“Rencananya itu ada ganjil-genap, lalu akan ada pemberlakuan untuk kendaraan angkutan logistik,” ujar Handoyono saat ditemui di Kantor Jasa Marga Cabang Tol Jakarta-Cikampek, Jumat (18/8/2017).
Ia menjelaskan, untuk pembatasan kendaraan logistik sendiri diharapkan dapat menggunakan lalu lintas laut atau dapat menggunakan dry port.
Sehingga, kata Handoyono, truk bisa langsung menggunakan dry port ke Cikarang dan Tanjung Priok, sehingga tidak lagi melalui jalan tol dan jalan nasional.
Baca: BPTJ Siapkan Lahan Parkir untuk Dukung Ganjil-Genap di Tol Jakarta-Cikampek
Handayono melanjutkan, pemberlakuan dua kebijakan tersebut masih menunggu "lampu hijau" dari Kementrian Perhubungan untuk diterapkan secara bersamaan atau dipilih salah satunya.
Namun, dia menegaskan, apa pun kebijakan yang dipilih tujuannya adalah untuk membantu para pengguna jalan agar perjalanan mereka lebih lancar.
“Prioritas utama kami yang jelas mengedepankan kelancaran pengguna jalan agar bisa cepat sampai tujuan. Nanti akan dilakukan uji coba terlebih dahulu, dilihat mana yang akan lebih efektif,” kata Handoyono.
Secara terpisah, Kepala Badan Pengelola Transjabodetabek Bambang Prihartono mengatakan, pembatasan angkutan barang di Tol Jakarta-Cikampek juga dilakukan pada jam sibuk sekitar pukul 06.00-09.00 Wib, sehingga angkutan barang tidak dapat melintas di dalam jalan tol.
“Angkutan barang yang selama ini menggunakan jalan kita harapkan tidak menggunakan jalan, tetapi menggunakan moda transportasi lain, misalnya kereta api, atau pindah ke transportasi laut,” kata Bambang.
Bambang menjelaskan, dari kedua kebijakan tersebut masih dipertimbangkan, apakah masa uji coba dilakukan secara bersamaan atau terpisah antara sistem ganjil-genap dan pembatasan angkutan barang di Tol Jakarta-Cikampek.
Baca: Kebijakan Ganjil-Genap di Tol Jakarta-Cikampek Akan Berlaku Dua Arah
https://megapolitan.kompas.com/read/2017/08/18/16103841/ada-rencana-pembatasan-angkutan-barang-di-tol-jakarta-cikampek