Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono mengatakan, saat penyidik memeriksa Novel di Singapura informasi tersebut sudah ditanyakan. Namun, saat itu Novel tak mau mengungkapkan siapa jenderal polisi yang dia maksudkan.
"Nah, makanya dari kemarin sudah kami tanyakan di sana, tapi yang bersangkutan belum menyampaikan," kata Argo di Mapolda Metro Jaya, Rabu (23/8/2017).
Argo berharap, pernyataan Novel tersebut disertai dengan bukti. Jika pernyataan Novel tak didasari bukti, menurut Argo, hal itu bisa mencoreng institusi Polri.
"Itu isu atau fakta hukum. Kalau tidak ada ada bukti kan bisa merugikan kepolisian," kata Argo.
Novel sebelumnya menduga, serangan pada dirinya terkait sejumlah kasus korupsi yang dia tangani. Sejak menjadi penyidik KPK, setidaknya enam kali Novel menerima serangan.
Novel sempat mendapat informasi bahwa ada perwira tinggi Polri yang terlibat dalam kasus itu. Ia tak mau memercayai informasi itu, Namun pelaku penyerangan dirinya tak kunjung tertangkap.
Akhirnya, ia mulai mempertimbangkan kebenaran informasi tersebut. Ia menduga ada "orang kuat" di balik serangan terhadap dirinya.
"Awalnya saya mengira informasi itu salah. Tapi setelah dua bulan dan kasus itu belum juga selesai, saya mengatakan (kepada yang memberi informasi itu), sepertinya informasi itu benar," kata Novel, sebagaimana dikutip dari Time.
Lihat juga: Kapolri Akui Pemeriksaan Novel Baswedan Belum Maksimal
https://megapolitan.kompas.com/read/2017/08/23/18051831/omongan-novel-soal-keterlibatan-jenderal-merugikan-jika-tanpa-bukti