Salin Artikel

Sandiaga yang "Ngantor" Pakai Sepatu Lari dan Diskresi dari Anies...

Pada Selasa (17/10/2017) misalnya, Sandi memakai pakaian dinas harian (PDH) warna khaki atau cokelat tanpa ikat pinggang.

PDH yang dipakainya dipadankan dengan sepatu lari merk 910 berwarna hitam. Sepatu itu merupakan produk UMKM yang dibina Sandi melalui program OK-OCE (One Kecamatan, One Center for Entrepreneurship).

"Ya memang keseharian saya seperti ini," kata Sandi, Selasa.

Ia mengaku sempat berlari sebelum berangkat ke kantor.

Keesokan harinya, Rabu (18/10/2017), Sandi pun masih memakai sepatu 910-nya itu. PDH atasan putih dengan celana hitam itu tak dipadankan dengan sepatu pantofel.

Sandi mengaku masih mencari sepatu jenis pantofel yang tetap nyaman digunakan untuk mobilitas di lapangan.

"Pantofel model yang bisa dipakai jalan saya masih cari karena mobilitas tinggi. Pagi-pagi saya lari jadi ya nanti disesuaikanlah," ujar Sandi, Rabu.

Begitu pun pada Kamis dan Jumat. Sandi tampak nyaman memakai sepatu tersebut.

Diatur pergub

Aturan pemakaian PDH tercantum dalam Peraturan Gubernur DKI Jakarta Nomor 23 Tahun 2016 tentang Pakaian Dinas.

Pergub itu diterbitkan dalam rangka melaksanakan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 6 Tahun 2016 tentang Pakaian Dinas Pegawai Negeri Sipil di Lingkungan Departemen Dalam Negeri dan Pemerintah Daerah.

Pasal 3 Pergub tersebut mengatur penggunaan PDH. Kelengkapan PDH bagi laki-laki terdiri dari ikat pinggang nilon warna hitam dengan kepala berbahan kuningan dengan lambang "Jaya Raya", kaos kaki warna hitam, dan sepatu warna hitam dengan model pantofel.

"Oh ya? Kalo enggak salah cuma baju ininya (PDH), sepatunya enggak diatur," kata Sandi, Selasa.

Diskresi dari Anies

Sandi mengaku kaget ada peraturan gubernur yang mewajibkan penggunaan sepatu kulit atau pantofel. Padahal, selama ini Sandi sudah merasa nyaman ngantor memakai running shoes.

"Hebat banget pemerintah kita pakai sepatu saja harus diatur peraturan gubernur," kata Sandi dalam acara Conference on Indonesian Foreign Policy (CIFP) 2017, Sabtu (21/10/2017).

Untuk "masalah" tersebut, Sandi pun meminta diskresi dari Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan untuk bisa ke kantor tetap menggunakan running shoes.

"Saya tanya sama Mas Anies, 'Mas, ini ada peraturan gubernur harus pakai sepatu kulit. Boleh enggak saya dapat diskresi pakai running shoes?'" kata Sandi.

"Memudahkan enggak, Bro?" ucap Sandi, menirukan Anies.

Sandi lalu menjawab penggunaan running shoes sangat memudahkan dalam mobilitas. Apalagi, Sandi sudah bertekad untuk lari ke Balai Kota dari rumahnya setiap seminggu sekali.

Akhirnya, Anies mengabulkan permintaan Sandi.

"Ya sudah deh saya kasih diskresi buat pakai sepatu," ucap Sandi menirukan Anies.

https://megapolitan.kompas.com/read/2017/10/22/07292901/sandiaga-yang-ngantor-pakai-sepatu-lari-dan-diskresi-dari-anies

Terkini Lainnya

Sebelum Terperosok dan Tewas di Selokan Matraman, Balita A Hujan-hujanan dengan Kakaknya

Sebelum Terperosok dan Tewas di Selokan Matraman, Balita A Hujan-hujanan dengan Kakaknya

Megapolitan
Kemiskinan dan Beban Generasi 'Sandwich' di Balik Aksi Pria Bayar Makan Seenaknya di Warteg Tanah Abang

Kemiskinan dan Beban Generasi "Sandwich" di Balik Aksi Pria Bayar Makan Seenaknya di Warteg Tanah Abang

Megapolitan
Cerita Warga Sempat Trauma Naik JakLingko karena Sopir Ugal-ugalan Sambil Ditelepon 'Debt Collector'

Cerita Warga Sempat Trauma Naik JakLingko karena Sopir Ugal-ugalan Sambil Ditelepon "Debt Collector"

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Seorang Pria Ditangkap Buntut Bayar Makan Warteg Sesukanya | Taruna STIP Tewas di Tangan Senior Pernah Terjadi pada 2014 dan 2017

[POPULER JABODETABEK] Seorang Pria Ditangkap Buntut Bayar Makan Warteg Sesukanya | Taruna STIP Tewas di Tangan Senior Pernah Terjadi pada 2014 dan 2017

Megapolitan
Libur Nasional, Ganjil Genap Jakarta Tanggal 9-10 Mei 2024 Ditiadakan

Libur Nasional, Ganjil Genap Jakarta Tanggal 9-10 Mei 2024 Ditiadakan

Megapolitan
Curhat ke Polisi, Warga Klender: Kalau Diserang Petasan, Apakah Kami Diam Saja?

Curhat ke Polisi, Warga Klender: Kalau Diserang Petasan, Apakah Kami Diam Saja?

Megapolitan
Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Megapolitan
Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Megapolitan
Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Megapolitan
RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

Megapolitan
Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Megapolitan
Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Megapolitan
Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Megapolitan
Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke