Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ahok: Kalau Pak Anies, di Kemendikbud Juara 22 dari 22 Kementerian

Kompas.com - 27/01/2017, 23:07 WIB
Akhdi Martin Pratama

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Calon gubernur DKI Jakarta nomor pemilihan dua, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), menyindir cagub nomor pemilihan tiga, Anies Baswedan.

Ahok menyinggung soal prestasi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan saat masih dipimpin Anies.

"Ya sebetulnya kita maklum ya. Jakarta ini memang kota besar, orangnya banyak. Misalnya dari Ombudsman kami juara 16 dari 33 provinsi. Kalau Pak Anies di Kemendikbud juara 22 dari 22 kementerian begitu lho. Ini kan jadi masalah," ujar Ahok saat debat kandidat di Hotel Bidakara, Jakarta Selatan, Jumat (27/1/2017).

Pada segmen berikutnya Anies memberi klarifikasi bahwa peringkat 22 itu sebelum ia menjabat. Setelah menjabat, Anies menyebut peringkat Kemendikbud naik menjadi 9. Baca: Anies: Peringkat Kemendikbud 22 dari 22 Itu Sebelum Saya Bertugas

Baca juga: Menelisik Peringkat Kemendikbud yang Diperdebatkan Ahok dan Anies

Ahok menyindir Anies setelah pasangan nomor urut tiga tersebut menyinggung soal angka partisipasi murni (APM) di Jakarta Utara yang lebih rendah ketimbang di Biak.

Kemudian, Ahok menjelaskan, hal yang terpenting adalah saat ini APM di Jakarta menunjukan progres yang baik.

Quote Ahok saat debat kedua Pilkada DKI
Menurut Ahok, APM di Jakarta lebih baik dari tingkat nasional. Ahok menjelaskan, program dia untuk meningkatkan APM adalah Kartu Jakarta Pintar. Menurut dia, KJP dapat memotivasi siswa agar lebih rajin lagi dalam belajar.

"Kami ini mendidik, mendidik anak memakai kartu. Anak-anak kampung sekarang bangga, belanja ke toko pakai gesek katanya. Ini untuk menaikkan kepercayaan diri mereka. Ini edukasi yang kami maksud," ucap Ahok.

Tak hanya itu, Ahok mengklaim bahwa sejak ada KJP, tidak ada siswa di Jakarta yang memakai baju atau pun sepatu yang rusak.

Quote Ahok saat debat kedua Pilkada DKI
(Baca juga: Ahok akan Tarik Swasta dalam Birokrasi di Pemprov DKI)

Bahkan, sudah tidak ada lagi keluarga yang bingung ketika anaknya ingin melanjutkan sekolah.

"Kita lihat di Jakarta ada enggak sih orang pakai sepatu butut? Tas butut, baju butut? Enggak ada lagi. Ada enggak orang pas tahun ajaran baru ke penggadaian. Menggadaikan untuk minjam uang biar naik kelas? Enggak ada lagi, malahan kalau sekarang orang semangat," kata Ahok.

Cek Fakta:

Cek Fakta Debat Pilkada DKI

Cek Fakta Debat Pilkada DKI Jakarta

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

4 Tersangka Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior Terancam 15 Tahun Penjara

4 Tersangka Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior Terancam 15 Tahun Penjara

Megapolitan
Pemerataan Air Bersih di Jakarta, Mungkinkah?

Pemerataan Air Bersih di Jakarta, Mungkinkah?

Megapolitan
Begini Peran 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Begini Peran 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Megapolitan
Bertambah 3, Kini Ada 4 Tersangka Kasus Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas

Bertambah 3, Kini Ada 4 Tersangka Kasus Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas

Megapolitan
Polisi Tak Ingin Gegabah dalam Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Polisi Tak Ingin Gegabah dalam Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Megapolitan
Polisi Bantah Senior Penganiaya Taruna STIP hingga Tewas adalah Anak Pejabat

Polisi Bantah Senior Penganiaya Taruna STIP hingga Tewas adalah Anak Pejabat

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta 9 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta 9 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Cerah Berawan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Cerita Eks Taruna STIP soal Lika-liku Perpeloncoan oleh Senior | Junior di STIP Disebut Wajib Panggil Senior dengan Sebutan “Nior”

[POPULER JABODETABEK] Cerita Eks Taruna STIP soal Lika-liku Perpeloncoan oleh Senior | Junior di STIP Disebut Wajib Panggil Senior dengan Sebutan “Nior”

Megapolitan
Rute Transjakarta 10A Rusun Marunda-Tanjung Priok

Rute Transjakarta 10A Rusun Marunda-Tanjung Priok

Megapolitan
Rute KA Cikuray, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Cikuray, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Bantah Pernyataan Ketua STIP soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Bantah Pernyataan Ketua STIP soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Megapolitan
Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Megapolitan
Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Megapolitan
Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Megapolitan
Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com