Menurut Kepala Bagian Penataan Kota dan Lingkungan Hidup Jakarta Selatan Bambang Eko Prabowo, banyak kabel besar yang dipasang di dalam saluran air kemudian dijual kepada penyedia jasa telematika.
"Selama ini yang ditemukan itu banyak kabelnya besar dan kosong, jadi dia pasang di situ dan dijual ke penyedia jasa telematika," kata Bambang ditemui di Jakarta Selatan, Jumat (15/12/2017).
Bambang mengaku menemukan hal demikian ketika menindak kabel-kabel utilitas yang memenuhi saluran air tersebut.
Kabel besar ini berdiameter lebih dari 10 sentimeter dan bisa diisi empat hingga lima kabel. Tak diketahui siapa pemilik kabel-kabel besar itu.
Kabel "siluman" semacam ini, kata Bambang, terakhir ditemukan di Jalan RA Kartini, Lebak Bulus, beberapa pekan lalu.
Di Jakarta Selatan, tercatat ada 62 titik saluran air yang dijejali kabel utilitas. Kabel-kabel ini kebanyakan dimiliki penyedia jasa telekomunikasi.
"Kami gunting-guntingin dan bersihin di titik yang rawan banjir. Sebab, mereka sudah berbulan-bulan disurati tidak menanggapi. Ya, kami gunting, kecuali yang milik PLN," kata Bambang.
Pada Rabu (13/12/2017), Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menemukan utilitas di dalam saluran air sebagai penyebab genangan.
Di depan Menara UOB, Jalan HR Rasuna Said, kabel-kabel utilitas memenuhi saluran. Kabel dan pipa utilitas di dalam saluran air Jakarta bukanlah masalah baru.
Anies mengatakan, ia akan memanggil pemilik kabel-kabel yang ada di lokasi itu. Menurut dia, pemasangan kabel itu tidak memperhatikan fungsi saluran air.
https://megapolitan.kompas.com/read/2017/12/15/14235281/kabel-besar-dan-kosong-dalam-saluran-air-diperjualbelikan