JAKARTA, KOMPAS.com — RA (24), pembunuh adik kandungnya yang bernama Murniati (22), seolah tidak melakukan kesalahan setelah menghabisi sang adik. Pasalnya, saat kejadian, RA muncul di sekitar tempat tinggal korban dan bersikap biasa.
Seorang tetangga dekat korban, sebut saja W, mengatakan, saat RA datang sewaktu kematian Murni diketahui, RA bertingkah seperti tak menyangka dengan kematian sang adik.
"Jam berapa kejadiannya, Mbak?" kata W, menirukan pertanyaan RA kepadanya.
Hal tersebut disampaikan W saat ditemui Kompas.com di dekat tempat kejadian perkara di RT 03 RW 03 Kelurahan Pondok Ranggon, Kecamatan Cipayung, Jakarta Timur, Jumat (13/1/2017).
Bahkan, ibu kandung korban juga sampai meminta maaf kepada RA karena pada hari kejadian tidak bersama Murni. Biasanya, ibu korban suka datang menemui anaknya di rumah.
Sang ibu sudah tidak tinggal lagi di rumah itu, tetapi tinggal bersama suami ketiganya yang tinggal tak jauh dari tempat kejadian. Namun, ibu korban sering datang untuk membantu mengurus kehidupan anaknya, seperti memasak makanan untuk Murni.
"Ibunya itu sampai minta maaf sama RA, 'Maafin ibu, ibu tinggalin Murni sendiri'. Sampai minta maaf gitu ibunya," ujar W. (Baca: Polisi Duga Pembunuhan Mahasiswi oleh Kakaknya Bermotif Warisan)
W mengatakan, RA tidak terlihat menangis. Sejumlah tetangga mengira, karena RA anak laki-laki, bisa menahan kesedihan dengan kepergian Murni. RA juga sempat menyalami tamu yang datang melayat.
"Makanya kita enggak menyangka. Kalau tahu, kita sudah tahan dia (RA)," celetuk W.
Sebelumnya, Murniati ditemukan tewas dengan luka lebam di pelipis kirinya di kamar rumahnya di Pondok Ranggon, Cipayung, Jakarta Timur, Selasa (10/1/2017) dini hari. Murniati menjadi korban pembunuhan.
Ternyata belakangan pelakunya diketahui merupakan RA, kakak kandung korban. Keterlibatan RA terlacak dari hilangnya kunci kamar Murniati. Selain Murniati, hanya ibu Murniati yang memegang kunci itu. (Baca: Tetangga Kaget Kakak Kandung yang Bunuh Murniati di Cipayung)
Namun, kunci itu sempat hilang setelah RA datang ke rumah ibu Murniati. RA sempat diperiksa sebagai saksi. Polisi kemudian menangkap RA, dan menyatakan dia sebagai pelaku kasus tersebut. Namun, hingga kini polisi masih belum mengungkap motif pembunuhan tersebut.