Salin Artikel

Kisah Joni-Isa yang Tinggal di Gang, Dinikahkan dan Mendapat Rumah

Joni dipersilakan tinggal di lokasi itu selama bekerja sebagai petugas bank sampah.

"Jadi ini sifatnya tidak permanen, kalau tidak bekerja di bank sampah lagi ya tidak. Soalnya kan ini namanya 'Rumah Jaga Bank Sampah'," kata Tri, di Bank Sampah Pekojan.

Bedeng tersebut terbuat dari papan kayu yang didirikan di bagian dalam bank sampah. Bangunan dicat warna merah dan putih.

(baca: Kisah Keluarga Joni-Isa, Tidur, Mandi, dan Nyuci di Sebuah Gang Sempit)

Di dalamnya tidak terlihat ada perabotan, hanya ada satu jendela kecil. Meski sangat sederhana, bedeng itu masih jauh lebih baik ketimbang kondisi gang tempat tinggal mereka selama bertahun-tahun.

Di gang yang juga jadi akses warga itu, Joni-Isa saling menghidupi. Tidak ada yang tahu bagaimana awalnya Joni, yang berusia 55 tahun itu mulai tinggal di gang. Pria yang disebut sudah memiliki anak sebelumnya itu, tinggal bersama Isa yang kini berusia 30 tahun.

Isa tidak bekerja karena dianggap kurang waras. Sementara Joni bekerja sebagai pengemudi ojek sepeda. Penghasilan Joni pas-pasan, bahkan untuk makan pun sering kali kurang.

Joni-Isa memiliki tiga orang anak, yang tertua berumur delapan tahun dan yang paling kecil berusia empat bulan. Anak-anak Joni-Isa tidak sekolah. Bantuan yang diberikan kerap ditolak.

Hingga akhirnya, video kehidupan keluarga Joni-Isa viral di media sosial. Menurut para tetangga, Joni juga kerap memukuli Isa dan anak-anaknya.

Kementerian Sosial pun turun mengevakuasi Joni-Isa sekeluarga dari gang itu. Mereka dibawa berobat, Isa dipasangi alat kontrasepsi agar tidak hamil lagi, dan mereka tinggal di rumah aman Kemensos selama tiga bulan untuk rehabilitasi dan bimbingan.

(baca: Resmi Menikah, Joni-Isa Dapat Kado Bedeng dari Pak Lurah)

Selama ini, hanya Joni yang tercantum di kartu keluarga. Pria bernama 'Pesek' itu tidak bisa mencatatkan pasangan dan anak-anaknya di sistem kependudukan lantaran belum menikah.

Memang sulit meminta Joni bersedia mengubah hidupnya. Semua pihak dari tetangga, pemerintahan, dan relawan bergerak, 'memaksa' Joni untuk memilih kehidupan yang lebih layak, hingga akhirnya terwujudkan.

Joni-Isa dan anak-anak mereka kini dilarang kembali ke gang. Mereka harus tinggal di rumah baru, bekerja, menyekolahkan anak-anak, dan mendaftarkan diri sebagai penerima jaminan kesehatan.

Joni mengaku senang dengan kondisinya saat ini.

"Saya akan segera ajak istri dan anak saya tinggal di sini," ucap Joni semringah.


https://megapolitan.kompas.com/read/2017/08/31/08111981/kisah-joni-isa-yang-tinggal-di-gang-dinikahkan-dan-mendapat-rumah

Terkini Lainnya

Daftar Acara HUT Kota Jakarta ke-497, Ada Gratis Masuk Ancol

Daftar Acara HUT Kota Jakarta ke-497, Ada Gratis Masuk Ancol

Megapolitan
Ada Pembangunan Saluran Air hingga 30 November, Pengendara Diimbau Hindari Jalan Ciledug Raya

Ada Pembangunan Saluran Air hingga 30 November, Pengendara Diimbau Hindari Jalan Ciledug Raya

Megapolitan
Panca Darmansyah Berupaya Bunuh Diri Usai Bunuh 4 Anak Kandungnya

Panca Darmansyah Berupaya Bunuh Diri Usai Bunuh 4 Anak Kandungnya

Megapolitan
Trauma, Siswi SLB yang Jadi Korban Pemerkosaan di Kalideres Tak Mau Sekolah Lagi

Trauma, Siswi SLB yang Jadi Korban Pemerkosaan di Kalideres Tak Mau Sekolah Lagi

Megapolitan
Dinas SDA DKI Jakarta Bangun Saluran Air di Jalan Ciledug Raya untuk Antisipasi Genangan

Dinas SDA DKI Jakarta Bangun Saluran Air di Jalan Ciledug Raya untuk Antisipasi Genangan

Megapolitan
Jaksel dan Jaktim Masuk 10 Besar Kota dengan SDM Paling Maju di Indonesia

Jaksel dan Jaktim Masuk 10 Besar Kota dengan SDM Paling Maju di Indonesia

Megapolitan
Heru Budi: Ibu Kota Negara Bakal Pindah ke Kalimantan Saat HUT ke-79 RI

Heru Budi: Ibu Kota Negara Bakal Pindah ke Kalimantan Saat HUT ke-79 RI

Megapolitan
Bandar Narkoba di Pondok Aren Bersembunyi Dalam Toren Air karena Takut Ditangkap Polisi

Bandar Narkoba di Pondok Aren Bersembunyi Dalam Toren Air karena Takut Ditangkap Polisi

Megapolitan
Siswi SLB di Kalideres yang Diduga Jadi Korban Pemerkosaan Trauma Lihat Baju Sekolah

Siswi SLB di Kalideres yang Diduga Jadi Korban Pemerkosaan Trauma Lihat Baju Sekolah

Megapolitan
Masih Dorong Eks Warga Kampung Bayam Tempati Rusun Nagrak, Pemprov DKI: Tarif Terjangkau dan Nyaman

Masih Dorong Eks Warga Kampung Bayam Tempati Rusun Nagrak, Pemprov DKI: Tarif Terjangkau dan Nyaman

Megapolitan
Suaminya Dibawa Petugas Sudinhub Jakpus, Winda: Suami Saya Bukan Jukir Liar, Dia Tukang Servis Handphone

Suaminya Dibawa Petugas Sudinhub Jakpus, Winda: Suami Saya Bukan Jukir Liar, Dia Tukang Servis Handphone

Megapolitan
Ditangkap Polisi, Pencuri Besi Pembatas Jalan di Rawa Badak Kerap Meresahkan Tetangga

Ditangkap Polisi, Pencuri Besi Pembatas Jalan di Rawa Badak Kerap Meresahkan Tetangga

Megapolitan
Kronologi Terungkapnya Penemuan Mayat Dalam Toren yang Ternyata Bandar Narkoba

Kronologi Terungkapnya Penemuan Mayat Dalam Toren yang Ternyata Bandar Narkoba

Megapolitan
Polisi Proses Laporan Dugaan Pemerkosaan Siswi SLB di Jakbar

Polisi Proses Laporan Dugaan Pemerkosaan Siswi SLB di Jakbar

Megapolitan
Buka Penjaringan Bacagub Jakarta, DPW PSI: Kami Cari Jokowi-Jokowi Baru

Buka Penjaringan Bacagub Jakarta, DPW PSI: Kami Cari Jokowi-Jokowi Baru

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke