Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ahok Akui Dianggap Kurang Santun karena Singgung Kata "Dosen" Saat Debat

Kompas.com - 14/01/2017, 18:04 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Calon gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok mengungkapkan ada beberapa evaluasi dari penyelenggaraan debat publik, Jumat (13/1/2017) malam. Salah satunya permasalahan kesantunan.

Ahok mengakui dirinya masih dianggap kurang santun oleh beberapa pihak.

"Contohnya, ya waktu saya bilang, 'Kalau cuma ngomong-ngomong doang tapi enggak dikerjain, itu kan dosen'. Bukan begitu maksudnya, enggak boleh, (dosen) itu kan profesi," kata Ahok, di DPP Nasdem, Gondangdia, Jakarta Pusat, Sabtu (14/1/2017).

Ahok menjawab hal itu saat dikritik oleh calon gubernur DKI Jakarta nomor pemilihan 3, Anies Baswedan, yang menyebut Pemprov DKI Jakarta di bawah pemerintahan Ahok lebih banyak membangun benda mati.

Kemudian, Ahok menganalogikan hal tersebut dengan pembangunan sekolah. Jika seseorang ingin pintar, maka pemerintah harus memfasilitasi dengan membangun gedung sekolah yang baik.

Menurut Ahok, orang yang pintar dan berakhlak diciptakan dari gedung sekolah dan tempat ibadah yang baik. Dengan demikian, pembangunan benda mati ini untuk mendukung pembangunan manusianya.

"Jadi enggak mungkin anda mau membangun manusianya tanpa membangun infrastruktur. Harusnya saya jawabnya gitu aja, enggak usah ditambahin, 'Eh lo kalau cuma ngomong gitu doang, itu namanya dosen', nah itu enggak boleh," kata Ahok. (Baca: Disebut "Dosen" dan "Pak Menteri" dalam Debat, Ini Respons Anies)

Meski demikian, Ahok menyebut banyak pihak yang juga menyenangi karakter barunya yang lebih sopan.

"Namanya juga Pentium sudah berubah jadi i7, ya berubah dong," kata Ahok.

Kompas TV Sisi Lain Debat Perdana Pilkada DKI Jakarta
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pria Diduga ODGJ Lempar Batu ke Kepala Ibu-ibu, Korban Jatuh Tersungkur

Pria Diduga ODGJ Lempar Batu ke Kepala Ibu-ibu, Korban Jatuh Tersungkur

Megapolitan
Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez Positif Narkoba

Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez Positif Narkoba

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Sabtu dan Besok: Tengah Malam Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Sabtu dan Besok: Tengah Malam Berawan

Megapolitan
Pencuri Motor yang Dihakimi Warga Pasar Minggu Ternyata Residivis, Pernah Dipenjara 3,5 Tahun

Pencuri Motor yang Dihakimi Warga Pasar Minggu Ternyata Residivis, Pernah Dipenjara 3,5 Tahun

Megapolitan
Aksinya Tepergok, Pencuri Motor Babak Belur Diamuk Warga di Pasar Minggu

Aksinya Tepergok, Pencuri Motor Babak Belur Diamuk Warga di Pasar Minggu

Megapolitan
Polisi Temukan Ganja dalam Penangkapan Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez

Polisi Temukan Ganja dalam Penangkapan Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez

Megapolitan
Bukan Hanya Epy Kusnandar, Polisi Juga Tangkap Yogi Gamblez Terkait Kasus Narkoba

Bukan Hanya Epy Kusnandar, Polisi Juga Tangkap Yogi Gamblez Terkait Kasus Narkoba

Megapolitan
Diduga Salahgunakan Narkoba, Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez Ditangkap di Lokasi yang Sama

Diduga Salahgunakan Narkoba, Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez Ditangkap di Lokasi yang Sama

Megapolitan
Anies-Ahok Disebut Sangat Mungkin Berpasangan di Pilkada DKI 2024

Anies-Ahok Disebut Sangat Mungkin Berpasangan di Pilkada DKI 2024

Megapolitan
Pria yang Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Cengkareng Ditetapkan Tersangka

Pria yang Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Cengkareng Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Disuruh Beli Rokok tapi Tidak Pulang-pulang, Ternyata AF Diamuk Warga

Disuruh Beli Rokok tapi Tidak Pulang-pulang, Ternyata AF Diamuk Warga

Megapolitan
Korban Pelecehan Payudara di Jaksel Trauma, Takut Saat Orang Asing Mendekat

Korban Pelecehan Payudara di Jaksel Trauma, Takut Saat Orang Asing Mendekat

Megapolitan
Dilecehkan Pria di Jakbar, 5 Bocah Laki-laki Tak Berani Lapor Orangtua

Dilecehkan Pria di Jakbar, 5 Bocah Laki-laki Tak Berani Lapor Orangtua

Megapolitan
Rute Transjakarta 12C Waduk Pluit-Penjaringan

Rute Transjakarta 12C Waduk Pluit-Penjaringan

Megapolitan
Rute KA Gumarang, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Gumarang, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com