Salin Artikel

Kisah Merry, "Pak Ogah" Wanita yang Pernah Digoda Pengendara Iseng

Mengenakan baju lengan panjang berwarna hitam, celana jeans, dan sepatu olahraga, Merry dengan luwes mengikuti setiap gerakan yang diinstruksikan petugas.

Merry merupakan satu dari 65 "Pak Ogah" yang dilatih dan akan direkrut menjadi sukarelawan pengatur lalu lintas (supeltas) di bawah binaan Satlantas Wilayah Jakarta Timur.

Merry mengatakan, dia sempat menghadapi kesulitan saat pertama kali mengikuti pelatihan supeltas.

Baca: Melihat Gaya "Pak Ogah" di Jaktim Latihan Jadi Pengatur Lalu Lintas

Selain karena tak memiliki dasar gerakan baris berbaris, faktor umur yang sudah mencapai 48 tahun membuat Merry terkendala mengingat setiap gerakan.

Meski demikian, Merry mengatakan dia tetap senang dan yakin bisa menghafalkan seluruh gerakan yang diberikan para instruktur.

"Saya senang dapat ilmu dari bapak, ibu di sini. Ya karena faktor usia ya jadi ya capek-capek dikit. Saya bangga bisa ikut pelatihan ini," ujar Merry saat berbincang dengan Kompas.com usai pelatihan di Museum Purna Bhakti Pertiwi, TMII, Jakarta Timur.

Merry mengatakan, dia sudah berprofesi sebagai "Pak Ogah"  selama 10 tahun dengan daerah sekitar lampu merah Pasar Rebo menjadi kawasan operasinya.

Meski profesi ini banyak digeluti kaum laki-laki, Merry menegaskan dia tak pernah merasa minder. Dia menilai profesi yang digelutinya saat ini merupakan sebuah pekerjaan halal.

Merry mengatakan, dia memilih profesi ini karena tak harus terikat dengan siapapun meski diakuinya menjada "Pak Ogah" bukanlah pekerjaan mudah.

Ada saja pengendara iseng yang mencoba menggoda ketika dia sedang bekerja.

"Kalau yang iseng-iseng selalu ada. Pernah ada yang ngajak-ngajak 'yok main ke sana'. Yah namanya orang iseng ya," ujar Merry.

Baca: "Pak Ogah" atau Supeltas Diajari Cara Tangani Kecelakaan

Merry bekerja setiap hari mulai pukul 08.00 pagi hingga 20.00 WIB. Dia memiliki seorang suami yang bekerja sebagai sopir pribadi dan empat orang anak.

Tiga orang anaknya telah berkeluarga dan satu orang masih bersekolah. Merry enggan menyebut penghasilannya menjadi "Pak Ogah" dan hanya mengatakan pendapatannya cukup untuk menambah uang dapur rumah tangganya.

https://megapolitan.kompas.com/read/2017/08/24/14221551/kisah-merry-pak-ogah-wanita-yang-pernah-digoda-pengendara-iseng

Terkini Lainnya

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke