Salin Artikel

3 Pelajar Lempari Truk Sampah DKI dengan Batu karena Ingin Terkenal

Menurut Siswo, pelaku melempari truk dalam pengaruh minuman keras dengan alasan ingin terkenal.

“Setelah kami dalami, bahwa tersangka AR, dia adalah otaknya dari pelemparan ini. Dia juga mengaku melakukan hal tersebut ingin membuat rusuh dan dikenal masyarakat,” kata Siswo, di Bekasi, Selasa (10/10/2017).

Selain AR, polisi juga menangkap BSR, dan AH, sedangkan seorang tersangka yang memberi uang untuk membeli minuman keras masih dalam pengejaran. AR, BSR, dan AH masih berusia 16 tahun dan statusnya pelajar.

(baca: Truk Sampah DKI Dilempari Batu di Bantargebang)

Siswo menjelaskan, para tersangka yakin bakal dikenal masyarakat saat melempari truk sampah dari DKI Jakarta.

Ketiga tersangka melempari truk sampah dengan batu bata yang sudah disiapkan di tempat mereka berkumpul dan menunggu truk melintas.

Tidak hanya truk sampah, kata Siswo, para pelaku juga sering melempari mobil-mobil pribadi dengan batu pada malam hari.

“Di sini dia sudah mengakui ada 25 truk sampah yang dilempar. Disamping itu untuk pelaku mengaku 35 mobil berbagai jenis terutama di sepanjang Jalan Siliwangi," kata Siswo.

Polisi mengamankan barang bukti antara lain potongan batu bata merah, pecahan kaca truk, dan sepeda motor yang digunakan pelaku.

Para tersangka dikenakan pasal 170 KUHP tentang Kekerasan terhadap Orang dan Barang dengan ancaman hukuman penjara paling lama tujuh tahun.

https://megapolitan.kompas.com/read/2017/10/10/16355241/3-pelajar-lempari-truk-sampah-dki-dengan-batu-karena-ingin-terkenal

Terkini Lainnya

Rute Transjakarta 11W Stasiun Klender-Pulo Gadung

Rute Transjakarta 11W Stasiun Klender-Pulo Gadung

Megapolitan
Petugas Gabungan Tertibkan Parkir Liar di Senen, 25 Motor Diangkut

Petugas Gabungan Tertibkan Parkir Liar di Senen, 25 Motor Diangkut

Megapolitan
Warga di Pondok Aren Mengaku Tak Bisa Tidur Usai Temukan Mayat di Toren Air Rumahnya

Warga di Pondok Aren Mengaku Tak Bisa Tidur Usai Temukan Mayat di Toren Air Rumahnya

Megapolitan
Sebelum Mayat Dalam Toren Air di Pondok Aren Ditemukan, Warga Sempat Dengar Suara Jeritan

Sebelum Mayat Dalam Toren Air di Pondok Aren Ditemukan, Warga Sempat Dengar Suara Jeritan

Megapolitan
Kemen PPPA Beri Pendampingan Hukum untuk Siswi SLB yang Jadi Korban Pemerkosaan di Kalideres

Kemen PPPA Beri Pendampingan Hukum untuk Siswi SLB yang Jadi Korban Pemerkosaan di Kalideres

Megapolitan
Tuntut Pembatalan Bintang Empat Prabowo, Koalisi Masyarakat Sipil: Punya Rekam Jejak Buruk

Tuntut Pembatalan Bintang Empat Prabowo, Koalisi Masyarakat Sipil: Punya Rekam Jejak Buruk

Megapolitan
2 Anggota Satgas Pelajar Jadi Korban Tawuran di Bogor

2 Anggota Satgas Pelajar Jadi Korban Tawuran di Bogor

Megapolitan
Polisi Tangkap 11 Pelajar yang Terlibat Tawuran di Bekasi

Polisi Tangkap 11 Pelajar yang Terlibat Tawuran di Bekasi

Megapolitan
Polisi Lacak Penadah Sindikat Pencurian Motor di Palmerah

Polisi Lacak Penadah Sindikat Pencurian Motor di Palmerah

Megapolitan
Sindikat Pencuri di Palmerah Incar Motor Warga yang Diparkir di Gang

Sindikat Pencuri di Palmerah Incar Motor Warga yang Diparkir di Gang

Megapolitan
Gugat Kenaikan Pangkat Prabowo, LBH Jakarta: Rawan Konflik Kepentingan

Gugat Kenaikan Pangkat Prabowo, LBH Jakarta: Rawan Konflik Kepentingan

Megapolitan
Soal Dugaan Mayat Dalam Toren Terkait Penggerebekan Kasus Narkoba, Polisi: Fokus Identifikasi Dulu

Soal Dugaan Mayat Dalam Toren Terkait Penggerebekan Kasus Narkoba, Polisi: Fokus Identifikasi Dulu

Megapolitan
Ponsel Pria Dalam Toren di Pondok Aren Hilang, tetapi Masih Aktif

Ponsel Pria Dalam Toren di Pondok Aren Hilang, tetapi Masih Aktif

Megapolitan
Satu Pelajar Kritis Usai Terlibat Tawuran di Bekasi

Satu Pelajar Kritis Usai Terlibat Tawuran di Bekasi

Megapolitan
Sindikat Curanmor di Palmerah Bobol 4 Motor Tiap Semalam Selama Tiga Bulan

Sindikat Curanmor di Palmerah Bobol 4 Motor Tiap Semalam Selama Tiga Bulan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke