Salin Artikel

Heru Budi Bantah Jadi Kepala Setpres karena Dekat dengan Jokowi

Heru mengatakan dia sudah mendaftar ikut seleksi menjadi Kasetpres sejak dua bulan lalu.

"Ya, buka-buka internet ada lowongan ya daftar. Ikut seleksi resmi," ujar Heru, di Gedung DPRD DKI Jakarta, Jalan Kebon Sirih, Rabu (19/7/2017).

(baca: Heru Budi Jadi Kepala Setpres, Djarot Bilang "Dia Number One")

Adapun Heru merupakan seorang pejabat yang dekat dengan Joko Widodo saat masih menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta. Heru menyatakan mendaftar seleksi menjadi Kasetpres untuk mencari suasana baru dan membantah mendaftar atas saran Jokowi.

"Enggak (ada saran dari Jokowi), ada buka-an lamaran kosong ya ikut. Itu nanti di bawah Pak Pratikno (Mensesneg)," ujar Heru.

Heru mengatakan nantinya dia akan membantu Menteri Sekretariat Negara Pratikno dalam hal protokoler.

Heru terpilih menjadi Kepala Sekretariat Presiden dan diputuskan dalam rapat tim penilai akhir yang dipimpin Presiden Joko Widodo di Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (17/7/2017).

Menteri Sekretaris Negara Pratikno mengatakan, kepastian Heru menjadi Kasetpres tinggal menunggu keputusan presiden ditandatangani oleh Presiden Joko Widodo.

Saat Jokowi masih menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta, Heru menjabat Kepala Biro Kepala Daerah dan Hubungan Luar Negeri. Setelah Jokowi melenggang ke Istana menjadi Presiden ketujuh RI, karier Heru menjabat Wali Kota Jakarta Utara hingga 2015.

Dia juga pernah digandeng oleh mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama untuk menjadi calon wakil gubernur mendampinginya lewat jalur perseorangan. Namun, hal itu tidak jadi terwujud karena akhirnya Basuki atau Ahok maju pada Pilkada DKI Jakarta 2017 lewat jalur parpol dan berpasangan dengan Djarot Saiful Hidayat.

(baca: Heru Budi Jadi Kepala Setpres, Djarot Bilang "Dia Number One")


https://megapolitan.kompas.com/read/2017/07/19/17210411/heru-budi-bantah-jadi-kepala-setpres-karena-dekat-dengan-jokowi

Terkini Lainnya

Pengamat: Jika Ahok Diperintahkan PDI-P Maju Pilkada Sumut, Suka Tak Suka Harus Nurut

Pengamat: Jika Ahok Diperintahkan PDI-P Maju Pilkada Sumut, Suka Tak Suka Harus Nurut

Megapolitan
Pria Tanpa Identitas Ditemukan Tewas Dalam Toren Air di Pondok Aren

Pria Tanpa Identitas Ditemukan Tewas Dalam Toren Air di Pondok Aren

Megapolitan
Polisi Dalami Keterlibatan Caleg PKS yang Bisnis Sabu di Aceh dengan Fredy Pratama

Polisi Dalami Keterlibatan Caleg PKS yang Bisnis Sabu di Aceh dengan Fredy Pratama

Megapolitan
Temui Komnas HAM, Kuasa Hukum Sebut Keluarga Vina Trauma Berat

Temui Komnas HAM, Kuasa Hukum Sebut Keluarga Vina Trauma Berat

Megapolitan
NIK KTP Bakal Jadi Nomor SIM Mulai 2025

NIK KTP Bakal Jadi Nomor SIM Mulai 2025

Megapolitan
Polisi Buru Penyuplai Sabu untuk Caleg PKS di Aceh

Polisi Buru Penyuplai Sabu untuk Caleg PKS di Aceh

Megapolitan
Tiang Keropos di Cilodong Depok Sudah Bertahun-tahun, Warga Belum Melapor

Tiang Keropos di Cilodong Depok Sudah Bertahun-tahun, Warga Belum Melapor

Megapolitan
Polri Berencana Luncurkan SIM C2 Tahun Depan

Polri Berencana Luncurkan SIM C2 Tahun Depan

Megapolitan
Caleg PKS Terjerat Kasus Narkoba di Aceh, Kabur dan Tinggalkan Istri yang Hamil

Caleg PKS Terjerat Kasus Narkoba di Aceh, Kabur dan Tinggalkan Istri yang Hamil

Megapolitan
'Call Center' Posko PPDB Tak Bisa Dihubungi, Disdik DKI: Mohon Maaf, Jelek Menurut Saya

"Call Center" Posko PPDB Tak Bisa Dihubungi, Disdik DKI: Mohon Maaf, Jelek Menurut Saya

Megapolitan
Polisi: Ada Oknum Pengacara yang Pakai Pelat Palsu DPR

Polisi: Ada Oknum Pengacara yang Pakai Pelat Palsu DPR

Megapolitan
Pemprov DKI Razia 2.070 Pengemis dan Gelandangan Sejak Awal 2024

Pemprov DKI Razia 2.070 Pengemis dan Gelandangan Sejak Awal 2024

Megapolitan
Caleg PKS Asal Aceh Dapat Sabu dari Malaysia, Dikemas Bungkus Teh China

Caleg PKS Asal Aceh Dapat Sabu dari Malaysia, Dikemas Bungkus Teh China

Megapolitan
KAI Commuter Line: Tak Ada Korban Dalam Kecelakaan KRL dan Sepeda Motor di Ratu Jaya Depok

KAI Commuter Line: Tak Ada Korban Dalam Kecelakaan KRL dan Sepeda Motor di Ratu Jaya Depok

Megapolitan
Banyak Remaja Nongkrong di Bundaran HI hingga Dini Hari, Polisi Minta Orangtua Awasi

Banyak Remaja Nongkrong di Bundaran HI hingga Dini Hari, Polisi Minta Orangtua Awasi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke