JAKARTA, KOMPAS.com - Reza Sanjaya alias Irja (32), pembunuh perempuan bertato kupu-kupu, MA (28), sempat buron selama dua bulan. Dalam pelariannya, Irja kerap berpindah-pindah tempat.
Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan AKBP Budi Hermanto mengatakan, seusai membunuh MA di TPU Menteng Pulo, Irja melarikan diri ke Lampung dengan menggunakan sepeda motor korban. Ia ke Lampung ingin bersembunyi di rumah orangtuanya.
"Saat pelarian di Lampung tersangka sempat ditilang. Karena tidak bisa menunjukan surat-surat motor yang dibawanya ditahan anggota Polantas Lampung," ujar Budi seusai proses rekonstruksi di TPU Menteng Pulo, Jakarta Selatan, Kamis (2/2/2017).
Budi menambahkan, motor korban oleh Irja akan digunakan di kampung halamannya. Namun, motor tersebut terlanjur ditahan polisi.
Karena kehabisan uang, akhirnya Irja melamar pekerjaan menjadi pengemudi bus. Pekerjaan tersebut dimanfaatkan oleh pria yang sempat berjualan bebek goreng di kawasan Jakarta itu untuk bersembunyi dari kejaran polisi.
"Makanya dia sempat berada di kawasan Lampung, Jambi, Jawa Tengah dan akhirnya tertangkap di Pasuruan," kata Budi. (Baca: Irja Bunuh MA dengan Golok yang Dibawa dari Rumah Kekasihnya)
MA ditemukan tewas pada November 2016 lalu di TPU Menteng Pulo, Jakarta Selatan. Irja membunuh MA dengan keji lantaran ingin memiliki motor perempuan itu.
MA merupakan pekerja seks komersial (PSK). Pada Jumat (11/11/2016), MA tengah berkencan dengan Irja menggunakan motor Suzuki Satria FU milik MA.
Irja sudah empat kali mengencani MA dan hapal dengan rutinitas dan perilaku perempuan bertato kupu-kupu itu. Irja menghabisi nyawa MA dengan sebilah golok. Ia ditemukan tewas dengan luka tusuk di perutnya dan lecet di lututnya.
Selama dua bulan, polisi memburu Irja. Hingga akhirnya Irja dibekuk di Pasuruan, Jawa Timur pada Minggu (15/1/2017) saat mengemudikan bus lintas Sumatera-Jawa.