Salin Artikel

Mengintip Isi Bus Pesta yang Dikandangkan Kemenhub...

Pada Sabtu (22/7/2017) ini, bus tersebut dikandangkan di belakang kantor Kemenhub. Pantauan Kompas.com, tak ada hal istimewa yang tampak dari bus tersebut jika dilihat dari luar.

Bodi bus berwarna putih itu juga tak lagi "mulus". Kaca bus yang dipasang berwarna gelap dan tidak tembus pandang jika dilihat dari luar.

Kaca itu juga dilengkapi tirai penutup. Bus itu menggunakan pelat kuning bernomor B 7005 TQW. Di pelat nomor itu terpasang stiker Kemenhub yang sudah berkarat.

Bus Royale VIP itu dibagi menjadi dua ruang, yakni ruang pengemudi dan ruang khusus penumpang. Kedua ruangan tersebut diberi sekat berwarna hitam.

Baca: Bus Diskotek Diamankan Kemenhub, Ini Fasilitas yang Disediakan

Beberapa wadah CD/VCD tampak berserakan di ruang pengemudi. Salah satu wadah CD/VCD yang tergeletak di samping kursi sopir bertuliskan David Guetta "Lovers on The Sun".

Selain itu, di bawah kursi sopir terdapat wadah CD/VCD bertuliskan "Oldies Hindi Soundtracks". Di sekitar kursi sopir juga ada remot, tisu, wadah hingga puntung rokok.

Sementara itu, ruang khusus penumpang didesain dengan interior seperti tempat karaoke. Bangku bus diubah memanjang horizontal yang terdapat samping kiri dan kanan.

Ruang khusus penumpang juga dihiasi lampu berwarna-warni dan dilengkapi dua tiang yang berada di tengah-tengah kursi.

Baca: Bus Pesta yang Dikandangkan Kemenhub Bertarif Rp 3 Juta untuk Tiga Jam

Dua buah televisi dan tempat bartender juga melengkapi bus tersebut. Beberapa speaker suara dipasang di dalam bus tersebut. Ada pula telepon yang di sana.

"Mereka (penumpang dan sopir) berkomunikasi melalui telepon," ujar Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kemenhub Pudji Hartanto, Jumat.

Ruang penumpang juga dilengkapi sebuah toilet yang berada di sebelah tangga keluar. PO Royale VIP mematok tarif Rp 1 juta rupiah per jam bagi mereka yang ingin menyewa bus tersebut. PO Royale VIP juga mematok waktu minimal jika ingin memesan bus tersebut.

"Kalau tidak salah satu jam minimal Rp 1 juta, dan minimal harus tiga jam, artinya Rp 3 juta," tutur Pudji.

Pudji menuturkan, bus pesta tersebut dikandangkan karena diduga menyalahi aturan dengan tidak mengurus izin yang berlaku. Dia memastikan Direktorat Jenderal Perhubungan Darat belum pernah mengeluarkan izin untuk bus tersebut.

Baca: Bus Pesta yang Dikandangkan Kemenhub Didesain seperti Tempat Karaoke

Berdasarkan pemeriksaan, STNK bus tersebut merupakan milik pribadi dan semestinya menggunakan pelat hitam.

Namun, pemilik bus mengganti pelatnya dengan pelat kuning penanda angkutan umum untuk menjalankan bisnis ini.

"Dari sisi perizinan, enggak beres semua. Juga tidak pernah di-KIR sesuai dengan ketentuan, jadi bodong atau aspal (asli tapi palsu)," kata Pudji.

Saat ini Kemenhub sedang menunggu pengusaha PO Royale VIP yang masih berada di luar negeri untuk meminta keterangan terkait dugaan pelanggaran bus tersebut.

https://megapolitan.kompas.com/read/2017/07/22/21311091/mengintip-isi-bus-pesta-yang-dikandangkan-kemenhub-

Terkini Lainnya

Pemeras Ria Ricis Gunakan Rekening Teman untuk Tampung Uang Hasil Pemerasan

Pemeras Ria Ricis Gunakan Rekening Teman untuk Tampung Uang Hasil Pemerasan

Megapolitan
Anies Bakal 'Kembalikan Jakarta ke Relnya', Pengamat: Secara Tak Langsung Singgung Heru Budi

Anies Bakal "Kembalikan Jakarta ke Relnya", Pengamat: Secara Tak Langsung Singgung Heru Budi

Megapolitan
Pedagang Kerak Telor di PRJ Mengeluh Sepi Pembeli: Dulu Habis 50 Telor, Kemarin Cuma 10

Pedagang Kerak Telor di PRJ Mengeluh Sepi Pembeli: Dulu Habis 50 Telor, Kemarin Cuma 10

Megapolitan
Keluarga Akseyna Minta Polisi Dalami Penulis Lain dalam Surat Wasiat sesuai Analisis Grafolog

Keluarga Akseyna Minta Polisi Dalami Penulis Lain dalam Surat Wasiat sesuai Analisis Grafolog

Megapolitan
Kasus Akseyna Berlanjut, Keluarga Sebut Ada Informasi yang Belum Diterima Penyidik Baru

Kasus Akseyna Berlanjut, Keluarga Sebut Ada Informasi yang Belum Diterima Penyidik Baru

Megapolitan
SP2HP Kedua Terbit, Keluarga Akseyna: Selama Ini Sering Naik Turun, Pas Ramai Baru Terlihat Pergerakan

SP2HP Kedua Terbit, Keluarga Akseyna: Selama Ini Sering Naik Turun, Pas Ramai Baru Terlihat Pergerakan

Megapolitan
Polisi Terbitkan SP2HP Kedua Terkait Kasus Akseyna, Keluarga Berharap Aparat Jaga Momentum

Polisi Terbitkan SP2HP Kedua Terkait Kasus Akseyna, Keluarga Berharap Aparat Jaga Momentum

Megapolitan
Tak Bisa Biayai Pemakaman, Keluarga Tak Kunjung Ambil Jenazah Pengemis Korban Kebakaran di Pejaten

Tak Bisa Biayai Pemakaman, Keluarga Tak Kunjung Ambil Jenazah Pengemis Korban Kebakaran di Pejaten

Megapolitan
Keluarga Pengemis Sebatang Kara di Pejaten Barat Lepas Tangan Usai Mendiang Tewas Akibat Kebakaran

Keluarga Pengemis Sebatang Kara di Pejaten Barat Lepas Tangan Usai Mendiang Tewas Akibat Kebakaran

Megapolitan
Kebakaran di Gedung Graha CIMB Niaga, Api Berasal dari Poliklinik di Lantai Basement

Kebakaran di Gedung Graha CIMB Niaga, Api Berasal dari Poliklinik di Lantai Basement

Megapolitan
Melihat Kondisi Hunian Sementara Warga Eks Kampung Bayam yang Disoroti Anies

Melihat Kondisi Hunian Sementara Warga Eks Kampung Bayam yang Disoroti Anies

Megapolitan
Masjid Agung Al-Azhar Gelar Shalat Idul Adha Besok

Masjid Agung Al-Azhar Gelar Shalat Idul Adha Besok

Megapolitan
Basement Gedung Graha CIMB Niaga di Jalan Sudirman Kebakaran

Basement Gedung Graha CIMB Niaga di Jalan Sudirman Kebakaran

Megapolitan
Akhir Hayat Lansia Sebatang Kara di Pejaten, Tewas Terbakar di Dalam Gubuk Reyot Tanpa Listrik dan Air...

Akhir Hayat Lansia Sebatang Kara di Pejaten, Tewas Terbakar di Dalam Gubuk Reyot Tanpa Listrik dan Air...

Megapolitan
Anies Kembali Ikut Pilkada Jakarta, Warga Kampung Bayam: Buatlah Kami Sejahtera Lagi

Anies Kembali Ikut Pilkada Jakarta, Warga Kampung Bayam: Buatlah Kami Sejahtera Lagi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke