Menurut Ansorie, Anik jatuh bersama anaknya, Angga (5), dari bus Kopaja 605A Jurusan Blok M-Kampung Rambutan yang melaju kencang selepas lampu lalu lintas.
"Ketika Anik sedang ngamen di perempatan Cilandak KKO, lampu berwarna hijau, sehingga Kopaja jalan. Anaknya si Angga bilang sama ibunya agar jangan turun (bus), tetapi ibunya ngotot turun walau pun Kopaja sudah jalan," kata Ansorie, Minggu (19/11/2017).
Petugas di lokasi pun melarikan Anik dan anaknya ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Pasar Minggu. Tetapi sayang, nyawa Anik tak tertolong.
"Waktu turun, entah Kopajanya sudah melaju kencang atau kaki kirinya menginjakkan tanah kurang pas, sehingga terpeleset dan akhirnya si ibu jatuh dan kepalanya membentur trotoar dan meninggal dunia," ujar Ansorie.
Adapun Angga, putra bungsu Anik, kepalanya benjol dan luka lecet di badannya. Setelah petugas Dinsos menghubungi pihak keluarga, jenazah Anik dibawa dan dimakamkan di dekat rumahnya, Jalan H Ali, Kramatjati, Jakarta Timur.
https://megapolitan.kompas.com/read/2017/11/19/15330841/jatuh-dari-kopaja-pengamen-tewas-memegang-ukulele