Belakangan, aktivitas bermain layang-layang itu diimbau kembali oleh PT Angkasa Pura II untuk tidak dilakukan karena pilot mengeluhkan hal tersebut dan dikhawatirkan membahayakan dunia penerbangan sipil.
"Warga memang hobi main layang-layang, sudah dari lama seperti itu," kata Sekretaris Desa Rawa Rengas Muklis Muslim saat ditemui Kompas.com di kantornya, Senin (4/9/2017).
Muklis menceritakan, selama puluhan tahun warga di pinggiran Bandara Soekarno-Hatta memang gemar bermain layang-layang. Mulai dari anak kecil sampai orang dewasa, semua ikut bermain layang-layang mulai sore hingga malam hari.
Baca: Pilot Komplain Warga Main Layang-layang di Sekitar Soekarno-Hatta
Menurut Muklis, mereka yang sering terlihat bermain layang-layang adalah warga di Desa Rawa Rengas, Desa Rawa Burung, serta Kelurahan Benda. Semuanya berada di wilayah Kecamatan Kosambi, Kabupaten Tangerang.
Kebiasaan warga memainkan layang-layang, menurut Muklis, biasanya dilakukan saat memasuki musim kemarau atau sehabis panen padi. Daerah dua desa dan satu kelurahan yang disebut sebelumnya itu memang masih banyak tanah lapangan dan area persawahan.
"Biasanya, mulai ramai (warga main layang-layang) dari pukul 15.00 sampai petang. Ada yang main pas malam juga," kata Muklis.
Meski sudah menjadi hobi, menurut dia, semakin ke sini warga yang bermain layang-layang sudah mulai berkurang. Hal itu dikarenakan ada imbauan dari pengurus RT/RW setempat bersama PT AP II agar tidak memainkan layang-layang di sekitar area bandara.
"Kalaupun ada, jumlahnya sudah sedikit. Enggak kayak dulu, ada satu yang main di sini, di sana ikutan main," ujar Muklis.
https://megapolitan.kompas.com/read/2017/09/04/14553061/warga-main-layang-layang-di-sekitar-soekarno-hatta-sudah-sejak-dulu