JAKARTA, KOMPAS.com - Sebagai upaya meningkatkan keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas) di malam hari, Polres Metro Jakarta Timur membentuk satuan tugas (Satgas) Rajawali.
"Pembentukan Satgas ini dasarnya evaluasi terhadap respon kepolisian atas fenomena beberapa kejadian acak dari kekerasan kolektif di Jakarta Timur khususnya," ujar Kapolres Jakarta Timur, Kombes Pol Andry Wibowo kepada Kompas.com, Selasa (30/5/2017).
Andry menjelaskan, nama Satgas bentukannya tersebut diusulkan langsung oleh para anggota Satgas melalui persetujuannya.
Baca: Mengenal Team Jaguar, Tim Khusus Anti-kejahatan Jalanan di Depok
Melalui nama tersebut, diharapkan anggota Satgas dapat memiliki sifat seperti burung rajawali.Selalu memantau setiap peristiwa, memiliki mata tajam melihat dan insting yang kuat untuk menangani suatu perkara.
"Sehingga harapan kami mereka bisa cepat menyerbu peristiwa-peristiwa yang mengganggu keamanan itu," sebutnya.
Andry menambahkan, pembentukan Satgas ini juga bertujuan untuk melengkapi kinerja tim patroli di malam hari yang sebelumnya sudah ada.
"Nah sistem yang ada yang sudah bekerja, kayak patroli, kemudian rayonisasi, yang ada pada kita. Nah, Satgas ini untuk melengkapi kinerja agar lebih taktis," ucap dia.
Baca: Cerita Bripda Amel, Polwan Team Jaguar yang Beraksi di Malam Hari
Selain di Jakarta Timur, pembentukan satgas khusus malam hari juga dilakukan oleh Polresta Depok dengan nama Team Jaguar.
Jaguar sendiri merupakan akronim dari Penjaga Gangguan dan Anti Kerusuhan, mengacu pada tugas utama tim ini.
Pada awalnya Team Jaguar adalah sebuah tim yang terdiri dari para polisi yang berasal dari berbagai kesatuan, dari mulai Intel, Reskrim, Sabhara, Provost, hingga staf yang bertugas di bagian administrasi di Mapolresta Depok.