Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Prabowo: Jangan Adu Domba Saya dengan Jokowi, Saya Teman Jokowi

Kompas.com - 01/02/2017, 17:20 WIB
Kontributor Amerika Serikat, Andri Donnal Putera

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto berpesan agar pejabat dan tokoh nasional Indonesia jangan sampai anti terhadap kritik.

Dia mengucapkan hal tersebut saat pidato kampanye calon gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan dan Sandiaga Uno, di Kedoya, Jakarta Barat, Rabu (1/2/2017).

"Kalau ada yang bilang Prabowo mengkritik pemerintah, kritik itu baik. Jangan adu domba saya dengan Jokowi. Saya teman Jokowi," kata Prabowo di hadapan ratusan anak muda dalam kampanye "Rabu Bersama".

Menurut Prabowo, kritik adalah hal yang lumrah dan tidak perlu dipersoalkan. Dia turut menyinggung, jika pejabat-pejabat terdahulu mau mendengarkan kritik, bisa jadi mereka tidak tersangkut kasus yang kini menjeratnya hingga ke dalam penjara.

"Saya tengok sahabat saya di lembaga pemasyarakatan, dan saya kaget, banyak bupati ini itu, ada yang mantan birokrat. Kalau banyak pejabat yang mau dengar kritik, mau mawas diri, tentunya tidak masuk penjara," kata Prabowo.

Menurut Prabowo, kritik dibutuhkan di kalangan masyarakat yang beradab. Lebih jauh lagi, masyarakat beradab di Indonesia harus mau melakukan otokritik atau kritik terhadap diri sendiri untuk perbaikan.

Dia mencontohkan dirinya sendiri kala masih aktif sebagai tentara. Prabowo mengaku mempunyai kebiasaan lupa akan hal-hal kecil. Ketika dia memeriksa penampilannya dan hendak keluar ruangan, anak buahnya mengingatkan bahwa ritsleting celana Prabowo belum tertutup rapat.

"Saya mau marah sama dia, tapi dia baik. Dia benar, dia mengoreksi saya. Jangan sampai nanti saya tampil di depan orang ritsleting saya terbuka," ujar Prabowo.

Nasihat mengenai kritik ini dihubungkan Prabowo dengan situasi politik masa kini yang dinilai mudah panas dan tegang. Dari hal tersebut, Prabowo mengimbau supaya generasi muda tidak mudah terpancing dan tetap bijak dalam menyikapi persoalan, khususnya yang berkaitan dengan kondisi negara saat ini.

Kompas TV Anies-Sandi Gelar Kampanye Akbar
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Ada Pembangunan Saluran Air hingga 30 November, Pengendara Diimbau Hindari Jalan Ciledug Raya

Ada Pembangunan Saluran Air hingga 30 November, Pengendara Diimbau Hindari Jalan Ciledug Raya

Megapolitan
Panca Darmansyah Berupaya Bunuh Diri Usai Bunuh 4 Anak Kandungnya

Panca Darmansyah Berupaya Bunuh Diri Usai Bunuh 4 Anak Kandungnya

Megapolitan
Trauma, Siswi SLB yang Jadi Korban Pemerkosaan di Kalideres Tak Mau Sekolah Lagi

Trauma, Siswi SLB yang Jadi Korban Pemerkosaan di Kalideres Tak Mau Sekolah Lagi

Megapolitan
Dinas SDA DKI Jakarta Bangun Saluran Air di Jalan Ciledug Raya untuk Antisipasi Genangan

Dinas SDA DKI Jakarta Bangun Saluran Air di Jalan Ciledug Raya untuk Antisipasi Genangan

Megapolitan
Jaksel dan Jaktim Masuk 10 Besar Kota dengan SDM Paling Maju di Indonesia

Jaksel dan Jaktim Masuk 10 Besar Kota dengan SDM Paling Maju di Indonesia

Megapolitan
Heru Budi: Ibu Kota Negara Bakal Pindah ke Kalimantan Saat HUT ke-79 RI

Heru Budi: Ibu Kota Negara Bakal Pindah ke Kalimantan Saat HUT ke-79 RI

Megapolitan
Bandar Narkoba di Pondok Aren Bersembunyi Dalam Toren Air karena Takut Ditangkap Polisi

Bandar Narkoba di Pondok Aren Bersembunyi Dalam Toren Air karena Takut Ditangkap Polisi

Megapolitan
Siswi SLB di Kalideres yang Diduga Jadi Korban Pemerkosaan Trauma Lihat Baju Sekolah

Siswi SLB di Kalideres yang Diduga Jadi Korban Pemerkosaan Trauma Lihat Baju Sekolah

Megapolitan
Masih Dorong Eks Warga Kampung Bayam Tempati Rusun Nagrak, Pemprov DKI: Tarif Terjangkau dan Nyaman

Masih Dorong Eks Warga Kampung Bayam Tempati Rusun Nagrak, Pemprov DKI: Tarif Terjangkau dan Nyaman

Megapolitan
Suaminya Dibawa Petugas Sudinhub Jakpus, Winda: Suami Saya Bukan Jukir Liar, Dia Tukang Servis Handphone

Suaminya Dibawa Petugas Sudinhub Jakpus, Winda: Suami Saya Bukan Jukir Liar, Dia Tukang Servis Handphone

Megapolitan
Ditangkap Polisi, Pencuri Besi Pembatas Jalan di Rawa Badak Kerap Meresahkan Tetangga

Ditangkap Polisi, Pencuri Besi Pembatas Jalan di Rawa Badak Kerap Meresahkan Tetangga

Megapolitan
Kronologi Terungkapnya Penemuan Mayat Dalam Toren yang Ternyata Bandar Narkoba

Kronologi Terungkapnya Penemuan Mayat Dalam Toren yang Ternyata Bandar Narkoba

Megapolitan
Polisi Proses Laporan Dugaan Pemerkosaan Siswi SLB di Jakbar

Polisi Proses Laporan Dugaan Pemerkosaan Siswi SLB di Jakbar

Megapolitan
Buka Penjaringan Bacagub Jakarta, DPW PSI: Kami Cari Jokowi-Jokowi Baru

Buka Penjaringan Bacagub Jakarta, DPW PSI: Kami Cari Jokowi-Jokowi Baru

Megapolitan
13 Jukir Liar di Jakpus Dirazia, Ada yang Mau Kabur, Ada yang Tersenyum Lebar

13 Jukir Liar di Jakpus Dirazia, Ada yang Mau Kabur, Ada yang Tersenyum Lebar

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com