Salin Artikel

Kronologi Penggagalan Penyelundupan Ratusan Kg Ganja di Gatot Subroto

Pengungkapan kasus ini berawal dari penindakan aturan plat ganjil genap di Jalan Gatot Subroto, Jakarta, Senin (25/9/2017) malam.

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono mengatakan, awalnya satu mobil pick up diberhentikan karena melanggar aturan ganjil genap.

Plat nomor mobil pick up itu adalah nomor genap. Sementara yang boleh melintas saat itu adalah nomor ganjil.

"Diberhentikan anggota Lantas. Yang uniknya, anggota Lantas ini bisa mencium bau, jeruk busuk. Kenapa kok bawa jeruk busuk," kata Argo dalam jumpa pers di Polda Metro Jaya, Minggu (1/10/2017).

Saat diperiksa, ternyata di balik tumpukan jeruk yang sudah busuk itu ada puluhan bungkusan berwarna coklat yang belakangan diketahui ganja.

Berat ganja total 252,5 kilogram untuk berat brutonya

Paket ganja itu dibungkus dalam kemasan-kemasan kecil yang dilapisi plastik kemudian ditumpuk dengan jeruk-jeruk busuk.

Ada sekitar 20 keranjang berisi paket ganja dan jeruk busuk tersebut.

"Saat mengemudikan kendaraan, di belakang pick up, ada mobil Xenia menguntit terus atau mengawal. Saat anggota Lantas atau orang di depan memeriksa jeruk ada ganjanya, yang lainnya ke mobil Xenia juga. Saat yang mengendarai itu mau dibawa ke Polda, orang di mobil Xenia lari," tutur Argo.

Sang sopir mobil pick up, Agus, mengaku hanya dimintai orang yang dia temui di Pasar Induk Tanah Tinggi, Kota Tangerang.

Orang tersebut meminta Agus dan rekannya untuk menyewa mobil pick up sekaligus sopir untuk mengantar puluhan keranjang jeruk tersebut ke daerah Karawang, Jawa Barat.

Direktorat Reserse Narkoba Polda Metro Jaya telah menangkap satu tersangka berinisial AEL yang sempat berada di mobil Xenia.

AEL diamankan tiga hari setelahnya di daerah Karawang.

Saat diperiksa, AEL mengaku sempat ke tempat "orang pintar" di daerah Karawang. Ia meminta agar tidak tertangkap polisi.

"Tersangka ini mengaku ke kepolisian ada ke tempat orang pintar di daerah Karawang, umurnya 80 tahun. Dia berupaya ke tempat orang pintar ini supaya tidak ditangkap polisi. Dia juga kepengin kalau mereka ketemu polisi, bisa dilepaskan karena kasihan," kata Argo.

Saat ini, polisi masih memburu dua orang lainnya.

https://megapolitan.kompas.com/read/2017/10/01/15313511/kronologi-penggagalan-penyelundupan-ratusan-kg-ganja-di-gatot-subroto

Terkini Lainnya

Polisi Bantah Senior Penganiaya Taruna STIP hingga Tewas adalah Anak Pejabat

Polisi Bantah Senior Penganiaya Taruna STIP hingga Tewas adalah Anak Pejabat

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta 9 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta 9 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Cerah Berawan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Cerita Eks Taruna STIP soal Lika-liku Perpeloncoan oleh Senior | Junior di STIP Disebut Wajib Panggil Senior dengan Sebutan “Nior”

[POPULER JABODETABEK] Cerita Eks Taruna STIP soal Lika-liku Perpeloncoan oleh Senior | Junior di STIP Disebut Wajib Panggil Senior dengan Sebutan “Nior”

Megapolitan
Rute Transjakarta 10A Rusun Marunda-Tanjung Priok

Rute Transjakarta 10A Rusun Marunda-Tanjung Priok

Megapolitan
Rute KA Cikuray, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Cikuray, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Bantah Pernyataan Ketua STIP soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Bantah Pernyataan Ketua STIP soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Megapolitan
Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Megapolitan
Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Megapolitan
Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Megapolitan
Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Megapolitan
KAI Commuter: Perjalanan Commuter Line Rangkasbitung-Tanah Abang Picu Pertumbuhan Ekonomi Lokal

KAI Commuter: Perjalanan Commuter Line Rangkasbitung-Tanah Abang Picu Pertumbuhan Ekonomi Lokal

Megapolitan
Tiga Jenazah ABK Kapal yang Terbakar di Muara Baru Telah Dijemput Keluarga

Tiga Jenazah ABK Kapal yang Terbakar di Muara Baru Telah Dijemput Keluarga

Megapolitan
Gangguan Jiwa Berat, Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Sempat Dirawat di RSJ

Gangguan Jiwa Berat, Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Sempat Dirawat di RSJ

Megapolitan
Jika Profesinya Dihilangkan, Jukir Liar Minimarket: Rawan Maling Motor dan Copet!

Jika Profesinya Dihilangkan, Jukir Liar Minimarket: Rawan Maling Motor dan Copet!

Megapolitan
Polisi: Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Alami Gangguan Kejiwaan Berat

Polisi: Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Alami Gangguan Kejiwaan Berat

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke