Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sandi: Kalau Kalijodo Kan Dibangun, Ini Pasar Ikan Tidak Ada Rencana...

Kompas.com - 27/04/2017, 17:54 WIB
Kahfi Dirga Cahya

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Calon wakil gubernur DKI Jakarta, Sandiaga Uno, melihat ada ketidakadilan dalam penertiban kawasan Pasar Ikan, Penjaringan, Jakarta Utara.

Ketidakadilan itu tercermin dari belum adanya pembangunan fisik di tempat tersebut.

"Biasanya kan kalau pengosongan itu kayak di Kalijodo, sudah dibangun. Ini (Pasar Ikan) sama sekali enggak ada sosialisasi yang baik kepada mereka dan tidak ada rencana untuk kawasan yang dikosongkan tersebut," kata Sandiaga di Jakarta Pusat, Kamis (27/4/2017).

(Baca juga: Bantuan dan Gugatan "Class Action" Jadi Alasan Bertahan di Pasar Ikan)

Sandiaga menambahkan, warga Pasar Ikan merasa kebijakan penertiban itu merupakan penindasan dan ketidakadilan.

Mereka semakin kaget karena tidak ada pembangunan fisik setelah satu tahun penertiban.

Oleh karena itu, Sandiaga mengatakan, situasi ini menjadi pelajaran penting bagi dia dalam mengambil kebijakan nantinya.

Namun, Sandiaga belum mau membicarakan detail rencana dia dan Anies Baswedan untuk kawasan Pasar Ikan. Sandiaga menunggu penetapan gubernur-wakil gubernur terpilih pada 4 Mei 2017.

Dia baru mengatakan keinginannya untuk merestorasi serta merevitalisasi kawasan tersebut.

"Bagaimana kami (Anies-Sandi) bisa bangun sebuah hunian yang ramah dengan tema pesisir," kata dia.

"Saya nanti akan titipkan (penataan Pasar Ikan) untuk para expert, para ahli yang nanti akan tergabung di tim yang menyiapkan transisi," ujar dia.

(Baca juga: Kata Sandiaga soal Janji Bangun Hunian di Kawasan Pasar Ikan)

Sejak bangunan di kawasan Pasar Ikan, Penjaringan, Jakarta Utara, ditertibkan pada April 2016, belum tampak pengerjaan proyek revitalisasi yang sebelumnya direncanakan Pemprov DKI Jakarta di kawasan tersebut.

Pemprov DKI menertibkan Pasar Ikan dengan dalih untuk revitalisasi kawasan Sunda Kelapa di Jakarta Utara.

Dari pantauan Kompas.com, Kamis (27/4/2017), bedeng milik warga yang masih bertahan di lokasi tersebut semakin banyak.

Kompas TV Tolak Relokasi, Nelayan Bertahan di Tenda
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Tanahnya Dijadikan Akses Jalan, Ketua RT di Bekasi: Saya Izinkan asal Tegur Sapa dan Permisi

Tanahnya Dijadikan Akses Jalan, Ketua RT di Bekasi: Saya Izinkan asal Tegur Sapa dan Permisi

Megapolitan
Keluh Pegawai Swasta di Jakarta Soal Iuran Tapera, Bikin Gaji Makin Menipis...

Keluh Pegawai Swasta di Jakarta Soal Iuran Tapera, Bikin Gaji Makin Menipis...

Megapolitan
Panca Darmansyah Ajukan Eksepsi Atas Dakwaan Jaksa di Kasus Pembunuhan dan KDRT

Panca Darmansyah Ajukan Eksepsi Atas Dakwaan Jaksa di Kasus Pembunuhan dan KDRT

Megapolitan
Soal Potongan Tapera, Karyawan: Yang Gajinya Besar Enggak Berasa, Kalau Saya Berat...

Soal Potongan Tapera, Karyawan: Yang Gajinya Besar Enggak Berasa, Kalau Saya Berat...

Megapolitan
Tak Hanya Pembunuhan Berencana, Panca Darmansyah Juga Didakwa Pasal KDRT

Tak Hanya Pembunuhan Berencana, Panca Darmansyah Juga Didakwa Pasal KDRT

Megapolitan
Gaji Dipotong untuk Tapera, Pegawai: Pendapatan Segitu Saja Malah Dipotong Melulu

Gaji Dipotong untuk Tapera, Pegawai: Pendapatan Segitu Saja Malah Dipotong Melulu

Megapolitan
Jaksa: Panca Darmansyah Lakukan KDRT ke Istri karena Cemburu

Jaksa: Panca Darmansyah Lakukan KDRT ke Istri karena Cemburu

Megapolitan
Tutup Akses Jalan Rumah Warga, Ketua RT di Bekasi: Dia Tak Izin, ini Tanah Saya

Tutup Akses Jalan Rumah Warga, Ketua RT di Bekasi: Dia Tak Izin, ini Tanah Saya

Megapolitan
DPW PSI Terima Berkas Pendaftaran Achmad Sajili sebagai Bakal Calon Gubernur DKI Jakarta

DPW PSI Terima Berkas Pendaftaran Achmad Sajili sebagai Bakal Calon Gubernur DKI Jakarta

Megapolitan
Protes Iuran Tapera, Karyawan Swasta: Kami Sudah Banyak Potongan!

Protes Iuran Tapera, Karyawan Swasta: Kami Sudah Banyak Potongan!

Megapolitan
Pegi Jadi Tersangka, Kakak Kandung Vina: Selidiki Dulu Lebih Lanjut!

Pegi Jadi Tersangka, Kakak Kandung Vina: Selidiki Dulu Lebih Lanjut!

Megapolitan
Panca Darmansyah Didakwa Pembunuhan Berencana terhadap 4 Anak Kandungnya

Panca Darmansyah Didakwa Pembunuhan Berencana terhadap 4 Anak Kandungnya

Megapolitan
Pencuri Pembatas Jalan di Rawa Badak Terancam Dipenjara 5 Tahun

Pencuri Pembatas Jalan di Rawa Badak Terancam Dipenjara 5 Tahun

Megapolitan
'Lebih Baik KPR daripada Gaji Dipotong untuk Tapera, Enggak Budget Wise'

"Lebih Baik KPR daripada Gaji Dipotong untuk Tapera, Enggak Budget Wise"

Megapolitan
Gaji Bakal Dipotong buat Tapera, Karyawan yang Sudah Punya Rumah Bersuara

Gaji Bakal Dipotong buat Tapera, Karyawan yang Sudah Punya Rumah Bersuara

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com