Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Ervan Hardoko
wartawan

Wartawan, peminat isu-isu luar negeri dan olahraga, meski tidak gemar berolahraga

Banjir Jakarta dan Belajar Berterima Kasih

Kompas.com - 23/02/2017, 06:11 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini
EditorHeru Margianto

Pertengahan 2007, menjelang pemilihan gubernur Jakarta, masih lekat di benak warga ibu kota spanduk-spanduk calon gubernur Fauzi Bowo di seluruh penjuru kota.

Selain kumis dan senyum khasnya, salah satu hal yang paling saya ingat dari sosok Fauzi Bowo adalah “tagline” kampanyenya yaitu “Serahkan pada ahlinya”.

Foke, sapaan akrab Fauzi Bowo, mengklaim dirinya sebagai ahli berbagai masalah yang dihadapi Jakarta, salah satunya adalah banjir.

Banjir nampaknya sudah menjadi bagian hidup sebagian besar warga Jakarta. Banjir dibenci tetapi warga ibu kota tak bisa lari dari banjir.

Penanggulangan banjir menjadi “jualan” Foke yang hampir di sepanjang hidupnya mengabdi sebagai birokrat di pemerintah daerah DKI Jakarta.

Puluhan tahun di birokrasi,  sangat wajar Foke menganggap dirinya sangat memahami Jakarta dan tak ada yang meragukan itu.

Di awal 2007, banjir besar melanda Jakarta. Menurut  data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) banjir saat itu mengakibatkan 48 orang  meninggal dunia, 316.825 orang mengungsi, dan kerugian materiil mencapai Rp 10-12 triliun.

Kondisi ini bahkan lebih buruk dibanding bencana serupa lima tahun sebelumnya yang mengakibatkan 32 orang meninggal dunia, 40.000 orang mengungsi, dan kerugian materiil mencapai Rp 5-7 triliun.

Keluarga saya termasuk yang menderita banjir pada 2007. Kediaman mertua di Kelapa Gading terendam hingga sebatas leher orang dewasa.

Hampir sepekan rumah mertua terendam air. Setelah air surut, kami membutuhkan sekitar sepekan untuk benar-benar membersihkannya.

Sehingga, penderitaan akibat banjir, kami pernah merasakannya meski mungkin tak seperti warga Kampung Melayu atau Bukit Duri yang mencapai level “veteran” untuk urusan kebanjiran.

*****
Kembali ke Foke dan kampanyenya.

Sebagai korban banjir, kami tentu saja berharap Foke yang mengaku “ahli” itu bisa mengatasi banjir atau setidaknya mengurangi masalah banjir.

Keyakinan warga Jakarta akan kemampuan mengatasi atau mengurangi banjir itulah, menurut pendapat  saya, menjadi kunci kemenangan Foke atas pesaing utamanya Adang Daradjatun, mantan wakapolri yang diusung PKS.

Benar saja, Foke menang dan harapan warga, setidaknya kami, sangat besar bahwa suatu hari nanti kami akan terbebas dari ancaman bencana banjir.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, 'Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan'

Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, "Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan"

Megapolitan
Pecat Ketua RW di Kalideres, Lurah Sebut karena Suka Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin

Pecat Ketua RW di Kalideres, Lurah Sebut karena Suka Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin

Megapolitan
Sopir JakLingko Ugal-ugalan, Penumpang Bisa Melapor ke 'Call Center' dan Medsos

Sopir JakLingko Ugal-ugalan, Penumpang Bisa Melapor ke "Call Center" dan Medsos

Megapolitan
Penjelasan Polisi Soal Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ Berubah Jadi Pelat Putih

Penjelasan Polisi Soal Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ Berubah Jadi Pelat Putih

Megapolitan
Cerita Warga soal Tanah di Perumahan New Anggrek 2 GDC Depok yang Longsor Tiap Hujan

Cerita Warga soal Tanah di Perumahan New Anggrek 2 GDC Depok yang Longsor Tiap Hujan

Megapolitan
Pemecatan Ketua RW di Kalideres Bukan Soal Penggelapan Dana, Lurah: Dia Melanggar Etika

Pemecatan Ketua RW di Kalideres Bukan Soal Penggelapan Dana, Lurah: Dia Melanggar Etika

Megapolitan
Kecelakaan yang Libatkan Mobil Dinas Polda Jabar di Tol MBZ Diselesaikan secara Kekeluargaan

Kecelakaan yang Libatkan Mobil Dinas Polda Jabar di Tol MBZ Diselesaikan secara Kekeluargaan

Megapolitan
Kronologi 4 Warga Keroyok Mahasiswa yang Beribadah di Kontrakan Tangsel

Kronologi 4 Warga Keroyok Mahasiswa yang Beribadah di Kontrakan Tangsel

Megapolitan
Viral Video Pelecehan Payudara Siswi SMP di Bogor, Pelaku Diduga ODGJ

Viral Video Pelecehan Payudara Siswi SMP di Bogor, Pelaku Diduga ODGJ

Megapolitan
Kronologi Kecelakaan Mobil Yaris di Tol Cijago Depok yang Tewaskan Petugas Kebersihan

Kronologi Kecelakaan Mobil Yaris di Tol Cijago Depok yang Tewaskan Petugas Kebersihan

Megapolitan
Jenazah Taruna STIP Korban Penganiayaan Senior Belum Dibawa ke Rumah, Keluarga Hindari 'Beban Mental'

Jenazah Taruna STIP Korban Penganiayaan Senior Belum Dibawa ke Rumah, Keluarga Hindari "Beban Mental"

Megapolitan
Polisi Sita 3 Sajam dari Pelaku Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Polisi Sita 3 Sajam dari Pelaku Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Megapolitan
Tak Ada Korban Jiwa dalam Kecelakaan Beruntun Mobil Dinas Polda Jabar di Tol MBZ

Tak Ada Korban Jiwa dalam Kecelakaan Beruntun Mobil Dinas Polda Jabar di Tol MBZ

Megapolitan
Sopir JakLingko Ugal-ugalan Saat Bawa Penumpang, Komisaris Transjakarta Janji Evaluasi

Sopir JakLingko Ugal-ugalan Saat Bawa Penumpang, Komisaris Transjakarta Janji Evaluasi

Megapolitan
Petugas Kebersihan Tewas Tertabrak Mobil di Km 39 Tol Cijago Depok

Petugas Kebersihan Tewas Tertabrak Mobil di Km 39 Tol Cijago Depok

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com