Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jurnalis Dinilai Berperan dalam Penanganan Bencana

Kompas.com - 23/03/2017, 06:26 WIB
Robertus Belarminus

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Sosial menggelar pelatihan penanggulangan bencana bagi para Jurnalis di Jakarta pada 22-24 Maret 2017.

Pelatihan yang diikuti puluhan jurnalis cetak, elektronik, maupun media online tersebut dipusatkan di Pulau Pramuka, Kepulauan Seribu, Jakarta.

Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa mengatakan, pelatihan itu tidak lain untuk meningkatkan ilmu pengetahuan para wartawan dalam pemasalahan bencana.

Dalam pelatihan itu, para wartawan dibekali ilmu tentang konsep dan karakteristik bencana, penanganan tanggap darurat bencana, dan proses rehabilitasi sosial korban bencana.

"Nanti ada simulasi sekaligus praktik. Jadi tidak cuma teori. Peserta akan diajari bagaimana cara mendirikan tenda, dapur umum dan air bersih, juga water rescue," kata Khofifah, dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Rabu (22/3/2017).

(Baca juga: Wiranto Minta BNPB Lakukan Terobosan dalam Atasi Bencana)

Khofifah menyampaikan, Kementerian Sosial aktif membangun sinergi dengan berbagai komunitas guna membantu masyarakat yang mengalami musibah.

Sebelumnya, Kemensos memberikan pelatihan kepada Banser Ansor Sahabat Tagana, Sahabat Tagana Difabel, Pramuka Sahabat Tagana (Pragana), RAPI Sahabat Tagana (Ragana), dan Mahasiswa Pencinta Alam Siaga Bencana (Mapaga).

Menurut Khofifah, peran jurnalis dalam penanganan bencana sangat besar, khususnya dalam mendorong bantuan bagi korban bencana.

"Jurnalis tidak sekadar menyampaikan informasi bencana, namun juga ikut menstimulasi dan memobilisasi bantuan serta berbagai kebutuhan korban bencana. Singkatnya, jurnalis dan media memiliki kekuatan dahsyat dalam penanganan bencana," ujar Khofifah.

Para jurnalis yang dilatih nantinya akan dikukuhkan sebagai Jurnalis Sahabat Taruna Siaga Bencana (Jugana).

Keberadaan Sahabat Tagana sendiri, lanjut Khofifah, sangat penting mengingat Indonesia merupakan daerah rawan bencana, sehingga diperlukan peran serta masyarakat dalam penanganan korban bencana alam.

Khofifah menyampaikan, data dari Badan Nasional Penanganan Bencana (BNPB) mencatat, ada 323 kabupaten/kota yang rawan bencana alam.

Tercatat, sepanjang 2015 setidaknya ada 162 kejadian bencana di Indonesia dan berdasarkan data serta informasi bencana Indonesia disebutkan bahwa jumlah korban meninggal mencapai 9.333 jiwa dan 22.855 jiwa luka-luka.

Kemudian 1.418.947 mengungsi, 108.994 unit rumah rusak ringan, serta 96.317 unit rusak berat.

"Dalam standar operasional prosedur (SOP), Tagana harus siap hadir satu jam setelah bencana terjadi. Harus tanggap, sigap melakukan perlindungan sosial terhadap korban bencana," kata dia.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pintu Rumah Tak Dikunci, Motor Warga di Sunter Dicuri Maling

Pintu Rumah Tak Dikunci, Motor Warga di Sunter Dicuri Maling

Megapolitan
Viral Video Geng Motor Bawa Sajam Masuk Kompleks TNI di Halim, Berakhir Diciduk Polisi

Viral Video Geng Motor Bawa Sajam Masuk Kompleks TNI di Halim, Berakhir Diciduk Polisi

Megapolitan
Ibu Pengemis Viral yang Paksa Orang Sedekah Bakal Dipindahkan ke Panti ODGJ di Bandung

Ibu Pengemis Viral yang Paksa Orang Sedekah Bakal Dipindahkan ke Panti ODGJ di Bandung

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Curi Uang Korban

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Curi Uang Korban

Megapolitan
Ketua RW Nonaktif di Kalideres Bantah Gelapkan Dana Kebersihan Warga, Klaim Dibela DPRD

Ketua RW Nonaktif di Kalideres Bantah Gelapkan Dana Kebersihan Warga, Klaim Dibela DPRD

Megapolitan
Menjelang Pendaftaran Cagub Independen, Tim Dharma Pongrekun Konsultasi ke KPU DKI

Menjelang Pendaftaran Cagub Independen, Tim Dharma Pongrekun Konsultasi ke KPU DKI

Megapolitan
DBD Masih Menjadi Ancaman di Jakarta, Jumlah Pasien di RSUD Tamansari Meningkat Setiap Bulan

DBD Masih Menjadi Ancaman di Jakarta, Jumlah Pasien di RSUD Tamansari Meningkat Setiap Bulan

Megapolitan
Tak Hanya Membunuh, Pria yang Buang Mayat Wanita di Dalam Koper Sempat Setubuhi Korban

Tak Hanya Membunuh, Pria yang Buang Mayat Wanita di Dalam Koper Sempat Setubuhi Korban

Megapolitan
Polisi Duga Ada Motif Persoalan Ekonomi dalam Kasus Pembunuhan Wanita di Dalam Koper

Polisi Duga Ada Motif Persoalan Ekonomi dalam Kasus Pembunuhan Wanita di Dalam Koper

Megapolitan
Pria di Pondok Aren yang Gigit Jari Rekannya hingga Putus Jadi Tersangka Penganiayaan

Pria di Pondok Aren yang Gigit Jari Rekannya hingga Putus Jadi Tersangka Penganiayaan

Megapolitan
Dituduh Gelapkan Uang Kebersihan, Ketua RW di Kalideres Dipecat

Dituduh Gelapkan Uang Kebersihan, Ketua RW di Kalideres Dipecat

Megapolitan
Pasien DBD di RSUD Tamansari Terus Meningkat sejak Awal 2024, April Capai 57 Orang

Pasien DBD di RSUD Tamansari Terus Meningkat sejak Awal 2024, April Capai 57 Orang

Megapolitan
Video Viral Keributan di Stasiun Manggarai, Diduga Suporter Sepak Bola

Video Viral Keributan di Stasiun Manggarai, Diduga Suporter Sepak Bola

Megapolitan
Terbakarnya Mobil di Tol Japek Imbas Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Terbakarnya Mobil di Tol Japek Imbas Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Megapolitan
Berebut Lahan Parkir, Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus

Berebut Lahan Parkir, Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com