Mayat dalam Toren di Pondok Aren, Polisi: Saat Terendam Air, Kondisi Korban Masih Hidup

Temuan Mayat dalam Toren di Pondok Aren, Polisi: Saat Terendam Air, Kondisi Korban Masih Hidup

Megapolitan
Tak Ada Luka di Tubuh Mayat dalam Toren di Pondok Aren Berdasar Hasil Otopsi

Tak Ada Luka di Tubuh Mayat dalam Toren di Pondok Aren Berdasar Hasil Otopsi

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Penemuan Mayat Membusuk di Dalam Toren | SIM C1 Resmi Diterbitkan

[POPULER JABODETABEK] Penemuan Mayat Membusuk di Dalam Toren | SIM C1 Resmi Diterbitkan

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Rabu 29 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam Ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Rabu 29 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam Ini Cerah Berawan

Megapolitan
Rute Transjakarta 11W Stasiun Klender-Pulo Gadung

Rute Transjakarta 11W Stasiun Klender-Pulo Gadung

Megapolitan
Petugas Gabungan Tertibkan Parkir Liar di Senen, 25 Motor Diangkut

Petugas Gabungan Tertibkan Parkir Liar di Senen, 25 Motor Diangkut

Megapolitan
Warga di Pondok Aren Mengaku Tak Bisa Tidur Usai Temukan Mayat di Toren Air Rumahnya

Warga di Pondok Aren Mengaku Tak Bisa Tidur Usai Temukan Mayat di Toren Air Rumahnya

Megapolitan
Sebelum Mayat Dalam Toren Air di Pondok Aren Ditemukan, Warga Sempat Dengar Suara Jeritan

Sebelum Mayat Dalam Toren Air di Pondok Aren Ditemukan, Warga Sempat Dengar Suara Jeritan

Megapolitan
Kemen PPPA Beri Pendampingan Hukum untuk Siswi SLB yang Jadi Korban Pemerkosaan di Kalideres

Kemen PPPA Beri Pendampingan Hukum untuk Siswi SLB yang Jadi Korban Pemerkosaan di Kalideres

Megapolitan
Tuntut Pembatalan Bintang Empat Prabowo, Koalisi Masyarakat Sipil: Punya Rekam Jejak Buruk

Tuntut Pembatalan Bintang Empat Prabowo, Koalisi Masyarakat Sipil: Punya Rekam Jejak Buruk

Megapolitan
2 Anggota Satgas Pelajar Jadi Korban Tawuran di Bogor

2 Anggota Satgas Pelajar Jadi Korban Tawuran di Bogor

Megapolitan
Polisi Tangkap 11 Pelajar yang Terlibat Tawuran di Bekasi

Polisi Tangkap 11 Pelajar yang Terlibat Tawuran di Bekasi

Megapolitan
Polisi Lacak Penadah Sindikat Pencurian Motor di Palmerah

Polisi Lacak Penadah Sindikat Pencurian Motor di Palmerah

Megapolitan
Sindikat Pencuri di Palmerah Incar Motor Warga yang Diparkir di Gang

Sindikat Pencuri di Palmerah Incar Motor Warga yang Diparkir di Gang

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com