Salin Artikel

Pembongkaran Lahan untuk Proyek MRT Kembali Diprotes Warga

Warga yang kena pembongkaran ini adalah warga penggugat yang kalah dalam tingkat kasasi di Mahkamah Agung sesuai putusan 10 Oktober 2017 lalu.

Mereka telah menerima surat peringatan (SP) 1, 2, dan 3 untuk mengosongkan lahan di kawasan Fatmawati tersebut. Salah satu pemilik lahan, Wienarsih, memprotes eksekusi yang dilakukan tanpa dasar hukum.

Ia keberatan patok batas lahan ukurannya lebih besar dari lahan yang dibayar. Ada sebagian kecil lahan yang diambil namun tak diganti rugi karena dianggap saluran dan jalan umum yang dirawat Pemprov DKI selama ini. Padahal di sertifikat, tertera jelas bahwa tanah yang menjadi saluran dan jalan itu adalah milik Wienarsih.

"Kami tidak mau menghambat atau menghalang-halangi proyek pemerintah. Namun, kami meminta supaya proses pengadaan tanah dilakukan dengan benar,” kata Wienarsih.

Selain soal luasan lahan, warga lain, Ningsih, karyawan Toko Antik Indah 77, mempertanyakan ganti rugi perbaikan bangunan. Awalnya ia telah mundur dari jalan 3,1 meter.

Namun dalam SP 3 baru, toko kembali diminta mundur 85 sentimeter. Padahal, toko baru saja selesai direnovasi dengan desain yang baru. Pemiliknya harus kembali mengeluarkan dana untuk membongkar dan merenovasi bangunan.

“Ini baru lima bulan selesai direnovasi. Kami belum ada pemasukan karena toko tertutup besi proyek MRT. Sekarang, sudah harus bongkar dan renovasi lagi,” kata Ningsih.

Terkait ongkos perbaikan bangunan, Direktur Konstruksi PT MRT Jakarta Sylvia Halim mengatakan ongkos perbaikan sudah termasuk dalam rugi lahan.

"Sebagian ada yang uangnya sudah dititipkan di pengadilan. Itu ada dalam putusan kasasi kok," kata Sylvia.

Adapun terkait legalitas pembongkaran lahan, Kepala Bagian Penataan Kota dan Lingkungan Hidup Bambang Eko Prabowo meminta warga mengerti lahan mereka sangat dibutuhkan untuk menyelesaikan proyek MRT. Bambang mempersilakan warga yang masih tidak puas untuk mengajukan gugatan baru.

"Prinsipnya, kami butuh segera untuk kepentingan yang lebih besar yaitu transportasi massal MRT,” ujar Bambang.

https://megapolitan.kompas.com/read/2017/12/22/06561131/pembongkaran-lahan-untuk-proyek-mrt-kembali-diprotes-warga

Terkini Lainnya

Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke