Salin Artikel

Dari Patungan Ahok hingga Addie MS, Air Mancur Menari Monas Diperbaiki

Perbaikan air mancur menari Monas menyimpan cerita tentang model pembiayaannya yang unik. Ternyata, perbaikan air mancur menari Monas tidak menggunakan dana Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) maupun corporate social responsibility (CSR).

Perbaikan air mancur monas merupakan hasil patungan dari lima orang. Hal lain yang tidak biasa, patungan yang dimaksud juga bukan dalam bentuk uang.

"Ide dan gagasan juga merupakan bentuk sumbangan," ujar Kepala UPT Monas Sabdo Kristianto kepada Kompas.com, Kamis (27/7/2017).

Sabdo mengatakan semuanya bermula ketika dia berniat untuk mencari tahu letak kerusakan air mancur yang sempat menjadi icon itu. Bersama dengan 20 orang pegawai Monas lain, Sabdo berupaya untuk memperbaikinya.

"Saya perbaiki sendiri dulu karena tidak mungkin kalau menunggu APBD, mesti (dianggarkan) tahun depan," ujar Sabdo.

Baca: Ahok Sumbang Rp 200 Juta untuk Perbaikan Air Mancur Menari di Monas

Sabdo dan pegawai harian lepas (PHL) di Monas memperbaiki panel listrik yang mati dan juga lampu-lampunya. Namun, Sabdo memiliki keterbatasan untuk memperbaiki semua komponen air mancur itu.

Akhirnya, dia melaporkan kegiatan perbaikan air mancur tersebut kepada Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok yang ketika itu masih menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta.

Sabdo juga melapor kepada Djarot Saiful Hidayat yang dulu menjabat sebagai Wakil Gubernur DKI Jakarta.

"Saya lapor ke mereka. Mereka akhirnya memberikan barang-barang yang saya butuhkan," ujar Sabdo.

Sabdo mengatakan Ahok dan Djarot tidak menyumbang dalam bentuk uang, melainkan dalam bentuk barang yang dibutuhkan untuk memperbaiki air mancur itu.

Baca: Djarot: Dana Perbaikan Air Mancur Menari di Monas Hasil Patungan

Keterlibatan Addie MS dan Harry Kiss

Setelah air mancur menari itu bisa menyala, rasanya kurang pas jika tidak dilengkapi dengan iringan lagu.

Sabdo yang ingin menghidupkan kembali air mancur menari menjadi objek wisata yang bisa dinikmati banyak orang akhirnya menghubungi musisi Addie MS. Sabdo mengajak Addie untuk menyumbangkan lagunya menjadi pengiring air mancur.

"Dia datang tengah malam ke sini bersama saya. Dia melihat dan bilang siap menyumbangkan lagu yang sudah diaransemen sama dia," ujar Sabdo.

Lagu yang disumbangkan Addie adalah lagu yang bertema kebinekaan. Selain itu, ada juga lagu-lagu daerah. Melalui akun Instagram, Addie MS pernah membagi fotonya yang sedang melihat air mancur menari ini.

Perbaikan air mancur menari Monas tidak hanya sampai situ. Sabdo mengatakan mereka masih membutuhkan sistem suara yang akan membuat pertunjukan air mancur menari semakin megah. Dia pun meminta tolong kepada sahabatnya, Harry Kiss.

"Dia siap untuk membantu. Dia bilang dengan senang hati," ujar Sabdo.

Jika disimpulkan, kata Sabdo, perbaikan air mancur monas adalah "patungan" dari dirinya, Ahok, Djarot, Addie MS, dan Harry Kiss. Tidak lupa juga berkat para pekerja UPT Monas.

Sabdo mengatakan semua hal itu adalah untuk memberikan kepuasan kepada warga yang berkunjung ke Monas.

Baca: Air Mancur di Monas Akan Menari Diiringi Lagu-lagu Daerah

Sekaligus untuk mengembalikan kejayaan air mancur menari Monas. Rencananya, air mancur ini akan diresmikan pada 12 Agustus mendatang.

"Ini semua berawal hanya dari keinginan melihat air mancur itu muncrat lagi loh. Bagaimana kita untuk mau memberikan pelayanan terbaik ke masyarakat agar tambah sebuah objek untuk dilihat. Generasi tua pernah tanya ke saya mana air mancurnya Pak? Ini dia," ujar Sabdo.

https://megapolitan.kompas.com/read/2017/07/27/09135141/dari-patungan-ahok-hingga-addie-ms-air-mancur-menari-monas-diperbaiki

Terkini Lainnya

Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Megapolitan
Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Megapolitan
Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Megapolitan
Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Megapolitan
Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Megapolitan
Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Megapolitan
Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Megapolitan
Rayakan 'May Day Fiesta', Massa Buruh Mulai Padati Stadion Madya GBK

Rayakan "May Day Fiesta", Massa Buruh Mulai Padati Stadion Madya GBK

Megapolitan
Fahira Idris: Gerakan Buruh Terdepan dalam Perjuangkan Isu Lintas Sektoral

Fahira Idris: Gerakan Buruh Terdepan dalam Perjuangkan Isu Lintas Sektoral

Megapolitan
Polisi Tangkap Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi

Polisi Tangkap Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi

Megapolitan
Hadiri 'May Day Fiesta', Massa Buruh Mulai Bergerak Menuju GBK

Hadiri "May Day Fiesta", Massa Buruh Mulai Bergerak Menuju GBK

Megapolitan
Pakai Caping Saat Aksi 'May Day', Pedemo: Buruh seperti Petani, Semua Pasti Butuh Kami...

Pakai Caping Saat Aksi "May Day", Pedemo: Buruh seperti Petani, Semua Pasti Butuh Kami...

Megapolitan
Penyebab Mobil Terbakar di Tol Japek: Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Penyebab Mobil Terbakar di Tol Japek: Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke