Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pilkada Bekasi, Mendulang Suara Minim Terobosan

Kompas.com - 31/01/2017, 17:00 WIB

Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Bekasi sebentar lagi digelar. Poster, spanduk, dan baliho yang menyertakan gambar pasangan calon tampak terpasang di jalanan utama hingga di pelosok permukiman. Namun, sebagian besar warga Kabupaten Bekasi justru tak terlihat antusias menyambut perhelatan demokrasi lima tahunan itu.

Sejumlah warga bahkan pesimistis akan figur calon pemimpin mereka pada periode mendatang. Yusup (34), warga Desa Jayasakti, Kecamatan Muara Gembong, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, misalnya, tak ingin melambungkan harapan terlalu tinggi dengan calon pemimpin yang menjadi peserta pilkada kali ini.

"Jalan di Muara Gembong sampai saat ini masih rusak parah. Padahal, jalanan di Kabupaten Karawang yang letaknya berdekatan sudah bagus," kata Yusup, Senin (30/1).

Setiap kali hujan deras mengguyur, warga Muara Gembong harus selalu waswas dilanda banjir. Jika tidak banjir, jalan dipastikan berlumpur dan susah dilewati kendaraan karena sebagian besar belum diaspal.

Selain soal infrastruktur, Muara Gembong, yang terletak di pesisir utara Bekasi, juga dibelit persoalan lain, seperti minimnya fasilitas pendidikan, kesehatan, dan jeratan kemiskinan. "Di sini (Muara Gembong) banyak anak yang putus sekolah karena miskin," ujar Yusup.

Walau demikian, ia memastikan akan tetap menggunakan hak pilihnya. "Ya, semoga tetap ada yang berubah," katanya.

Berbeda dengan Tumpal (51), warga Tambun Utara, yang memastikan tak akan ikut mencoblos pada 15 Februari. Dia mengaku "jengah" dengan janji-janji para pasangan calon peserta Pilkada Bekasi.

Tumpal menilai, selama ini tak ada perubahan yang berarti di Bekasi meski sudah terjadi beberapa kali pergantian bupati. "Jalan masih banyak yang rusak. Masyarakat kecil juga tetap susah kalau mau berobat dan sekolah," ujar Tumpal, yang bekerja sebagai tukang ojek, saat ditemui di Pasar Tambun.

Sutrisno (49), pedagang makanan di depan Pasar Induk Cibitung, mengaku akan tetap mencoblos dalam pilkada kali ini meski tak mengetahui figur dan program para pasangan calon. Dia berharap pemimpin terpilih mau mengatasi persoalan buruknya drainase, kemacetan, dan perbaikan infrastruktur.

Selama ini, warga menilai pasangan calon gemar menebar janji saat kampanye dengan pendekatan dan isi program yang tak jauh berbeda dengan pilkada sebelumnya. Metode mendulang suara yang dilakukan para pasangan calon minim terobosan. "Program-program para calon tak jauh beda dengan pilkada lalu. Belum lagi nanti pasti ada money politic (politik uang)," ujar Yusup.

Dua minggu menjelang hari pemungutan suara, Pilkada Bekasi masih jauh dari ingar-bingar pesta demokrasi. Beberapa warga Bekasi justru lebih fasih membicarakan Pilkada DKI.

 Kampanye

Pilkada Bekasi diikuti lima pasangan calon, yakni Meilina Kartika Kadir-Abdul Kholik (diusung PDI-P, PKB, PBB, dan PPP), Sa'duddin-Ahmad Dhani (diusung PKS, Gerindra, dan Demokrat), Obon Tabroni-Bambang Sumaryono (jalur perseorangan), Iin Farihin-KH Mahmud (perseorangan), dan Neneng Hasanah Yasin-Eka Supria Atmaja (diusung Partai Golkar, PAN, Hanura, dan Nasdem).

Informasi terkait kampanye yang dilakukan para pasangan calon dalam Pilkada Bekasi kali ini terbilang minim. Hanya beberapa pasangan calon yang menginformasikan jadwal tatap muka dengan warga.

Sebagian pasangan calon masih menggunakan pendekatan lama untuk menarik massa, yakni mengandalkan popularitas. Sa'duddin-Ahmad Dhani, misalnya, berkampanye dengan menyertakan istri Ahmad Dhani, Mulan, dan tiga anaknya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Grebek Laboratorium Narkoba di Perumahan Elite Kawasan Sentul Bogor

Polisi Grebek Laboratorium Narkoba di Perumahan Elite Kawasan Sentul Bogor

Megapolitan
Bau Sampah Terasa Menyengat di Lokbin Pasar Minggu

Bau Sampah Terasa Menyengat di Lokbin Pasar Minggu

Megapolitan
Ini Tujuan Benyamin Ikut Penjaringan Bakal Cawalkot Tangsel di Tiga Partai Rival

Ini Tujuan Benyamin Ikut Penjaringan Bakal Cawalkot Tangsel di Tiga Partai Rival

Megapolitan
Usaha Dinsos Bogor Akhiri Perjalanan Mengemis Rosmini dengan Telusuri Keberadaan Keluarga

Usaha Dinsos Bogor Akhiri Perjalanan Mengemis Rosmini dengan Telusuri Keberadaan Keluarga

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Sempat Tinggalkan Jasad Korban di Hotel

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Sempat Tinggalkan Jasad Korban di Hotel

Megapolitan
Dipecat karena Dituduh Gelapkan Uang, Ketua RW di Kalideres: Buat Apa Saya Korupsi Kalau Datanya Lengkap

Dipecat karena Dituduh Gelapkan Uang, Ketua RW di Kalideres: Buat Apa Saya Korupsi Kalau Datanya Lengkap

Megapolitan
Sudah Sepi Pembeli, Uang Retribusi di Lokbin Pasar Minggu Naik 2 Kali Lipat

Sudah Sepi Pembeli, Uang Retribusi di Lokbin Pasar Minggu Naik 2 Kali Lipat

Megapolitan
Benyamin-Pilar Kembalikan Berkas Penjaringan Pilkada Tangsel, Demokrat Sambut dengan Nasi Kebuli

Benyamin-Pilar Kembalikan Berkas Penjaringan Pilkada Tangsel, Demokrat Sambut dengan Nasi Kebuli

Megapolitan
Sehari Berlalu, Remaja yang Tenggelam di Kali Ciliwung Belum Ditemukan

Sehari Berlalu, Remaja yang Tenggelam di Kali Ciliwung Belum Ditemukan

Megapolitan
Polisi Masih Observasi Kondisi Kejiwaan Anak yang Bacok Ibu di Cengkareng

Polisi Masih Observasi Kondisi Kejiwaan Anak yang Bacok Ibu di Cengkareng

Megapolitan
Pedagang Sebut Lokbin Pasar Minggu Sepi karena Lokasi Tak Strategis

Pedagang Sebut Lokbin Pasar Minggu Sepi karena Lokasi Tak Strategis

Megapolitan
Ini Kantong Parkir Penonton Nobar Timnas Indonesia U-23 Vs Irak U-23 di Monas

Ini Kantong Parkir Penonton Nobar Timnas Indonesia U-23 Vs Irak U-23 di Monas

Megapolitan
Golkar Depok Ajukan Ririn Farabi Arafiq untuk Maju Pilkada 2024

Golkar Depok Ajukan Ririn Farabi Arafiq untuk Maju Pilkada 2024

Megapolitan
Jasad Bayi Tergeletak di Pinggir Tol Jaksel

Jasad Bayi Tergeletak di Pinggir Tol Jaksel

Megapolitan
Fakta Kasus Pembunuhan Wanita Dalam Koper di Cikarang: Korban Disetubuhi lalu Dibunuh oleh Rekan Kerja

Fakta Kasus Pembunuhan Wanita Dalam Koper di Cikarang: Korban Disetubuhi lalu Dibunuh oleh Rekan Kerja

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com