Salin Artikel

Cemburu Buta Membuat Kasdi Tega Aniaya Istrinya yang Sedang Hamil

Warga Johar Baru, Jakarta Pusat itu tega menganiaya istrinya LR (21) yang tengah hamil delapan bulan karena terbakar api cemburu. Kasdi menuding anak yang dikandung LR bukan darah dagingnya.

Pekerja serabutan itu menuduh istrinya mempunyai pria idaman lain.

"Tersangka marah karena cemburu, bahwa korban berhubungan dengan orang lain, sehingga meragukan anak yang dikandung istrinya," ujar Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kombes Nico Afinta, Rabu (10/1/2018).

Puncak amarah Kasdi terjadi pada 4 Januari 2018. Saat itu, Kasdi tega menendang perut, pinggang, dan memukul kepala istrinya.

"Korban (LR) mengatakan 'sakit', kemudian terlapor (Kasdi) mengatakan 'ini anak siapa?'. Korban menjawab, 'Ini anak Kasdi, bukan anak siapa-siapa'. Namun, terlapor tetap tidak percaya," ucapnya.

Akibat penganiayaan itu, istrinya merintih kesakitan. Saat hendak buang air kecil, LR mengalami pendarahan.

LR dibawa ke Rumah Sakit Budi Kemuliaan untuk mendapatkan pertolongan. Pihak dokter menyarankan LR segera dioperasi caesar untuk menyalamatkan dirinya dan juga buah hatinya.

Namun, nyawa buah hati pasangan suami istri itu tak dapat ditolong.

"Bayinya dimasukkan ke ventilator, satu jam kemudian kondisinya memburuk dan meninggal," kata Nico.

Mengetahui LR korban KDRT, pihak rumah sakit akhirnya memberitahukan insiden tersebut ke polisi.

Keesokan harinya, polisi langsung menjemput Kasdi di rumahnya.

Setelah diinterogasi polisi, Kasdi mengakui perbuatannya. Ia mengaku melakukan hal tersebut karena cemburu.

Kasdi menyesal karena telah membuat bayi yang sedang dikandung istrinya, meninggal dunia.

"Saya menyesal, saya khilaf," ujar Kasdi.

Saat dipamerkan di depan awak media, Kasdi mengenakan pakaian oranye khas tahanan.

Wajahnya terus menunduk saat polisi menggelar jumpa pers terkait kasusnya. Tak banyak kata yang keluar dari mulut Kasdi.

Ketika dicecar pertanyaan wartawan, Kasdi lebih banyak menjawabnya dengan anggukkan atau gelengan kepala.

Kasdi mengaku telah meminta maaf kepada istrinya. Permintaan maaf itu ia sampaikan saat istrinya di rumah sakit.

"Sudah minta maaf," kata Kasdi.

Selain itu, Kasdi juga harus mempertanggungjawabkan perbuatannya di muka hukum. Ia terancam dikenakan Pasal 338 KUHP tentang Pembunuhan, Pasal 44 UU RI Nomor 23 Tahun 2004 tentang KDRT, dan Pasal 80 UU RI Nomor 35 Tahun 2014 tentang Perlindungan Anak dengan hukuman maksimal 20 tahun penjara.

https://megapolitan.kompas.com/read/2018/01/11/06165031/cemburu-buta-membuat-kasdi-tega-aniaya-istrinya-yang-sedang-hamil

Terkini Lainnya

Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Megapolitan
Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Megapolitan
Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Megapolitan
Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Megapolitan
Rayakan 'May Day Fiesta', Massa Buruh Mulai Padati Stadion Madya GBK

Rayakan "May Day Fiesta", Massa Buruh Mulai Padati Stadion Madya GBK

Megapolitan
Fahira Idris: Gerakan Buruh Terdepan dalam Perjuangkan Isu Lintas Sektoral

Fahira Idris: Gerakan Buruh Terdepan dalam Perjuangkan Isu Lintas Sektoral

Megapolitan
Polisi Tangkap Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi

Polisi Tangkap Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi

Megapolitan
Hadiri 'May Day Fiesta', Massa Buruh Mulai Bergerak Menuju GBK

Hadiri "May Day Fiesta", Massa Buruh Mulai Bergerak Menuju GBK

Megapolitan
Pakai Caping Saat Aksi 'May Day', Pedemo: Buruh seperti Petani, Semua Pasti Butuh Kami...

Pakai Caping Saat Aksi "May Day", Pedemo: Buruh seperti Petani, Semua Pasti Butuh Kami...

Megapolitan
Penyebab Mobil Terbakar di Tol Japek: Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Penyebab Mobil Terbakar di Tol Japek: Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Megapolitan
Massa Buruh Nyalakan 'Flare' dan Kibarkan Bendera di Monas

Massa Buruh Nyalakan "Flare" dan Kibarkan Bendera di Monas

Megapolitan
Ribuan Buruh Ikut Aksi 'May Day', Jalanan Jadi 'Lautan' Oranye

Ribuan Buruh Ikut Aksi "May Day", Jalanan Jadi "Lautan" Oranye

Megapolitan
Bahas Diskriminasi di Dunia Kerja pada Hari Buruh, Aliansi Perempuan: Muka Jelek, Eh Tidak Diterima...

Bahas Diskriminasi di Dunia Kerja pada Hari Buruh, Aliansi Perempuan: Muka Jelek, Eh Tidak Diterima...

Megapolitan
Ribuan Polisi Amankan Aksi 'May Day', Kapolres: Tidak Bersenjata Api untuk Layani Buruh

Ribuan Polisi Amankan Aksi "May Day", Kapolres: Tidak Bersenjata Api untuk Layani Buruh

Megapolitan
Korban Tenggelam di Kali Ciliwung Ditemukan, Jasad Mengapung 2,5 Kilometer dari Titik Kejadian

Korban Tenggelam di Kali Ciliwung Ditemukan, Jasad Mengapung 2,5 Kilometer dari Titik Kejadian

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke