Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Renovasi Belum Rampung, Wihara Dharma Bakti Tetap "Bersolek" Sambut Imlek

Kompas.com - 26/01/2017, 19:27 WIB
Sri Noviyanti

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Menyambut Imlek yang jatuh pada Sabtu (28/1/2017), Wihara Dharma Bhakti yang berlokasi di Petak Sembilan, Glodok, Jakarta Barat, kembali mempersolek diri. Setelah kebakaran dua tahun lalu, belum ada pembangunan kembali di wihara itu.

Namun, wihara yang berusia empat abad ini tetap bertahan hanya dengan perapihan sementara.

(Baca juga: Pedagang Pernak-pernik Imlek Raup Rp 5 Juta-Rp 10 Juta Per Hari )

Sepengamatan Kompas.com, Kamis (26/1/2017), halaman wihara sudah dipasangi ratusan lampion.

Tiang-tiang penyangga mulai dari pintu masuk hingga ruangan Dewi Kwan Im juga sudah dilapisi cat baru berwarna merah. Hanya ruangan sembahyang yang tidak banyak perapihan.

Tiang-tiang penyangga warna hitam bekas dilalap api itu hanya dilapisi kain merah. Bagian dalam wihara tampak sudah dipenuhi dengan lilin-lilin seukuran tinggi manusia.

Bagian muka ruang tersebut sedang dipasangi asbes oleh beberapa orang. Pemasangan asbes ini untuk berjaga-jaga apabila besok hujan.

"Kami rapikan biar yang datang nyaman. Berdoa juga bisa khidmat," ujar Ketua Yayasan Wihara Dharma Bhakti Tan Adi Pranata ditemui di Wihara Darma Bhakti.

Banyak pengunjung

Usai kebakaran, kata Tan, Wihara Dharma Bhakti tetap dikunjungi banyak orang. Pengunjung bukan hanya yang ingin sembahyang, melainkan juga wisatawan.

"Tadinya pasca-kebakaran pernah ditutup sementara, lalu saya coba buka saja 5-6 bulan kemudian setelah pelan-pelan dirapikan. Alas dicat ulang, bagian atas juga diberi asbes untuk atap," ujar Tan.

KOMPAS.com/SRI NOVIYANTI Ruang sembahyang Wihara Darma Bhakti di Petak Sembilan, Glodok, Jakarta Barat.

Setelah dibuka kembali, orang mulai banyak berdatangan. Seperti hari ini, pengunjung datang untuk bergantian sembahyang di wihara.

Kata Tan, pengunjung memang sudah mulai rajin datang pada 2-3 hari jelang Imlek. "Sejak dulu saya selalu sembahyang di sini. Seperti ada yang kurang kalau berdoa bukan ke wihara ini," ujar Handoko (46) yang mengaku sudah sejak kecil datang untuk sembahyang.

Handoko tidak datang sendiri. Ia berdoa ke wihara dengan mengajak Putra, anaknya.

"Besok pas Imlek juga datang lagi ke sini. Kalau hari ini, kami berdoa untuk leluhur dan orangtua," kata Handoko.

(Baca juga: Jelang Imlek, Ini Pernak-Pernik yang Ramai Diburu Pembeli)

Saat Imlek tiba, kata Tan, pengunjung bisa lebih banyak lagi yang datang. Ia yakin lebih dari 6.000 orang yang akan datang.

"Mungkin pengunjung yang berdoa di sini bisa mencapai 8.000 orang. Penuh (wihara) ini biasanya," ujar dia. 

Rencana pengamanan wihara juga sudah disiapkan. Pihak wihara sudah berkoordinasi dengan Tim Gegana Polda Metro Jaya.

Kompas TV Pasar Imlek Semawis Ramaikan Kota Semarang
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang



Terkini Lainnya

Jadwal Pendaftaran PPDB Kota Bogor 2024 untuk SD dan SMP

Jadwal Pendaftaran PPDB Kota Bogor 2024 untuk SD dan SMP

Megapolitan
Sejumlah Warga Setujui Usulan Heru Budi Bangun 'Jogging Track' di RTH Tubagus Angke untuk Cegah Prostitusi

Sejumlah Warga Setujui Usulan Heru Budi Bangun "Jogging Track" di RTH Tubagus Angke untuk Cegah Prostitusi

Megapolitan
Taruna Tingkat 1 STIP Dipulangkan Usai Kasus Penganiayaan oleh Senior

Taruna Tingkat 1 STIP Dipulangkan Usai Kasus Penganiayaan oleh Senior

Megapolitan
Ketika Ahok Bicara Solusi Masalah Jakarta hingga Dianggap Sinyal Maju Cagub DKI...

Ketika Ahok Bicara Solusi Masalah Jakarta hingga Dianggap Sinyal Maju Cagub DKI...

Megapolitan
Kelakuan Pria di Tanah Abang, Kerap Makan di Warteg tapi Bayar Sesukanya Berujung Ditangkap Polisi

Kelakuan Pria di Tanah Abang, Kerap Makan di Warteg tapi Bayar Sesukanya Berujung Ditangkap Polisi

Megapolitan
Viral Video Maling Motor Babak Belur Dihajar Massa di Tebet, Polisi Masih Buru Satu Pelaku Lain

Viral Video Maling Motor Babak Belur Dihajar Massa di Tebet, Polisi Masih Buru Satu Pelaku Lain

Megapolitan
Personel Gabungan TNI-Polri-Satpol PP-PPSU Diterjunkan Awasi RTH Tubagus Angke dari Prostitusi

Personel Gabungan TNI-Polri-Satpol PP-PPSU Diterjunkan Awasi RTH Tubagus Angke dari Prostitusi

Megapolitan
Tumpahan Oli di Jalan Juanda Depok Rampung Ditangani, Lalu Lintas Kembali Lancar

Tumpahan Oli di Jalan Juanda Depok Rampung Ditangani, Lalu Lintas Kembali Lancar

Megapolitan
Warga Minta Pemerintah Bina Pelaku Prostitusi di RTH Tubagus Angke

Warga Minta Pemerintah Bina Pelaku Prostitusi di RTH Tubagus Angke

Megapolitan
Jakarta Disebut Jadi Kota Global, Fahira Idris Sebut   Investasi SDM Kunci Utama

Jakarta Disebut Jadi Kota Global, Fahira Idris Sebut Investasi SDM Kunci Utama

Megapolitan
Kilas Balik Benyamin-Pilar di Pilkada Tangsel, Pernah Lawan Keponakan Prabowo dan Anak Wapres, Kini Potensi Hadapi Kotak Kosong

Kilas Balik Benyamin-Pilar di Pilkada Tangsel, Pernah Lawan Keponakan Prabowo dan Anak Wapres, Kini Potensi Hadapi Kotak Kosong

Megapolitan
Jejak Kekerasan di STIP dalam Kurun Waktu 16 Tahun, Luka Lama yang Tak Kunjung Sembuh...

Jejak Kekerasan di STIP dalam Kurun Waktu 16 Tahun, Luka Lama yang Tak Kunjung Sembuh...

Megapolitan
Makan dan Bayar Sesukanya di Warteg Tanah Abang, Pria Ini Beraksi Lebih dari Sekali

Makan dan Bayar Sesukanya di Warteg Tanah Abang, Pria Ini Beraksi Lebih dari Sekali

Megapolitan
Cerita Pelayan Warteg di Tanah Abang Sering Dihampiri Pembeli yang Bayar Sesukanya

Cerita Pelayan Warteg di Tanah Abang Sering Dihampiri Pembeli yang Bayar Sesukanya

Megapolitan
Cegah Praktik Prostitusi, Satpol PP DKI Dirikan Tiga Posko di RTH Tubagus Angke

Cegah Praktik Prostitusi, Satpol PP DKI Dirikan Tiga Posko di RTH Tubagus Angke

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com