Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sumarsono Bantah Minta Lokomotif MRT "Jangkrik" Didesain Ulang

Kompas.com - 18/01/2017, 15:46 WIB
David Oliver Purba

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta Sumarsono mengatakan, pihaknya tidak berencana untuk mengubah desain lokomotif mass rapid transit (MRT) yang dianggap mirip "jangkrik".

Soni, sapaan Sumarsono, menjelaskan, yang dia maksud adalah memilih dua desain lokomotif MRT yang telah ada untuk digunakan sebagai MRT yang beroperasi di Jakarta.

Dua pilihan desain MRT yang dimaksud ialah desain MRT berwarna hijau yang disebut mirip "jangkrik" dan MRT berwarna biru dengan bentuk kepala lokomotif lebih aerodinamis.

Pernyataan Soni itu untuk meralat pernyataan dia sebelumnya yang menyebut akan melakukan desain ulang kepala lokomotif MRT.

"Bukan kami lakukan redesign, bukan, melainkan adalah mukanya ada dua pilihan, kami bikin (minta) yang aerodinamis. Bukan me-redesign ya, tetapi memilih dua," ujar Soni seusai mendatangi RSUD Tarakan, Rabu (18/1/2017).

Soni menilai, mengubah desain yang sebelumnya telah disepakati dipastikan membuat pengerjaan MRT menjadi semakin lama. Adapun rencana mengganti desain MRT, kata Soni, didasari dari hasil rapat dengan Kementerian Perhubungan, PT MRT, dan Pemprov DKI.

"Untuk merancang semua desain total tidak mungkin, akan memperlambat waktu," ujar Soni. (Baca: Sumarsono: Desain Gerbong Lokomotif MRT seperti "Jangkrik Tidur")

Dari data PT Mass Rapid Transit (MRT) Jakarta yang diperoleh Kompas.com, jika Pemprov DKI Jakarta jadi mengubah desain kepala lokomotif MRT, biaya produksi membengkak bisa mencapai Rp 64 miliar. (Baca: Desain Kereta MRT Jangkrik Diubah, Biaya Produksi Bertambah Jadi Rp 64 Miliar)

Sebelumnya, Soni mengaku kurang sreg dengan desain MRT yang menurutnya mirip seperti "jangkrik". Soni berharap agar kepala lokomotif MRT bisa diganti dengan desain yang lebih aerodinamis. (Baca: Pemprov DKI Kirim Tim ke Jepang untuk Desain Ulang Lokomotif MRT yang Mirip "Jangkrik")

Kompas TV Rampung 60%, MRT Akan Selesai 2019
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pria Diduga ODGJ Lempar Batu ke Kepala Ibu-ibu, Korban Jatuh Tersungkur

Pria Diduga ODGJ Lempar Batu ke Kepala Ibu-ibu, Korban Jatuh Tersungkur

Megapolitan
Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez Positif Narkoba

Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez Positif Narkoba

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Sabtu dan Besok: Tengah Malam Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Sabtu dan Besok: Tengah Malam Berawan

Megapolitan
Pencuri Motor yang Dihakimi Warga Pasar Minggu Ternyata Residivis, Pernah Dipenjara 3,5 Tahun

Pencuri Motor yang Dihakimi Warga Pasar Minggu Ternyata Residivis, Pernah Dipenjara 3,5 Tahun

Megapolitan
Aksinya Tepergok, Pencuri Motor Babak Belur Diamuk Warga di Pasar Minggu

Aksinya Tepergok, Pencuri Motor Babak Belur Diamuk Warga di Pasar Minggu

Megapolitan
Polisi Temukan Ganja dalam Penangkapan Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez

Polisi Temukan Ganja dalam Penangkapan Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez

Megapolitan
Bukan Hanya Epy Kusnandar, Polisi Juga Tangkap Yogi Gamblez Terkait Kasus Narkoba

Bukan Hanya Epy Kusnandar, Polisi Juga Tangkap Yogi Gamblez Terkait Kasus Narkoba

Megapolitan
Diduga Salahgunakan Narkoba, Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez Ditangkap di Lokasi yang Sama

Diduga Salahgunakan Narkoba, Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez Ditangkap di Lokasi yang Sama

Megapolitan
Anies-Ahok Disebut Sangat Mungkin Berpasangan di Pilkada DKI 2024

Anies-Ahok Disebut Sangat Mungkin Berpasangan di Pilkada DKI 2024

Megapolitan
Pria yang Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Cengkareng Ditetapkan Tersangka

Pria yang Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Cengkareng Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Disuruh Beli Rokok tapi Tidak Pulang-pulang, Ternyata AF Diamuk Warga

Disuruh Beli Rokok tapi Tidak Pulang-pulang, Ternyata AF Diamuk Warga

Megapolitan
Korban Pelecehan Payudara di Jaksel Trauma, Takut Saat Orang Asing Mendekat

Korban Pelecehan Payudara di Jaksel Trauma, Takut Saat Orang Asing Mendekat

Megapolitan
Dilecehkan Pria di Jakbar, 5 Bocah Laki-laki Tak Berani Lapor Orangtua

Dilecehkan Pria di Jakbar, 5 Bocah Laki-laki Tak Berani Lapor Orangtua

Megapolitan
Rute Transjakarta 12C Waduk Pluit-Penjaringan

Rute Transjakarta 12C Waduk Pluit-Penjaringan

Megapolitan
Rute KA Gumarang, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Gumarang, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com