Salin Artikel

Tarian Betawi Massal Batal Digelar Sebelum Jabatan Djarot Berakhir

"Kemarin itu ide kami memang untuk sebelum jabatan Pak Gubernur berakhir ya, tapi rupanya jadwal Pak Gubernur luar biasa banyak, padat," ujar Tinia di Lapangan IRTI, Monas, Jakarta Pusat, Senin (2/10/2017).

Dinas Pariwisata mulanya akan menggandeng Dinas Pendidikan untuk menghadirkan 40.000 siswa-siswi untuk menari Betawi. Namun, Dinas Pendidikan tidak bisa menghadirkan 40.000 siswa-siswi tersebut.

"Massanya kan dari Dinas Pendidikan, keren banget kan, tapi ternyata Dinas Pendidikannya enggak sanggup. Saya lapor Pak Gubernur, ya sudah enggak usah dipaksain," kata Tinia.

Lihat juga: Tari Betawi Massal Akan Digelar Sebelum Djarot Lengser

Namun, tari massal itu tidak sepenuhnya dibatalkan. Dinas Pariwisata tetap akan menggelar gelaran tari massal Betawi untuk memperingati Hari Pahlawan. Dinas Pariwisata akan menggandeng pemilik industri di Jakarta untuk mengirimkan perwakilannya menjadi peserta tari massal.

"Insya Allah tanggal 11 November. Kan harusnya 10 November, tapi 10 November hari Jumat kan, Hari Pahlawan. Jadi kami ambil hari Sabtunya," ucap Tinia.

Tak hanya menampilkan budaya Betawi, tarian massal itu juga akan menampilkan berbagai pakaian adat dari seluruh daerah di Indonesia.

Dinas Pariwisata dan Kebudayaan DKI Jakarta sebelumnya berencana menggelar kegiatan tari massal jelang berakhirnya masa jabatan Djarot. Pertunjukkan tari yang melibatkan penari dalam jumlah sangat banyak belum pernah digelar di Jakarta. Acara tari massal itu juga dimaksudkan untuk mengenalkan dan menggugah perhatian masyarakat agar menyukai dan memelihari kesenian tradisional.

https://megapolitan.kompas.com/read/2017/10/02/13081691/tarian-betawi-massal-batal-digelar-sebelum-jabatan-djarot-berakhir

Terkini Lainnya

Razia Dua Warung Kelontong di Bogor, Polisi Sita 28 Miras Campuran

Razia Dua Warung Kelontong di Bogor, Polisi Sita 28 Miras Campuran

Megapolitan
Tanda Tanya Kasus Kematian Akseyna yang Hingga Kini Belum Terungkap

Tanda Tanya Kasus Kematian Akseyna yang Hingga Kini Belum Terungkap

Megapolitan
Pedagang di Sekitar JIExpo Bilang Dapat Untung 50 Persen Lebih Besar Berkat Jakarta Fair

Pedagang di Sekitar JIExpo Bilang Dapat Untung 50 Persen Lebih Besar Berkat Jakarta Fair

Megapolitan
Beginilah Kondisi Terkini Jakarta Fair Kemayoran 2024...

Beginilah Kondisi Terkini Jakarta Fair Kemayoran 2024...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Akhir Pelarian Perampok 18 Jam Tangan Mewah di PIK 2 | Masjid Agung Al-Azhar Gelar Shalat Idul Adha Hari Minggu

[POPULER JABODETABEK] Akhir Pelarian Perampok 18 Jam Tangan Mewah di PIK 2 | Masjid Agung Al-Azhar Gelar Shalat Idul Adha Hari Minggu

Megapolitan
Diduga Joging Pakai 'Headset', Seorang Pria Tertabrak Kereta di Grogol

Diduga Joging Pakai "Headset", Seorang Pria Tertabrak Kereta di Grogol

Megapolitan
Pemeras Ria Ricis Gunakan Rekening Teman untuk Tampung Uang Hasil Pemerasan

Pemeras Ria Ricis Gunakan Rekening Teman untuk Tampung Uang Hasil Pemerasan

Megapolitan
Anies Bakal 'Kembalikan Jakarta ke Relnya', Pengamat: Secara Tak Langsung Singgung Heru Budi

Anies Bakal "Kembalikan Jakarta ke Relnya", Pengamat: Secara Tak Langsung Singgung Heru Budi

Megapolitan
Pedagang Kerak Telor di PRJ Mengeluh Sepi Pembeli: Dulu Habis 50 Telor, Kemarin Cuma 10

Pedagang Kerak Telor di PRJ Mengeluh Sepi Pembeli: Dulu Habis 50 Telor, Kemarin Cuma 10

Megapolitan
Keluarga Akseyna Minta Polisi Dalami Penulis Lain dalam Surat Wasiat sesuai Analisis Grafolog

Keluarga Akseyna Minta Polisi Dalami Penulis Lain dalam Surat Wasiat sesuai Analisis Grafolog

Megapolitan
Kasus Akseyna Berlanjut, Keluarga Sebut Ada Informasi yang Belum Diterima Penyidik Baru

Kasus Akseyna Berlanjut, Keluarga Sebut Ada Informasi yang Belum Diterima Penyidik Baru

Megapolitan
SP2HP Kedua Terbit, Keluarga Akseyna: Selama Ini Sering Naik Turun, Pas Ramai Baru Terlihat Pergerakan

SP2HP Kedua Terbit, Keluarga Akseyna: Selama Ini Sering Naik Turun, Pas Ramai Baru Terlihat Pergerakan

Megapolitan
Polisi Terbitkan SP2HP Kedua Terkait Kasus Akseyna, Keluarga Berharap Aparat Jaga Momentum

Polisi Terbitkan SP2HP Kedua Terkait Kasus Akseyna, Keluarga Berharap Aparat Jaga Momentum

Megapolitan
Tak Bisa Biayai Pemakaman, Keluarga Tak Kunjung Ambil Jenazah Pengemis Korban Kebakaran di Pejaten

Tak Bisa Biayai Pemakaman, Keluarga Tak Kunjung Ambil Jenazah Pengemis Korban Kebakaran di Pejaten

Megapolitan
Keluarga Pengemis Sebatang Kara di Pejaten Barat Lepas Tangan Usai Mendiang Tewas Akibat Kebakaran

Keluarga Pengemis Sebatang Kara di Pejaten Barat Lepas Tangan Usai Mendiang Tewas Akibat Kebakaran

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke