Salin Artikel

Sugiarti Sudah Meminta Maaf, Julianto Berharap Proses Hukum Dilanjutkan

Hal ini membuat Julianto harus membayar pesanan tersebut dengan total mencapai jutaan rupiah.

Awalnya Julianto mengenal dan menjalin komunikasi dengan Sugiarti melalui media sosial Facebook pada 2016. Pada suatu kesempatan, Sugiarti meminta Julianto untuk menikahinya.

Namun, Julianto menolak dan tidak pernah lagi menghubungi Sugiarti.

Diduga karena sakit hati, Sugiarti menulis sejumlah status di akun Facebook miliknya yang dinilai menjelek-jelekkan Julianto. Sugiarti juga disebut berpura-pura melamar kerja di tempat Julianto bekerja untuk mendapat informasi lebih dalam mengenai Julianto.

Julianto yang melihat Sugiarti di perusahaan tersebut sempat mempertanyakan alasan dia mengunggah status negatif tentang dirinya. Namun, Sugiarti tidak menjawab.

Tidak berselang lama, sejumlah pesanan melalui Go-Food datang ke alamat kantor Julianto. Pesanan Go-Food yang datang bukan hanya sekali, pesanan datang berkali-berkali hingga total mencapai jutaan rupiah.

(baca: Julianto Berharap Hukuman terhadap Sugiarti Bisa Timbulkan Efek Jera)

Hal itu sempat menjadi perhatian karena pesanan makanan seluruhnya ditujukan kepada Julianto. Padahal, Julianto tidak memesannya.

Merasa kesal dengan hal itu, Julianto kemudian menyampaikan keluhannya di media sosial mengenai kejadian yang dia alami dan melaporkankannya ke polisi.

Julianto menduga Sugiarti yang melakukan pemesanan fiktif itu. Polisi kemudian bertindak dengan membentuk tim untuk mengungkap kasus tersebut.

Dari penyelidikan, terungkap bahwa pemesan order fiktif dilakukan oleh Sugiarti. Dalam pemeriksaanya, Sugiarti mengaku hal itu dilakukan karena masalah asmara.

Kapolres Jakarta Timur Kombes Andry Wibowo mengatakan bahwa Julianto pernah menemui Sugiarti. Adapun Julianto tidak lagi berkomunikasi dengan Sugiarti karena fotonya di media sosial berbeda dengan kondisi aslinya.

"Iya karena asmara. Ada di Facebook kan Photoshop bisa diarsir ya fotonya, ada manipulasi. Kenyataanya enggak sesuai," ujar Andry, kepada Kompas.com, Selasa (1/8/2017).

(baca: Julianto Sebut Sugiarti dan Orangtuanya Sudah Minta Maaf)

Saat memesan Go-Food ats nama Julianto, Sugiarti mengaku dibantu dua keponakannya berinisial FH dan R yang saat ini menjadi saksi.

Adapun Sugiarti sudah ditetapkan sebagai tersangka kasus pencemaran nama baik yang diatur dalam Undang-Undang ITE. Julianto mengatakan telah mengetahui penetapan status tersangka terhadap Sugiarti.

Sugiarti dan orangtuanya juga telah menemui Julianto untuk meminta maaf. Namun, Julianto kekeh untuk tidak mencabut laporannya. Julianto berharap agar hukuman bisa membuat Sugiarti jera. Dia juga berharap agar tak ada lagi korban seperti yang dialami saat ini.

"Dia sudah minta maaf, tetapi kami enggak mau cabut tuntutan agar proses tetap dilanjutkan. Saya sudah bilang ke polisi," ujar Julianto.

https://megapolitan.kompas.com/read/2017/08/02/09472731/sugiarti-sudah-meminta-maaf-julianto-berharap-proses-hukum-dilanjutkan

Terkini Lainnya

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke