Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apakah Ahok Terganggu dengan Warga yang Berdatangan dan Minta Berfoto?

Kompas.com - 27/04/2017, 14:31 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Warga masih berdatangan ke Balai Kota DKI Jakarta, Kamis (27/4/2017), untuk bertemu dan bersalaman dengan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok. Ahok harus menyempatkan waktu di sela-sela pekerjaannya untuk sesi foto dengan warga.

Apakah Ahok terganggu dengan kehadiran warga yang minta berfoto bersama?

"Kalau saya kerja saja. Orang-orang mau nungguin saya ya silahkan, enggak bisa larang saya," kata Ahok.

Karena membeludaknya orang yang datang ke Balai Kota, Ahok tak lagi menerima aduan warga. Sebelumnya, Ahok kerap melayani aduan warga dan melayani permintaan berfoto bersama. Kini, aduan warga diterima di bagian tata usaha gubernur untuk selanjutnya bisa ditindaklanjuti.

"Terima kasih kepada warga yang sudah mau datang. Makanya saya juga enggak enak kalau enggak ditemui, pada minta foto," kata Ahok.

Untuk dapat berfoto bersama Ahok, warga harus mengantre. Staf protokoler Pemprov DKI Jakarta akan mengatur warga untuk masuk ke dalam Balai Kota.

Tiap satu sesi, ada 10 warga yang berfoto bersama Ahok. Setelah berfoto, Ahok menyalami mereka satu persatu.

"Kalau sudah hasrat senang melayani orang mah biasa saja, enggak capek," kata Ahok.

Selain warga, karangan bunga juga tak henti-hentinya mengalir ke Balai Kota DKI Jakarta. Kedatangan warga dan karangan bunga itu untuk memberi semangat serta terimakasih kepada Ahok dan Djarot yang akan menyelesaikan kepemimpinan mereka di Jakarta pada Oktober mendatang.

Baca juga: Karangan Bunga untuk Ahok-Djarot Mencapai 2.700

Kompas TV Banyak warga yang datang bukan untuk mengadu, tapi sekadar bertemu DKI 1.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

4 Tersangka Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior Terancam 15 Tahun Penjara

4 Tersangka Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior Terancam 15 Tahun Penjara

Megapolitan
Pemerataan Air Bersih di Jakarta, Mungkinkah?

Pemerataan Air Bersih di Jakarta, Mungkinkah?

Megapolitan
Begini Peran 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Begini Peran 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Megapolitan
Bertambah 3, Kini Ada 4 Tersangka Kasus Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas

Bertambah 3, Kini Ada 4 Tersangka Kasus Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas

Megapolitan
Polisi Tak Ingin Gegabah dalam Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Polisi Tak Ingin Gegabah dalam Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Megapolitan
Polisi Bantah Senior Penganiaya Taruna STIP hingga Tewas adalah Anak Pejabat

Polisi Bantah Senior Penganiaya Taruna STIP hingga Tewas adalah Anak Pejabat

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta 9 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta 9 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Cerah Berawan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Cerita Eks Taruna STIP soal Lika-liku Perpeloncoan oleh Senior | Junior di STIP Disebut Wajib Panggil Senior dengan Sebutan “Nior”

[POPULER JABODETABEK] Cerita Eks Taruna STIP soal Lika-liku Perpeloncoan oleh Senior | Junior di STIP Disebut Wajib Panggil Senior dengan Sebutan “Nior”

Megapolitan
Rute Transjakarta 10A Rusun Marunda-Tanjung Priok

Rute Transjakarta 10A Rusun Marunda-Tanjung Priok

Megapolitan
Rute KA Cikuray, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Cikuray, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Bantah Pernyataan Ketua STIP soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Bantah Pernyataan Ketua STIP soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Megapolitan
Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Megapolitan
Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Megapolitan
Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Megapolitan
Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com