Adapun Zubaidah yang ditinggalkan almarhum MA, memiliki seorang anak laki-laki (AS) berusia empat tahun dan bayi dalam kandungan berusia enam bulan.
"Ya mungkin karena (AS) masih kecil, nggak ngerti juga ya. Walaupun banyak orang yang ngomong papanya udah nggak ada, walaupun dia udah ikut makamin, tapi ya mungkin dia belum ngerti bapaknya meninggal, setau dia bapaknya tidur," ujar Zubaidah saat ditemui di kediamannya, Kampung Jati, Desa Cikarang Kota, Cikarang Utara, Kabupaten Bekasi, Minggu (6/8/2017).
Ia melanjutkan, hingga saat ini AS seringkali mempertanyakan keberadaan almarhum MA. Seperti halnya, kata Zubaidah, MA yang selalu solat di mushala dekat rumahnya, AS selalu menanyakan ayahnya mengapa tidak shalat.
Baca: Istri MA: Saya Sudah Enggak Bisa Nangis, Cuma Minta Keadilan
"Kalau pas mau shalat magrib, 'mama mana Abi (MA)? Kok nggak solat, kok nggak Alloh?'. Biasanya dia (AS) selalu solat sama Abinya," kata Zubaidah.
Kedekatan anaknya AS dengan sang Ayah, diakui Zubaidah memang lebih dekat ketimbang dengan dia. Sehari-harinya jika MA berada di rumah, AS hanya mau dibuatkan susu oleh MA.
Adapun MA kesehariannya bekerja mencari barang-barang atau amplifier bekas, lalu direparasi di rumah, dan dijual lagi setelah diperbaiki.
MA dikeroyok dan dibakar hidup-hidup oleh massa pada Selasa (1/8/2017) sekitar pukul 16.30 WIB di Pasar Muara Bakti, Babelan, Kabupaten Bekasi.
MA dibakar hidup-hidup karena dituduh sebagai pelaku pencurian amplifier milik mushala Al-Hidayah di Desa Hurip Jaya, Kecamatan Babelan, Kabupaten Bekasi.
Baca: Nasib Tragis MA, Korban Penghakiman Massa di Bekasi
https://megapolitan.kompas.com/read/2017/08/06/15253331/istri-ma--anak-saya-taunya-bapaknya-tidur