Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kediaman Boy Sadikin Jadi Rumah Partisipasi, Anies Ajak Warga Datang Beri Masukan

Kompas.com - 08/05/2017, 15:43 WIB
Kontributor Amerika Serikat, Andri Donnal Putera

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur DKI Jakarta terpilih Anies Baswedan mengajak seluruh warga Jakarta yang memiliki ide untuk menyampaikannya secara langsung ke Rumah Partisipasi.

Rumah Partisipasi bertempat di kediaman mantan politikus PDI-P Boy Sadikin di Jalan Borobudur Nomor 2, Menteng, Jakarta Pusat.

"Mulai hari ini sampai bulan Oktober 2017, kami akan memberikan kesempatan kepada warga untuk menyampaikan pandangan. Memberi usulan berdiskusi," kata Anies dalam konferensi pers di rumah Boy, Senin (8/5/2017).

Anies mengungkapkan, pihaknya sedang menyusun bagaimana mekanisme agar warga bisa menyumbangkan ide maupun gagasan ke Rumah Partisipasi. Rumah Partisipasi akan dibuka tujuh hari dalam sepekan, dengan waktu bukanya mulai dari pagi sampai sore.

"Waktunya kita tentukan nanti. Tidak ada batasan waktu yang khusus kayak jam kantor, ini fleksibel saja," tutur Anies.

Baca: Anies Umumkan Djoko Santoso Jadi Tim Pengarah dan BW Jadi Tim Pakar

Dia turut menekankan, Rumah Partisipasi bukan tempat untuk melapor program yang sudah berjalan sampai saat ini, seperti Kartu Jakarta Pintar (KJP).

Menurut Anies, aduan untuk hal seperti itu baiknya langsung kepada Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama dan Djarot Saiful Hidayat.

"Jangan salah, ini bukan tempat laporan. Tapi warga yang punya terobosan, misalnya gimana pengelolaan sampah dengan zero waste, yang seperti itu," ujar Anies.

Baca: Anies Tegaskan Hanya Bentuk Tim Sinkronisasi, Bukan Tim Transisi

Rumah Partisipasi sudah bisa dikunjungi oleh warga mulai hari ini. Semua ide dan gagasan akan dikumpulkan dan diolah oleh tim pengarah, tim pakar, serta tim sinkronisasi.

Adapun tujuan Anies membuka Rumah Partisipasi adalah untuk melibatkan warga agar bisa turut andil membangun Jakarta.

Kompas TV Anies- Sandi: Dari Tim Transisi ke Tim Sinkronisasi
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Kasus Dugaan Penggelapan Uang oleh Suami BCL Tiko Aryawardhana Naik ke Penyidikan

Kasus Dugaan Penggelapan Uang oleh Suami BCL Tiko Aryawardhana Naik ke Penyidikan

Megapolitan
Korban Diduga Keracunan Makanan di Cipaku Bogor Mengeluh Nyeri Lambung, Diare hingga Demam

Korban Diduga Keracunan Makanan di Cipaku Bogor Mengeluh Nyeri Lambung, Diare hingga Demam

Megapolitan
UPTD PPA Tangsel Periksa Kondisi Balita yang Dicabuli Ibu Kandungnya

UPTD PPA Tangsel Periksa Kondisi Balita yang Dicabuli Ibu Kandungnya

Megapolitan
Balita Korban Pencabulan Ibu Kandung di Tangsel Dibawa ke Rumah Aman UPTD PPA

Balita Korban Pencabulan Ibu Kandung di Tangsel Dibawa ke Rumah Aman UPTD PPA

Megapolitan
Tiga Periode di DPRD, Mujiyono Didorong Demokrat Maju Pilkada DKI Jakarta 2024

Tiga Periode di DPRD, Mujiyono Didorong Demokrat Maju Pilkada DKI Jakarta 2024

Megapolitan
Tetangga Sebut Ayah dari Ibu yang Cabuli Anaknya di Tangsel Ikut Menghilang

Tetangga Sebut Ayah dari Ibu yang Cabuli Anaknya di Tangsel Ikut Menghilang

Megapolitan
Semrawutnya Kabel di Jalan Raya Semplak Bogor Dikhawatirkan Memakan Korban

Semrawutnya Kabel di Jalan Raya Semplak Bogor Dikhawatirkan Memakan Korban

Megapolitan
Dinkes Bogor Ambil Sampel Makanan dan Feses untuk Cari Tahu Penyebab Warga Keracunan

Dinkes Bogor Ambil Sampel Makanan dan Feses untuk Cari Tahu Penyebab Warga Keracunan

Megapolitan
Hasto Klaim Pernyataannya Jadi Landasan Hakim MK Nyatakan 'Dissenting Opinion' Putusan Pilpres 2024

Hasto Klaim Pernyataannya Jadi Landasan Hakim MK Nyatakan "Dissenting Opinion" Putusan Pilpres 2024

Megapolitan
Warga Diduga Keracunan Makanan Haul di Bogor Bertambah Jadi 93 Orang, 24 Korban Masih Dirawat

Warga Diduga Keracunan Makanan Haul di Bogor Bertambah Jadi 93 Orang, 24 Korban Masih Dirawat

Megapolitan
Suami BCL Tiko Aryawardhana Dilaporkan Mantan Istri, Diduga Gelapkan Uang Rp 6,9 Miliar

Suami BCL Tiko Aryawardhana Dilaporkan Mantan Istri, Diduga Gelapkan Uang Rp 6,9 Miliar

Megapolitan
Dilaporkan Terkait Pernyataannya di Media, Hasto Akan Konsultasi dengan Dewan Pers

Dilaporkan Terkait Pernyataannya di Media, Hasto Akan Konsultasi dengan Dewan Pers

Megapolitan
Kasus Ibu di Tangsel Cabuli Anak, Keluarga Suami Sempat Adu Jotos dengan Kakak Pelaku

Kasus Ibu di Tangsel Cabuli Anak, Keluarga Suami Sempat Adu Jotos dengan Kakak Pelaku

Megapolitan
Kasus DBD di Jaktim Paling Banyak di Kecamatan Pasar Rebo

Kasus DBD di Jaktim Paling Banyak di Kecamatan Pasar Rebo

Megapolitan
Korban Dugaan Keracunan Massal di Bogor Terus Bertambah, Pemkot Tetapkan Status KLB

Korban Dugaan Keracunan Massal di Bogor Terus Bertambah, Pemkot Tetapkan Status KLB

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com