Salin Artikel

Tiap 15 Menit Terjadi Tindak Pidana di Wilayah Polda Metro Jaya

"Untuk crime clock (durasi kriminal), mengalami perlambatan selama 2 menit 58 detik. Pada 2016, setiap 12 menit 2 detik terjadi satu tindak pidana. Sementara pada 2017 setiap 15 menit 4 detik terdapat 1 kasus kejahatan," ujar Idham di Mapolda Metro Jaya, Sabtu (30/12/2017).

Idham menambahkan, angka risiko penduduk terkena tindak pidana di wilayah hukum Polda Metro Jaya juga menurun pada tahun ini ketimbang tahun lalu.

Pada 2016, ada 190 penduduk yang terkena risiko tindak pidana. Sedangkan pada 2017 ini hanya 150 orang.

"Turun sebanyak 40 orang atau 21 persen. Artinya pada 2017 setiap 100.000 penduduk sebanyak 150 orang terkena tindak pidana," ucap dia.

Idham mengklaim Polda Metro Jaya mampu menekan angka kriminalitas. Kasus tindak pidana mengalami penurunan dari 43.149 kasus pada tahun 2016, menjadi 34.227 kasus pada 2017 atau turun sebanyak 8.922 kasus.

"Secara global bahwa selama 2017, Polda Metro Jaya di dalam bidang operasional telah mampu menekan angka kriminalitas serta menyelesaikan perkara yang cukup siginifkan peningkatannya," kata Idham.

Untuk tahun 2018, Idham mengatakan pihaknya fokus memberantas aksi terorisme, narkoba dan kejahatan jalan.

"Di bidang operasional kami tetap akan fokus terhadap pemberantasan terorisme, pemberantasan narkoba, pemberantasan begal atau geng motor dan kejahatan kejahatan konvensional yang lain," ujarnya.

https://megapolitan.kompas.com/read/2017/12/30/15033851/tiap-15-menit-terjadi-tindak-pidana-di-wilayah-polda-metro-jaya

Terkini Lainnya

Razia Dua Warung Kelontong di Bogor, Polisi Sita 28 Miras Campuran

Razia Dua Warung Kelontong di Bogor, Polisi Sita 28 Miras Campuran

Megapolitan
Tanda Tanya Kasus Kematian Akseyna yang Hingga Kini Belum Terungkap

Tanda Tanya Kasus Kematian Akseyna yang Hingga Kini Belum Terungkap

Megapolitan
Pedagang di Sekitar JIExpo Bilang Dapat Untung 50 Persen Lebih Besar Berkat Jakarta Fair

Pedagang di Sekitar JIExpo Bilang Dapat Untung 50 Persen Lebih Besar Berkat Jakarta Fair

Megapolitan
Beginilah Kondisi Terkini Jakarta Fair Kemayoran 2024...

Beginilah Kondisi Terkini Jakarta Fair Kemayoran 2024...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Akhir Pelarian Perampok 18 Jam Tangan Mewah di PIK 2 | Masjid Agung Al-Azhar Gelar Shalat Idul Adha Hari Minggu

[POPULER JABODETABEK] Akhir Pelarian Perampok 18 Jam Tangan Mewah di PIK 2 | Masjid Agung Al-Azhar Gelar Shalat Idul Adha Hari Minggu

Megapolitan
Diduga Joging Pakai 'Headset', Seorang Pria Tertabrak Kereta di Grogol

Diduga Joging Pakai "Headset", Seorang Pria Tertabrak Kereta di Grogol

Megapolitan
Pemeras Ria Ricis Gunakan Rekening Teman untuk Tampung Uang Hasil Pemerasan

Pemeras Ria Ricis Gunakan Rekening Teman untuk Tampung Uang Hasil Pemerasan

Megapolitan
Anies Bakal 'Kembalikan Jakarta ke Relnya', Pengamat: Secara Tak Langsung Singgung Heru Budi

Anies Bakal "Kembalikan Jakarta ke Relnya", Pengamat: Secara Tak Langsung Singgung Heru Budi

Megapolitan
Pedagang Kerak Telor di PRJ Mengeluh Sepi Pembeli: Dulu Habis 50 Telor, Kemarin Cuma 10

Pedagang Kerak Telor di PRJ Mengeluh Sepi Pembeli: Dulu Habis 50 Telor, Kemarin Cuma 10

Megapolitan
Keluarga Akseyna Minta Polisi Dalami Penulis Lain dalam Surat Wasiat sesuai Analisis Grafolog

Keluarga Akseyna Minta Polisi Dalami Penulis Lain dalam Surat Wasiat sesuai Analisis Grafolog

Megapolitan
Kasus Akseyna Berlanjut, Keluarga Sebut Ada Informasi yang Belum Diterima Penyidik Baru

Kasus Akseyna Berlanjut, Keluarga Sebut Ada Informasi yang Belum Diterima Penyidik Baru

Megapolitan
SP2HP Kedua Terbit, Keluarga Akseyna: Selama Ini Sering Naik Turun, Pas Ramai Baru Terlihat Pergerakan

SP2HP Kedua Terbit, Keluarga Akseyna: Selama Ini Sering Naik Turun, Pas Ramai Baru Terlihat Pergerakan

Megapolitan
Polisi Terbitkan SP2HP Kedua Terkait Kasus Akseyna, Keluarga Berharap Aparat Jaga Momentum

Polisi Terbitkan SP2HP Kedua Terkait Kasus Akseyna, Keluarga Berharap Aparat Jaga Momentum

Megapolitan
Tak Bisa Biayai Pemakaman, Keluarga Tak Kunjung Ambil Jenazah Pengemis Korban Kebakaran di Pejaten

Tak Bisa Biayai Pemakaman, Keluarga Tak Kunjung Ambil Jenazah Pengemis Korban Kebakaran di Pejaten

Megapolitan
Keluarga Pengemis Sebatang Kara di Pejaten Barat Lepas Tangan Usai Mendiang Tewas Akibat Kebakaran

Keluarga Pengemis Sebatang Kara di Pejaten Barat Lepas Tangan Usai Mendiang Tewas Akibat Kebakaran

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke