Salin Artikel

Festival Condet dan Solidaritas Betawi...

"Tahun pertama digelar di cagar budaya di pinggir kali, kalau yang kedua cuma 800 meter, tahun ini dua kilometer dengan lima panggung," kata Ketua Panitia Festival Condet Hafiz kepada Kompas.com, Sabtu siang.

Jalan Raya Condet ditutup sepanjang dua kilometer untuk memberi ruang bagi 400-an stan bazar penjual produk dan kuliner.

Rata-rata kuliner yang dijual tak melulu khas Betawi. Banyak yang menjual santapan "kekinian" seperti sosis bakar, takoyaki, hingga thai tea.

Hafiz menyampaikan, hanya ada 50 dari 400 stan yang khusus menjual kuliner khas Betawi. Pemandangan yang tak melulu Betawi ini juga ditemui di lima panggungnya.

Tarian dari Jakarta seperi tari meong, tari ondel-ondel, tari tapak tangan, tari tongkat, tari gegot, tari kembang tarub, tari lenggang nyai, tari topenggong, tari ngarojeng Betawi, tari yapong, tari sirih kuning, tari kang aji, tari bajidor kahot, dan tari nandak ganjen dibawakan siswa-sisiwi sekolah di daerah Condet dan anggota sanggar seni yang ada di Condet.

Pertunjukan budaya daerah lain seperti reog, gamelan, dan hadrah turut memeriahkan acara.

"Pawainya budaya lain seperti gamelan, hadrah karena Condet kan banyak orang Arab, tadinya kami juga kepingin ada dari Papua, mungkin tahun depan kita sertakan semua budaya," kata Hafiz.

Ia mengatakan, ragam budaya ini selaras dengan tema Festival Condet yakni 'Ini Budaya Kite' yang menunjukkan bahwa Condet merupakan akulturasi dari bermacam budaya.

"Ini menunjukkan di Indonesia, Betawi punya solidaritas dengan budaya lain," ujar Hafiz.

Butuh dukungan

Biaya untuk pagelaran ini murni bersumber dari sewa stan bazar yang tarifnya Rp 2.000.000 per stan.

Pemprov DKI Jakarta memang mendukung jalannya acara ini, tetapi tidak dalam bentuk dukungan finansial.

"Bantuannya menyediakan toilet dari Dinas Pertamanan, kemudian juga PPSU," kata Hafiz. Selain itu, dana penyelenggaraan ini bersumber dari sumbangan Yayasan Cagar Budaya Betawi Condet.

Hafiz berharap, pada tahun-tahun selanjutnya, Pemprov DKI Jakarta turut menyumbang dana.  Apalagi, wakil gubernur terpilih DKI Jakarta Sandiaga Uno sudah menghadiri Festival Condet kedua dan ketiga.

Selain bantuan dana, penyelenggara Festival Condet menyinggung soal pelaksanaannya yang dibuat berbarengan dengan Lebaran Betawi 2017 di Setu Babakan, Jakarta Selatan.

Menurut Hafiz, Dinas Pariwisata DKI Jakarta memberi waktu pada akhir pekan keempat Juli untuk penyelenggeraan Festival Condet.

Hafiz mengatakan, pihaknya sudah mengikuti permintaan ini, bahkan berkoordinasi dengan penyelenggara festival Betawi di Tangerang agar acara tak jatuh pada hari yang sama.

Namun, kata dia, Bamus Betawi yang juga dilibatkan dalam Festival Condet, menggelar hajat Lebaran Betawi pada tanggal yang sama.

"Kita buktikan yang ramai di mana. Kalau tahun lalu di sini lebih ramai," ujar Hafiz.

Festival Condet akan digelar hingga Minggu (30/7/2017) besok. Arus lalu lintas Jalan Raya Condet dialihkan sementara.

https://megapolitan.kompas.com/read/2017/07/29/20331981/festival-condet-dan-solidaritas-betawi-

Terkini Lainnya

Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke