Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penuhi Panggilan Polisi, Sandiaga Bilang Tak Perlu Baper dan Cengeng

Kompas.com - 31/03/2017, 11:34 WIB
Robertus Belarminus

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com -  Sandiaga Uno menyatakan, hari Jumat (31/3/2017) ini, dia akan memenuhi panggilan Polda Metro Jaya terkait kasus dugaan penggelapan lahan di Curug, Tangerang, yang dilaporkan oleh Edward Soeryadjaya melalui kuasa hukumnya, Fransiska Kumalawati.

Baca juga: Sandiaga Uno Dilaporkan ke Polisi oleh Edward Soeryadjaya

Sandiaga yang saat ini menjadi calon wakil gubernur DKI dengan nomor pemilihan tiga itu mengatakan, dirinya siap memenuhi panggilan pihak kepolisian.

"Kita enggak boleh terlalu baper, cengeng, kita harus hadapi," kata Sandiaga saat menemui relawannya yang melakukan operasi bibir sumbing di Jalan Kramat 6, Jakarta Pusat, Jumat (31/3/2017).

Sandiaga yakin pemanggilan pihak kepolisian tidak akan menurunkan elektablitasnya pada putaran kedua Pilkada DKI Jakarta. Menurut dia, warga Jakarta sudah cerdas dan bisa melihat adanya upaya-upaya membuat isu yang tidak relevan di pilkada ini. Sandiaga mengatakan, kasus yang dihadapinya merupakan resiko dirinya mengikuti pilkada.

"Saya istikomah, saya tahu ini resiko mencalonkan diri," ujar Sandiaga.

Sandiaga mengatakan dirinya sudah diberi arahan terkait pemanggilan ini. Ini merupakan pemanggilan pertama.

"Yang undangan sebelumnya udangan klarifikasi. Ini panggilan pertama, kemarin udangan klarifikasi," kata Sandiaga.

Baca: Polisi Jadwalkan Pemeriksaan Sandiaga pada Siang Nanti

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Megapolitan
Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Megapolitan
Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Megapolitan
Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Megapolitan
Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Megapolitan
Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Megapolitan
Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Megapolitan
Rayakan 'May Day Fiesta', Massa Buruh Mulai Padati Stadion Madya GBK

Rayakan "May Day Fiesta", Massa Buruh Mulai Padati Stadion Madya GBK

Megapolitan
Fahira Idris: Gerakan Buruh Terdepan dalam Perjuangkan Isu Lintas Sektoral

Fahira Idris: Gerakan Buruh Terdepan dalam Perjuangkan Isu Lintas Sektoral

Megapolitan
Polisi Tangkap Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi

Polisi Tangkap Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi

Megapolitan
Hadiri 'May Day Fiesta', Massa Buruh Mulai Bergerak Menuju GBK

Hadiri "May Day Fiesta", Massa Buruh Mulai Bergerak Menuju GBK

Megapolitan
Pakai Caping Saat Aksi 'May Day', Pedemo: Buruh seperti Petani, Semua Pasti Butuh Kami...

Pakai Caping Saat Aksi "May Day", Pedemo: Buruh seperti Petani, Semua Pasti Butuh Kami...

Megapolitan
Penyebab Mobil Terbakar di Tol Japek: Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Penyebab Mobil Terbakar di Tol Japek: Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com