Salin Artikel

Cerita Kateman, 30 Tahun Mengabdi di Rumah Dinas Gubernur DKI Jakarta

Pria kelahiran Pacitan Jawa Timur itu mengawali karir di Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta dengan menjadi petugas kebersihan di Balai Kota pada masa kepemimpinan mantan Gubernur DKI Jakarta Soeprapto tahun 1987.

Nasibnya berubah ketika mantan Gubernur DKI Jakarta Wiyogo Atmodarminto menjabat dan diminta untuk membantu di rumah dinas gubernur DKI Jakarta.

Pada tahun 1990, pria berusia 51 tahun itu resmi menyandang status Pegawai Negeri Sipil (PNS) dan sampai saat ini mengurus rumah tangga di rumah dinas gubernur DKI Jakarta.

"Alhamdulillah Gusti Allah enggak tidur. Mbah-mbah saya doa supaya saya jadi orang, ya benar akhirnya saya jadi PNS dan kerjanya di rumah dinas gubernur. Dari sini saya bisa mencari jalan sendiri dan Alhamdulillah semuanya," ujar Kateman saat ditemui Kompas.com di rumah dinas gubernur DKI Jakarta, Jalan Taman Suropati, Jakarta Pusat, Rabu (22/11/2017).

Melayani sembilan gubernur menjadi kebanggaan tersendiri untuk Kateman. Terhitung mulai dari kepemimpinan Wiyogo Atmodarminto, Soerjadi Soedirdja, Sutiyoso, Fauzi Bowo, Joko Widodo, Basuki Tjahaja Purnama, Plt Soni Sumarsono, Djarot Saiful Hidayat, hingga kini Anies Baswedan.

"Ya ada kebanggaan, Mas. Terus terang saya lulusan SMP tapi bisa sama sembilan gubernur, sampai teman-teman saya saja heran kenapa saya bisa di sini. Ya namanya sudah jalannya, mau bagaimana lagi," kata Kateman.

Ditawari pekerjaan oleh Jokowi

Kateman menceritakan tiap gubernur yang dilayaninya memiliki kepribadian unik masing-masing. Misalnya ketika melayani Joko Widodo alias Jokowi selama dua tahun, Kateman mengaku sering bolak-balik Balai Kota-rumah dinas hanya untuk mengantarkan makanan bagi Jokowi.

"Tapi saya enggak mau, apalagi sih yang mau dicari di sana. Tujuh tahun lagi saya pensiun, kalau di sana nanti harus mulai dari awal lagi, protokoler Paspampres juga. Mending di sini saja, semuanya sudah terjamin," kata dia.

Dekat dengan Sumarsono

Kateman bercerita, ia merasa paling berkesan saat bekerja melayani Sumarsono yang sebelumnya menjadi Plt Gubernur DKI Jakarta. Beberapa momen dirasakan Katemen begitu mendalam ketika melayani Sumarsono selama lima bulan di rumah dinas.

Selain sama-sama berasal dari Jawa Timur, kedekatan antara Kateman dan Sumarsono juga terjadi lantaran Sumarsono menghargai para bawahannya selama berada di rumah dinas.

"Pak Sumarsono orangnya memang jiwanya pekerja tekun, disiplin, menghargai bawahan. Kalau ada teman-teman media pasti dia nanyain apakah sudah disiapkan makanan buat media, dan beliau akhirnya makan bareng sama media," ujarnya.

"Momen yang enggak bisa dilupain ya waktu pergi undangan naik mobil bareng, duduk sebelahan di dalam mobil DKI 1. Beliau waktu itu bilang ke saya pakai bahasa Jawa, 'kerjaannya jangan buka pintu melulu di rumah dinas, sekali-kali naik mobil gitu'," kenang Kateman.

Kateman mengaku menangis ketika Sumarsono menyampaikan salam perpisahannya di rumah dinas beberapa waktu lalu. Hal yang membuat dia menangis ketika Sumarsono menyebut namanya dan mengucap terima kasih kepadanya atas bantuan selama lima bulan tinggal di rumah dinas gubernur.

Rahasia dalam bekerja

30 tahun bukanlah waktu yang sebentar bagi seseorang untuk melakukan sebuah pekerjaan. Namun, jika ada orang betah melakukan pekerjaannya selama waktu tersebut maka pastilah sosok itu sangat spesial.

Kateman pun berbagi rahasianya bisa bekerja di rumah dinas gubernur DKI selama lebih dari setengah umurnya saat ini.

"Yang penting itu saat kerja kita punya rasa memiliki, tanggung jawab. Kalau ada urusan keluarga yang saya urus pertama itu urusan dinas dulu, sampai segitunya saya," ucap Kateman.

Kateman bahkan pernah tidak pulang selama tiga hari tiga malam lantaran diminta menjadi supir pengawal gubernur.

Ketika dia baru sampai rumahnya di Ciledug, Tangerang, Kateman ditelpon untuk kembali bekerja menggantikan temannya yang mengalami kecelakaan saat menjemput anak mantan Gubernur DKI Jakarta Sutiyoso.

"Begitu ditelepon, saya langsung dinas lagi. Alhamdulillah enggak pernah dikomplain anak istri, mereka sudah mengerti. Mereka sudah tahu walaupun enggak pulang tiga hari tiga malam mereka udah tahu, yang penting di sini aman sana aman juga," katanya.

Kateman kini tengah fokus untuk membantu Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan selama lima tahun ke depan sebelum pensiun pada tahun 2025. Meski demikian, ayah satu anak tersebut belum memiliki rencana apapun selepas pensiun nanti. Yang pasti, Kateman ingin mengganti waktunya bersama dengan keluarga yang tak bisa dia berikan selama bekerja di rumah dinas gubernur DKI.

"Setelah pensiun, saya mau istirahat dulu. Saya mau mengerjakan kegiatan yang enggak sempat dikerjakan pas kerja, termasuk bareng keluarga karena selama ini keluarga selalu dinomor-sekiankan," kata dia.

https://megapolitan.kompas.com/read/2017/11/23/07344611/cerita-kateman-30-tahun-mengabdi-di-rumah-dinas-gubernur-dki-jakarta

Terkini Lainnya

Sopir Diduga Mengantuk, Mobil Dinas Polda Jabar Sebabkan Kecelakaan Beruntun di Tol MBZ

Sopir Diduga Mengantuk, Mobil Dinas Polda Jabar Sebabkan Kecelakaan Beruntun di Tol MBZ

Megapolitan
Toko Pakaian di Pecenongan Terbakar, Pegawai Berhamburan ke Luar Gedung

Toko Pakaian di Pecenongan Terbakar, Pegawai Berhamburan ke Luar Gedung

Megapolitan
Warga yang Buang Sampah Sembarangan di Dekat Lokbin Pasar Minggu Bakal Didenda Rp 500.000

Warga yang Buang Sampah Sembarangan di Dekat Lokbin Pasar Minggu Bakal Didenda Rp 500.000

Megapolitan
Sopir di Tangerang Curi Uang Majikan Rp 150 Juta, Ajak Istri Saat Beraksi

Sopir di Tangerang Curi Uang Majikan Rp 150 Juta, Ajak Istri Saat Beraksi

Megapolitan
Polisi: Kami Butuh Partisipasi Warga untuk Atasi Tawuran

Polisi: Kami Butuh Partisipasi Warga untuk Atasi Tawuran

Megapolitan
Toko Pakaian di Pecenongan Terbakar, Kepulan Asap Putih Bikin Pemadam Kewalahan

Toko Pakaian di Pecenongan Terbakar, Kepulan Asap Putih Bikin Pemadam Kewalahan

Megapolitan
Harapan Masyarakat untuk RTH Tubagus Angke, Nyaman Tanpa Praktik Prostitusi...

Harapan Masyarakat untuk RTH Tubagus Angke, Nyaman Tanpa Praktik Prostitusi...

Megapolitan
Jadwal LRT Jabodebek Terbaru Mei 2024

Jadwal LRT Jabodebek Terbaru Mei 2024

Megapolitan
Nahas, Balita di Matraman Tewas Terperosok ke Selokan Saat Main Hujan-hujanan

Nahas, Balita di Matraman Tewas Terperosok ke Selokan Saat Main Hujan-hujanan

Megapolitan
Proyek Pengembangan Stasiun Tanah Abang Ditargetkan Rampung Akhir 2024

Proyek Pengembangan Stasiun Tanah Abang Ditargetkan Rampung Akhir 2024

Megapolitan
Polisi Bakal Pertemukan Perwakilan Warga Klender dan Cipinang Muara demi Atasi Tawuran di Pasar Deprok

Polisi Bakal Pertemukan Perwakilan Warga Klender dan Cipinang Muara demi Atasi Tawuran di Pasar Deprok

Megapolitan
Ketika Si Kribo Apes Usai 'Diviralkan' Pemilik Warteg karena Bayar Makan Sesukanya...

Ketika Si Kribo Apes Usai "Diviralkan" Pemilik Warteg karena Bayar Makan Sesukanya...

Megapolitan
3 Orang Tewas akibat Kebakaran Kapal di Muara Baru

3 Orang Tewas akibat Kebakaran Kapal di Muara Baru

Megapolitan
PPKUKM Akui Tumpukan Sampah 3 Ton Jadi Faktor Utama Sepinya Lokbin Pasar Minggu

PPKUKM Akui Tumpukan Sampah 3 Ton Jadi Faktor Utama Sepinya Lokbin Pasar Minggu

Megapolitan
3 Kapal Nelayan di Muara Baru Terbakar akibat Mesin Pendingin Ikan Meledak

3 Kapal Nelayan di Muara Baru Terbakar akibat Mesin Pendingin Ikan Meledak

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke